Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 30 June 2020

Ketulusan Rakyat Aceh

Kemarin beredar video viral warga Aceh pesisir khususnya dipesisir utara menyelamatkan warga Rohingya Myanmar yang terkatung-katung ditengah lautan, warga muslim Rohingya adalah korban penindasan bahkan pemerintahnya sendiri dibalik perlakuan keji itu, sehingga ketakutan dan ancaman pembunuhan di negaranya yang membuatnya keluar dari negaranya untuk mengungsi, bahkan mungkin tujuannya pun mereka tak tahu dan membiarkan dirinya pergi bersama ombak asalkan lolos dari perilaku bar-bar yang mereka dapatkan ditempat asalnya.

Warga Aceh yang menyaksikan itu tergerak hatinya, nuraninya menangis menyaksikan itu, tak tega melihat kapal-kapal kayu yang penuh sesak manusia mengarungi lautan yang tanpa tujuan, yang belum tentu daratan yang mereka singgahi akan mendapatkan suaka, warga Aceh yang lapang dadanya memanggilnya kedaratan menarik kapal saudara muslimnya yang terusir dari negaranya, memperlakukan kaum muhajirin itu sebagai tamu istimewa.

                              ******

Kemarin saya membaca postingan kawan saya diberanda facebooknya seorang bernama Kasim warga Aceh, mahasiswa IPB yang tidak pulang-pulang saat KKN di pulau Seram, dia menetap disana sampai 15 tahun lamanya untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dibangku kuliah, Ia turun tangan membantu masyarakat daerah itu mengelolah sawah dan  pertanian, mengedukasi secara tulus sampai tak memikirkan lagi gelar sarjananya, keikhlasannya membuatnya menjadi pahlawan didaerah itu, namanya terpahat sebagai nama jalan, kampusnya pun memberi penghargaan dan memberinya gelar sarjana yang luput dia ambil selama bertahun-tahun, hingga akhirnya berdasarkan kisah itu perjalanan hidupnya happy ending, Kasim pulang dengan menerima pinangan menjadi dosen di kampus Negeri Aceh hingga Ia pensiun.

Cerita diatas katanya sangat familiar bagi mahasiswa pertanian, perkebunan, peternakan, karena sering diceritakan pada mahasiswa di setiap orientasi-orientasi kampus khususnya fakulitas dan jurusan itu, kisah hidup Kasim juga tertulis dalam sebuah buku sebagai otobiografi.

                             ******
Ketulusan lain dari warga Aceh juga bisa disaksikan dititik pusat Negeri ini, monumen yang berdiri kokoh hingga saat ini puncaknya adalah emas yang membaluri perunggu diatas tugu itu adalah sumbangan pengusaha atau rakyat Serambi Mekkah, bukan lagi gram tapi berkilo-kilo emas dari rakyat yang bersenjatakan rencong itu.

Rakyat Nangro Aceh Darussalam telah mengukir sejarahnya sendiri, mereka juga pernah tertindas, pernah dikhianati, dan pernah luka, pilu. Makanya mereka tahu dan paham soal penderitaan, mengerti arti kehilangan. Namun semua sudah berlalu, yang berlalu biarlah jadi pelajaran, semoga dengan status keIstimewan yang warga Aceh dapatkan kini, mereka mampu bangun daerah dengan kemandiriannya.

Kisah diatas adalah kepingan kecil dari beribu-ribu kisah yang tak tertulis, pengamalan langsung tentang nilai, rasa, dan keikhlasan, bahkan inilah yang patut disebut praktek langsung tentang Pancasila karena didalamnya semua sudah terangkum dengan baik, mulai dari persoalan Ketuhanan, sampai pada Keadilan.

Acchi
11:36 PM

Monday, 22 June 2020

Bravo Yonif 726/TML

Di Instagram ada video viral pasukan TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, perbatasan antara Lebanon dan Israel, TNI berhasil menggagalkan kontak senjata antara kedua pasukan tentara negara tersebut yang sudah berhadap-hadapan, tentara Israel dengan senjata beratnya menggunakan Tank Markava sementara pihak tentara Lebanon beberapa tentaranya menenteng RPG dan Senapan juga sudah membidik tinggal tarik pelatuk.

Di video itu TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan sigap mencegah peperangan diantara dua tentara negara bertetangga tersebut, TNI berdiri ditengah-tengah dengan tangan kosong dan seorang melambai-lambaikan bendera PBB, hingga akhirnya tank tentara Israel memutar haluan, dan tentara Lebanon pun demikian mundur perlahan.

