100 hari kabinet kerja Prabowo, masih dibawah bayang-bayang Jokowi, Prabowo tidak bisa bekerja secara mandiri dengan cara dia sendiri, bahkan setiap langkahnya masih copy paste dari pemerintahan sebelumnya. Dan ini mengesankan leadership yang lemah, dan lucunya Prabowo seakan punya kebiasaan menampung, memberi jabatan, orang-orang yang pernah, membuly dirinya, mencacinya, memfitnahnya, dan mengolok-oloknya, sehingga legitimasi dan wibawanya rontok tak berdaya oleh pecundang-pecundang yang di jadikannya pejabat, dan hasilnya menteri dan pejabatnya berorkestrasi sendiri, tanpa koordinasi, membuat kebijakan tanpa laporan, bahkan masih ada yang laporan ke Solo ketimbang ke Istana.
Sudah terlalu banyak orang, tokoh, rakyat dan masyarakat yang mengingatkan dan memberi masukan, saran, termasuk untuk selalu waspada dan hati-hati kepada Prabowo, tapi masih dianggap angin lalu.
Mungkin Prabowo memang cuma menutaskan misi dan ambisi yang sudah terlalu lama terpendam untuk menjadi Presiden, dan ketika jabatan itu sudah bisa di raih malah jadi bingung sendiri apa yang harus dia kerjakan, mau dibawa kemana arah bangsa dan negara ini, dan lebih banyak menjual janji-janji optimisme, sehingga terkesan cuma omon-omon belaka.
Prabowo yang menggebrak meja, pidato berapi-api, tentang cara pandang dan pikirnya, bahkan analisis tentang negara, tentang rakyat, seolah sirna tanpa terealisasi. Progres pencapaian masih berjalan ditempat, Kalau ada yang mengatakan tentang makan siang gratis sudah di wujudkan, itu masih jauh dari target, belum semua anak sekolah, ibu hamil, dan balita, jangankan daerah terluar dan terpencil, daerah pinggiran kota saja masih banyak yang belum terjangkau, dan kena sasaran, bahkan bisa jadi ini akan jadi proyek gagal, karena tanpa kajian mendalam, dan anggaran yang sangat terbatas, sehingga macam-macam skema pendanaan mau ditilep dari pangkas anggaran infrastruktur APBD Daerah ikut terkuras, sampai mempreteli dana zakat. Ingat janji kampanye itu bukan sekedar menggugurkan janji kampanye, tapi perlu komitmen dan konsistensi. Lalu yang jadi pertanyaan bagaimana dengan program yang lain, kalau baru satu program saja sudah kelimpungan cari dana.
Belum lagi persoalan pagar laut, ketika Prabowo sudah memerintahkan untuk dibongkar, ternyata ada anak buah yang melawan titahnya, kalau menteri pembangkang ini tidak kena reshufle, persoalan laut yang dipagari ini akan menjadi momok dan aib bangsa, apalagi banyak pejabat yang jadi bloon persoalan ini, pura-pura tidak tahu, pura-pura tidak mengerti padahal jabatannya sesuai tupoksinya, dan yang paling mencengangkan lagi ketika laut, biota yang ada didalamnya serta pantainya sudah bersertifikat HGB dan telah terkapling-kapling.
Terakhir selama orang-orang Jokowi masih bercokol dan berada dalam lingkaran Prabowo, maka tak perlulah berharap banyak dan lebih, apalagi berekspektasi setinggi langit, sebab setinggi tower pun tak akan tercapai tentang kemakmuran bangsa, tentang kebangkitan negara, tentang keadilan dan kesejahteraan rakyat. 🤣
Acchi
10:46 AM