Ketika kebodohan terus di pelihara maka hanya mereka yg mau makan.. Asri Salam ( ACCHI )
Tuesday, 30 June 2020
Ketulusan Rakyat Aceh
Monday, 22 June 2020
Bravo Yonif 726/TML
Di video itu TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan sigap mencegah peperangan diantara dua tentara negara bertetangga tersebut, TNI berdiri ditengah-tengah dengan tangan kosong dan seorang melambai-lambaikan bendera PBB, hingga akhirnya tank tentara Israel memutar haluan, dan tentara Lebanon pun demikian mundur perlahan.
Pasukan TNI yang berempat orang tersebut nekat berdiri ditengah-tengah itu dengan menggunakan rompi dan helm pasukan perdamaian PBB/UN, ternyata dari Batalyon 726 Tamalatea, Pasukan Infantri dari Kodam XIV Hasanuddin, dan seorang diantaranya dari Marinir AL.
******
Pasukan Batalyon 726 Tamalatea kemarin juga terjun langsung membantu pemulihan dan pembersihan pasca banjir besar di Bantaeng khususnya pusat kota dan sekitarnya, entah dari kompi mana, tapi kemungkinan dari kompi Jeneponto atau bisa jadi juga dari kompi Bone, mereka stay di Balai Kartini bersama armadanya di jalan Kartini.
Ada cerita menarik dari Satpol PP yang saya temani bercerita kemarin, Satpol PP tersebut bercerita saat pasukan dan relawan gabungan membersihkan pasar, kelompoknya yang Satpol PP bersama TNI dari Kodim Bantaeng dan Yon726 ini mendapat tugas membersihkan area pasar ikan, Si Satpol PP ini mengatakan "Mengakuka saya sama itu tantarayya karena parrangi pattasa padahal bottona mamo disitu tempat yang kita dapat bangkai-bangkai ikan dan sayur bussuk campur lumpur, temanku sampai ta'langge langngei tidak tahan bauna" begitulah penuturannya, saat saya ngobrol.
******
Saya juga pernah menyaksikan langsung beberapa tahun silam Batalyon 726 Tamalatea ini latihan dikolam Ermes berenang dengan memakai seragam lengkap dengan helm, laras, dipunggung tas ransel sambil menenteng senjata. Ada rasa takjub menyaksikan itu lalu membandingkan dengan diriku yang tak menggunakan apapun ternyata bisanya berenang gaya batu, hehehe
Saya juga pernah dihentikan saat sore menjelang maghrib oleh provost saat melintas diporos Bone didepan markas Batalyon 726 Kompi Bone, lalu saya bertanya ada apa Pak? Tentaranya bilang tunggu sebentar lagi penurunan bendera, dalam hati saya ngomong baru tahu saya kalau penurunan bendera disini kendaraan disetop dulu, sebab di Makassar saya tidak pernah mendapati yang demikian.
Yonif726/TML, Mantap deh…
Acchi
07:06 PM
Friday, 19 June 2020
Sepekan Pasca Banjir Bantaeng
Sepekan pasca banjir, masyarakat dan relawan masih sibuk berhadapan dengan lumpur, alat berat dan armada kebersihan masih terus survive bekerja, masih bergelut dengan sampah dan debu dari lumpur yang mengering, masih terus berbenah dan membersihkan kembali sisa-sisa barang yang masih layak pakai yang tersisa, dan yang terpenting masih terus menata kehidupan dengan penuh rasa optimis.
Sepekan pasca banjir, perlahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat perlahan mulai pulih, senyum pedagang kembali ada seraya menawarkan barang dagangngannya, pedagang dipasar yang toko, kios, dan lapaknya sudah bersih kembali berdagang barang daganganya yang masih layak jual, bahkan tidak sedikit pedagang yang mengobral dagangan bekas kena banjir demi meminimalkan kerugian.
Sepekan pasca banjir, masyarakat berharap kedepan tidak ada lagi bencana banjir besar seperti ini yang merendam dan menghanyutkan harta benda, yang mengakibatkan banyaknya kerugian material dan bahkan jatuhnya korban jiwa.
#BanjirBantaeng
Acchi
07:36 PM
Wednesday, 17 June 2020
Problem Pasca Banjir Bantaeng
Beberapa tempat sudah terdengar suara jerit bahkan sampai ada yang memblokir jalan karena daerahnya belum tersentuh bantuan, terkadang suara-suara santer terdengar bantuan pilih kasih dan terkadang ada yang dobol-dobol sementara ditempat lain belum ada sama sekali yang dapat.