Pasukan TNI yang berempat orang tersebut nekat berdiri ditengah-tengah itu dengan menggunakan rompi dan helm pasukan perdamaian PBB/UN, ternyata dari Batalyon 726 Tamalatea, Pasukan Infantri dari Kodam XIV Hasanuddin, dan seorang diantaranya dari Marinir AL.

                                   ******

Pasukan Batalyon 726 Tamalatea kemarin juga terjun langsung membantu pemulihan dan pembersihan pasca banjir besar di Bantaeng  khususnya pusat kota dan sekitarnya, entah dari kompi mana, tapi kemungkinan dari kompi Jeneponto atau bisa jadi juga dari kompi Bone, mereka stay di Balai Kartini bersama armadanya di jalan Kartini.

Ada cerita menarik dari Satpol PP yang saya temani bercerita kemarin, Satpol PP tersebut bercerita saat pasukan dan relawan gabungan membersihkan pasar, kelompoknya yang Satpol PP bersama TNI dari Kodim Bantaeng dan Yon726 ini mendapat tugas membersihkan area pasar ikan, Si Satpol PP ini mengatakan "Mengakuka saya sama itu tantarayya karena parrangi pattasa padahal bottona mamo disitu tempat yang kita dapat bangkai-bangkai ikan dan sayur bussuk campur lumpur, temanku sampai ta'langge langngei tidak tahan bauna" begitulah penuturannya, saat saya ngobrol. 

                                      ******

Saya juga pernah menyaksikan langsung beberapa tahun silam Batalyon 726 Tamalatea ini latihan dikolam Ermes berenang dengan memakai seragam lengkap dengan helm, laras, dipunggung tas ransel sambil menenteng senjata. Ada rasa takjub menyaksikan itu lalu membandingkan dengan diriku yang tak menggunakan apapun ternyata bisanya berenang gaya batu, hehehe

Saya juga pernah dihentikan saat sore menjelang maghrib oleh provost saat melintas diporos Bone didepan markas Batalyon 726 Kompi Bone, lalu saya bertanya ada apa Pak? Tentaranya bilang tunggu sebentar lagi penurunan bendera, dalam hati saya ngomong baru tahu saya kalau penurunan bendera disini kendaraan disetop dulu, sebab di Makassar saya tidak pernah mendapati yang demikian.

Yonif726/TML, Mantap deh…

Acchi
07:06 PM

Friday, 19 June 2020

Sepekan Pasca Banjir Bantaeng

Sepekan pasca banjir, cerita dan bahan obrolan soal bencana ini masih hangat, perbincangan saat masyarakat bertemu bahan cerita soal banjir masih menjadi topik utama, dimedia sosial digrup-grup FB dan WA khususnya warga Bantaeng pun demikian, bahkan postingan yang beredar  masih persoalan musibah jumat malam lalu bahkan info-info baru bermunculan, dinamika dan narasinya yang beragam turut mewarnai.

Sepekan pasca banjir, masyarakat dan relawan masih sibuk berhadapan dengan lumpur, alat berat dan armada kebersihan masih terus survive bekerja, masih bergelut dengan sampah dan debu dari lumpur yang mengering, masih terus berbenah dan membersihkan kembali sisa-sisa barang yang masih layak pakai yang tersisa, dan yang terpenting masih terus menata kehidupan dengan penuh rasa optimis.

Sepekan pasca banjir, perlahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat perlahan mulai pulih, senyum pedagang kembali ada seraya menawarkan barang dagangngannya, pedagang dipasar yang toko, kios, dan lapaknya sudah bersih kembali berdagang barang daganganya yang masih layak jual, bahkan tidak sedikit pedagang yang mengobral dagangan bekas kena banjir demi meminimalkan kerugian.

Sepekan pasca banjir, masyarakat berharap kedepan tidak ada lagi bencana banjir besar seperti ini yang merendam dan menghanyutkan harta benda, yang mengakibatkan banyaknya kerugian material dan bahkan jatuhnya korban jiwa.

#BanjirBantaeng

Acchi
07:36 PM

Wednesday, 17 June 2020

Problem Pasca Banjir Bantaeng

Problematika pasca banjir didaerah ini muncul dengan berbagai macam ragamnya terutama distribusi bantuan yang belum merata, posko-posko bantuan kewalahan karena mungkin minimnya data daerah yang terdampak dan minim pula paket yang akan didistribusikan. Dapur-dapur umum juga masih terkendala dengan air bersih untuk dipakai mengelolah makanan.

Beberapa tempat sudah terdengar suara jerit bahkan sampai ada yang memblokir jalan karena daerahnya belum tersentuh bantuan, terkadang suara-suara santer terdengar bantuan pilih kasih dan terkadang ada yang dobol-dobol sementara ditempat lain belum ada sama sekali yang dapat.

