Ketika ada media yang mengatakan bahwa transportasi laut macet gara-gara kapal kargo mogok (kandas), akibat judul berita itu memicu perang kata-kata nitizen, yang kurang paham apalagi cuma baca judul yang biasanya bunyinya paling keras, bahkan seakan lebih paham dari pelaut yang sering melintas dilokasi macet tersebut.
Pada hakekatnya bukan dilaut yang macet, tapi diterusan (kanal) suez, terusan yang membelah daratan afrika dan asia, yang panjangnya hampir 200km, sama panjangnya perjalanannya orang Pangkep yang mau wisata ke Bira Bulukumba.
Dikanal itulah kapal kargo Evergiven yang punya body big size bermuatan kontainer beribu-ribu ton nyangkut karena terkena badai pasir, sehingga posisinya memalang melintang jalur itu, sehingga ratusan kapal lain yang mau mondar mandir lewat jalur itu jadi terhambat karena tidak bisa lewat. Sebagai contoh lagi seperti ada mobil kontainer yang dipakai demonstran untuk menutup jalan seperti itulah kira-kira ruwetnya.
Kapal yang dioperasikan perusahaan Evergreen ini panjangnya 400 meter lebar 59 meter, menutup menyilang melintang kanal yang lebarnya hampir sama panjangnya kapal tersebut.
Kanal terusan suez adalah kanal buatan manusia, yang kedalamannya bervariasi dari 25 meter sampai 40 meter, terletak di Mesir yang membentang dari selatan laut merah ke utara meditrania, merupakan jalur pintas transportasi laut dari asia afrika dan eropa. Dan jalur ini bisa memangkas 10 hari perjalanan dibanding memutar mengelilingi laut afrika.
Akibat dari kemacetan itu bertriluin-triliun kerugian, yang berdampak pada kerugian berbagai sektor ekonomi, terutama bagi perusahan kapal-kapal yang melintas, biaya operasional otomatis membengkak, waktu tempuh molor tidak tepat waktu, kargo-kargo yang bermuatan berbahan komsumsi rentan busuk dan rusak.
Namun info kabar berita senin kemarin kapal dari perusahaan taiwan ini sudah mulai mengapung.
Semoga kejadian ini murni accident bukan karena konspirasi, sabotase, human error, apalagi sampai menyentuh masalah politis segala.
Acchi
11:36 AM