Problem selanjutnya lumpur dan sampah yang masih banyak belum tersentuh karena lagi-lagi mungkin kurangnya tenaga dan armada. Lumpur yang basah yang belum tertangani mengakibatkan jalan licin sementara lumpur yang kering kini jadi debu-debu beterbangan terbawa angin. Disekitar pasar sebagian sudah ditangani dengan alat berat dan yang telah bersih juga sudah disiram untuk menghilangkan sisa-sisa lumpur dan debu.
Masalah selanjutnya yang muncul adalah tudingan-tudingan bahkan sampai menyalah-nyalahkan persoalan penyebab banjir ini yang katanya tidak becusnya dalam mengantisipasi bencana ini. Ada juga yang heboh hari ini seorang pegawai magang sesuai yang diberitakan (mungkin pegawai kontrak atau honor) yang dipecat dari instansinya karena menyuarakan suara hatinya dan mungkin mewakili suara hati orang-orang disekitarnya melalui medsos tentang persoalan bantuan yang belum diterima.
Problem utama banjir ini adalah karena air hujan, mungkin kita yang dikota tidak merasakan begitu derasnya hujan kemarin, tapi didaerah pegunungan yang curah dan debit airnya tinggi yang jadi penyebab, sebab berdasarkan video dan foto-foto yang beredar dimedsos bahkan kelihatan jalanan sampai ada yang putus diatas gunung sana, pohon banyak yang tumbang, dan ada juga kelihatan bekas-bekas longsor. Begitupula dengan bendungan atau cekdam yang sisi samping barat terlihat jebol, bahkan divideo yang diutarakan oleh Gubernur Sulsel yang juga mantan Bupati dua periode di Bantaeng ini mengatakan terhantam kayu besar penyebab jebolnya cekdam.
Saat ini kita perlu berbenah tanpa perlu ada yang disalahkan, perlu problem solve atau jalan keluar dari permasalahan ini, yang memagang tongkat komando bersama jajarannya harus punya planning perencanaan dan data yang akurat untuk menangani pasca bencana ini.
Seperti soal bantuan biar tidak rancu dan kacau, bantuan dari pemerintah maupun NGO, ormas-ormas, partai, lembaga, atau lainnya perlu ditangani dengan satu pintu yang punya data kredibel agar tidak terjadi lagi kasus dobol-dobol dan pilih kasih.
Dapur umum perlu disupply dengan air bersih, disupply sembako biar masaknya jadi lancar, begitu pula penunjang lainnya seperti pembungkus nasi dan perangkat lainnya, Penyaluran makanan juga perlu pengaturan ekstra terutama korban-korban yang terdampak.
Selanjutnya bendungan yang jebol perlu pembenahan secara cepat karena kita tidak tahu persoalan hujan ini kedepannya, penanganan dihulu juga tidak boleh terlupakan yang perlu penghijauan kembali, sementara dihilir tanggul-tanggul sungai perlu penanganan yang sudah jebol dan perawatan bagi yang keropos, begitupula dengan perlunya cetak biru daerah resapan-resapan air. Sosialisasi persoalan tentang kesadaran membuang sampah juga perlu ditingkatkan dan tentunya dibarengi dengan pengadaan fasilitas buang sampahnya.
Dan yang terakhir pemerintah selaku pengayom masyarakat perlu membuka telinga lebar-lebar tidak anti terhadap kritik atas suara-suara yang muncul dari jerit hati masyarakat, apalagi masyarakat ini punya rasa, resah, lelah, capek, frustasi, bingung, bahkan karena telah kehilangan keluarga dan harta bendanya. Sehingga dikondisi seperti ini terkadang curhatnya dituangkan dengan penyampaian lewat media sosial melalui surat-surat terbuka dirasa lebih efektif dan cepat sampainya daripada bisik-bisik.
#BanjirBantaeng
Acchi
06:36 PM
Monday, 15 June 2020
Bala Bantuan Datang
Saturday, 13 June 2020
#BantaengBanjir12062020
Air coklat menghantam apapun dilalui, pohon ikut dirobohkan rumah dan kendaraan dibawa hanyut apalagi cuma material kecil yang tak terhitung lagi nilainya, apalagi posisi tempatku stay dekat dengan pasar, barang dari pasar yang hanyut berbagai macam ragam dan bentuknya.
