Setelah beberapa tahun sebelumnya tragedi bom meledak di Mal saat malam takbiran, kini berulang kembali di pagi yang teduh di ujung jalan Kartini Kajoalalido, berdampingan dengan lapangan legendaris Karebosi.
Kini sasarannya Gereja Katedral bangunan yang legendaris dan klasik, Ia meledakkan bom bersama dirinya didepan pagar rumah ibadah, motifnya belum diketahui masih menunggu penyelidikan.
Tapi kalau hal seperti ini sudah langsung kena vonis ulah teroris, pengamat dan media tidak ragu tunjuk hidung, sambil menggiring goreng opini.
Para pengambil keuntungan dari tragedi ini sebentar lagi unjuk gigi, kalau tidak dapat panggung dimedia mainstrem, maka dimedsoslah akan berkoar-koar.
Ini ibarat proyek abadi yang tak kunjung usai, seperti terpelihara dan diternak, yang punya timing dan suasana tertentu untuk dikeluarkan meneror.
Acchi
03:56 PM