Problem selanjutnya lumpur dan sampah yang masih banyak belum tersentuh karena lagi-lagi mungkin kurangnya tenaga dan armada. Lumpur yang basah yang belum tertangani mengakibatkan jalan licin sementara lumpur yang kering kini jadi debu-debu beterbangan terbawa angin. Disekitar pasar sebagian sudah ditangani dengan alat berat dan yang telah bersih juga sudah disiram untuk menghilangkan sisa-sisa lumpur dan debu.

Masalah selanjutnya yang muncul adalah tudingan-tudingan bahkan sampai menyalah-nyalahkan persoalan penyebab banjir ini yang katanya tidak becusnya dalam mengantisipasi bencana ini. Ada juga yang heboh hari ini seorang pegawai magang sesuai yang diberitakan (mungkin pegawai kontrak atau honor) yang dipecat dari instansinya karena menyuarakan suara hatinya dan mungkin mewakili suara hati orang-orang disekitarnya melalui medsos tentang persoalan bantuan yang belum diterima.

Problem utama banjir ini adalah karena air hujan, mungkin kita yang dikota tidak merasakan begitu derasnya hujan kemarin, tapi didaerah pegunungan yang curah dan debit airnya tinggi yang jadi penyebab, sebab berdasarkan video dan foto-foto yang beredar dimedsos bahkan kelihatan jalanan sampai ada yang putus diatas gunung sana, pohon banyak yang tumbang, dan ada juga kelihatan bekas-bekas longsor. Begitupula dengan bendungan atau cekdam yang sisi samping barat terlihat jebol, bahkan divideo yang diutarakan oleh Gubernur Sulsel yang juga mantan Bupati dua periode di Bantaeng ini mengatakan terhantam kayu besar penyebab jebolnya cekdam.

Saat ini kita perlu berbenah tanpa perlu ada yang disalahkan, perlu problem solve atau jalan keluar dari permasalahan ini, yang memagang tongkat komando bersama jajarannya harus punya planning perencanaan dan data yang akurat untuk menangani pasca bencana ini.

Seperti soal bantuan biar tidak rancu dan kacau, bantuan dari pemerintah maupun NGO, ormas-ormas, partai, lembaga, atau lainnya perlu ditangani dengan satu pintu yang punya data kredibel agar tidak terjadi lagi kasus dobol-dobol dan pilih kasih.

Dapur umum perlu disupply dengan air bersih, disupply sembako biar masaknya jadi lancar, begitu pula penunjang lainnya seperti pembungkus nasi dan perangkat lainnya, Penyaluran makanan juga perlu pengaturan ekstra terutama korban-korban yang terdampak.

Selanjutnya bendungan yang jebol perlu pembenahan secara cepat karena kita tidak tahu persoalan hujan ini kedepannya, penanganan dihulu juga tidak boleh terlupakan yang perlu penghijauan kembali, sementara dihilir tanggul-tanggul sungai perlu penanganan yang sudah jebol dan perawatan bagi yang keropos, begitupula dengan perlunya cetak biru daerah resapan-resapan air. Sosialisasi persoalan tentang kesadaran membuang sampah juga perlu ditingkatkan dan tentunya dibarengi dengan pengadaan fasilitas buang sampahnya.

Dan yang terakhir pemerintah selaku pengayom masyarakat perlu membuka telinga lebar-lebar tidak anti terhadap kritik atas suara-suara yang muncul dari jerit hati masyarakat, apalagi masyarakat ini punya rasa, resah, lelah, capek, frustasi, bingung, bahkan karena telah kehilangan keluarga dan harta bendanya. Sehingga dikondisi seperti ini terkadang curhatnya dituangkan dengan penyampaian lewat media sosial melalui surat-surat terbuka dirasa lebih efektif dan cepat sampainya daripada bisik-bisik.

#BanjirBantaeng

Acchi
06:36 PM

Monday, 15 June 2020

Bala Bantuan Datang

Solidaritas masyarakat dan rakyat negeri ini bila terkena bencana tidak usah diragukan, kita punya pegangan melalui agama "innamal mu'minuna ikhwatun", agama lain pastinya juga demikian, secara nasional kita punya pancasila yang mengikat dan mempersatukan.

Gubernur yang juga mantan bupati kabupaten ini terjun langsung bersama stakeholder didaerah ini, meninjau dan memberi arahan, alat berat dan segenap armada kebersihan, damkar, pdam, BPBD, semua bergerak secara taktis.