Semalam tak sengaja ketemu partner sejatiku Pak Polisi yang rumahnya selalu langganan korban banjir bila Bantaeng banjir, meskipun rumahnya sudah ditimbun dan ditinggikan sekitar satu meter tetap masih masuk sampai dengkul, dia dan saya hanya mampu menyaksikan dari jauh karena tidak bisa tembus dikarenakan derasnya air bah.
Banjir ini juga memakan korban,Ia hanyut karena terpeleset dalam got dan ditemukan ratusan meter dalam keadaan tak bernyawa lagi. Untungnya semalam air laut tidak pasang sehingga air banjir bisa mengalir deras kelaut dan air banjir bah ini bisa cepat surut, air dari langit juga perlahan-lahan reda.
Berbagai macam postingan dimedsos ikut mewarnai dinamika banjir ini, mungkin sebagian yang terlihat divideo kebanyakan rata-rata betis, tapi yang tak terlihat dan yang tak terdokumentasi yang lebih dahsyat, beberapa daerah yang sempat saya singgahi tadi pasca banjir ada yang mengatakan sampai dada, sampai leher orang dewasa, bahkan ada warga yang menunjukkan sampai diatas pintu rumahnya.
Pemadaman listrik didaerah tertentu seperti dirumah saat ini sudah dua puluh empat jam lebih belum juga nyala. Kekhawatiran lain muncul karena peliharaan ikan koi sudah selama itu tidak tersupply oksigen karena mesin pompanya tidak teraliri listrik, semoga saja ikan-ikan itu kuat bertahan.
Pasca banjir menyisahkan lumpur coklat, menyisahkan air mata dan kesedihan, dapur umum dan tempat pengungsian kini sudah ada dibeberapa titik termasuk masjid-masjid.
Alat bersih-bersih jadi laris manis bahkan ada pedagang bisa menjual diatas harga normal. Kini kami berusaha tegar dari ujian Tuhan ini, berkat doa dan simpati kalian yang menyaksikan dari jauh melalui medsos menambah semangat kami untuk tetap kuat memegang sapu, serokan, dan alat bersih-bersih seada lainnya, untuk menyingkirkan sisa-sisa banjir.
Kini kami sedang baik-baik saja.
Semoga Raja penyakit Tuan Corona tidak ikut nimbrung dan merapat karena bisa menambah panjang lebar resah kami dan bisa-bisa melipatgandakan kekhawatiran dan kecemasan kami yang sudah tertimpa bencana ini.
Terima kasih doa dan simpatiTa.
#BantaengBanjir
Acchi
07:56 PM
Wednesday, 10 June 2020
Yusuf Wonda
Sunday, 7 June 2020
Ketika Corona Mulai Memuakkan
Monday, 1 June 2020
Pelajaran dari Negeri Paman Sam (George Floyd)
Akibat tragedi kematian George Floyd di Minneapolis Amerika serikat demonstrasi dan solidaritas makin meluas begitupula dengan penjarahan-penjarahan yang terjadi.
George Floyd adalah pria kulit hitam yang dibekuk polisi setempat karena membeli makanan dengan uang palsu, Floyd meninggal kehabisan nafas karena ditindih dengkul selama lebih dari delapan menit oleh Derek Chauvin yang seorang polisi, yang membuat rakyat Amerika marah karena video tersebar luas, menjadi viral, dan inilah yang memicu terjadinya huru-hara karena simpatisan dan yang merasa iba menganggap kejadian ini rasis, bahkan akan terus meluas kalau tuntutan demonstran untuk menindak secara hukum pelaku pembunuhan.
Saya sempat berpikir dan menanyakan apakah di Negaranya Trump sana tidak punya UU ITE yang bisa dijadikan alat untuk mengklarifikasi sebuah video kekerasan yang viral yang bisa saja hoax.
Tentu kalau di Negeri kita ini semoga tidak akan ada kejadian seperti itu, tapi kalau misalnya ada biasanya yang dicari duluan adalah pelaku yang merekam, meskipun kejadiannya kenyataan.
Pelajaran berharga dari Negeri Paman Sam yang peradabannya sudah maju bahkan demokrasinya sudah matang juga masih dihantui tindakan keji tidak normal dan adil oleh aparat Negaranya.
Mumpung kita di Negeri ini, yang pas hari ini yang hari lahir Pancasila, bisa menjadikan Pancasila sebagai perekat dari segala macam perbedaan, bukan sebagai alat membelah rakyat apalagi dijadikan alat pukul bagi yang tidak sepaham, bukan menjadikan sebagai dogmatisasi tunggal yang hanya boleh ditafsirkan oleh golongan yang merasa dirinya paling Pancasilais.
Acchi
05:56 PM