Bala bantuan sudah mulai berdatangan, kemarin senior saya yang anggota dewan meskipun daerah ini bukan dapilnya ikut berpartisipasi dibawah bendera partai Nasdem. Semalam rompi PKS juga terlihat didekat Masjid tangga-tangga menurunkan sembako dipengungsian dapur umum.

Pasukan dari TNI batalyon Rider dan 726 Tamalatea truk-truknya lalu lalang penuh dengan porsenil dan perlengkapan kebersihan, polisi yang berpakaian biru-biru beserta Brimob Polda juga sudah siap menyingkirkan lumpur.

Ormas Islam berompi seperti dari Lazis Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Baznas terlihat membagikan sembako dan nasi bungkus. Ormas FPI yang tidak pernah alpa bila ada bencana juga datang membawa pasukan siap mendistribusikan bantuanya beserta siap menyingkirkan sampah dan lumpur serta material sampah lainnya. Pasukan ustadz Khalid Basalamah juga terlihat beberapa armadanya di Masjid Agung Syekh Abdul Gani.

Ini hanya berupa kesaksianku yang terekam lalu kutuliskan, diluar sana tentunya masih banyak yang tidak sempat termonitor olehku, yang mereka-mereka ikut berpartisipasi meringankan tangan berderma dan membantu dengan ikhlas dan rasa simpati yang tulus.

Terima kasih atas dukungan, support bantuan moril, materi, tenaga, pikiran, doa dan simpatiTa semua yang tak terhingga kepada kami yang tertimpa bencana dahsyat ini.

#BanjirBantaeng12062020

Acchi
01:46 AM

Saturday, 13 June 2020

#BantaengBanjir12062020

Banyak warga kota Bantaeng tidak menyangka akan banjir karena hujannya tidak deras amat, yang tidak terprediksi adalah mungkin hujan deras di hulu didaerah pegunungan, cekdam pengendali banjir yang beberapa tahun terakhir mampu mengatur ritme air kini jebol.

Air coklat menghantam apapun dilalui, pohon ikut dirobohkan rumah dan kendaraan dibawa hanyut apalagi cuma material kecil yang tak terhitung lagi nilainya, apalagi posisi tempatku stay dekat dengan pasar, barang dari pasar yang hanyut berbagai macam ragam dan bentuknya.

Semalam tak sengaja ketemu partner sejatiku Pak Polisi yang rumahnya selalu langganan korban banjir bila Bantaeng banjir, meskipun rumahnya sudah ditimbun dan ditinggikan sekitar satu meter tetap masih masuk sampai dengkul, dia dan saya hanya mampu menyaksikan dari jauh karena tidak bisa tembus dikarenakan derasnya air bah.

Banjir ini juga memakan korban,Ia hanyut karena terpeleset dalam got dan ditemukan ratusan meter dalam keadaan tak bernyawa lagi. Untungnya semalam air laut tidak pasang sehingga air banjir bisa mengalir deras kelaut dan air banjir bah ini bisa cepat surut, air dari langit juga perlahan-lahan reda.

Berbagai macam postingan dimedsos ikut mewarnai dinamika banjir ini, mungkin sebagian yang terlihat divideo kebanyakan rata-rata betis, tapi yang tak terlihat dan yang tak terdokumentasi yang lebih dahsyat, beberapa daerah yang sempat saya singgahi tadi pasca banjir ada yang mengatakan sampai dada, sampai leher orang dewasa, bahkan ada warga yang menunjukkan sampai diatas pintu rumahnya.

Pemadaman listrik didaerah tertentu seperti dirumah saat ini sudah dua puluh empat jam lebih belum juga nyala. Kekhawatiran lain muncul karena peliharaan ikan koi sudah selama itu tidak tersupply oksigen karena mesin pompanya tidak teraliri listrik, semoga saja ikan-ikan itu kuat bertahan.

Pasca banjir menyisahkan lumpur coklat, menyisahkan air mata dan kesedihan, dapur umum dan tempat pengungsian kini sudah ada dibeberapa titik termasuk masjid-masjid.

Alat bersih-bersih jadi laris manis bahkan ada pedagang bisa menjual diatas harga normal. Kini kami berusaha tegar dari ujian Tuhan ini, berkat doa dan simpati kalian yang menyaksikan dari jauh melalui medsos menambah semangat kami untuk tetap kuat memegang sapu, serokan, dan alat bersih-bersih seada lainnya, untuk menyingkirkan sisa-sisa banjir.

Kini kami sedang baik-baik saja.
Semoga Raja penyakit Tuan Corona tidak ikut nimbrung dan merapat karena bisa menambah panjang lebar resah kami dan bisa-bisa melipatgandakan kekhawatiran dan kecemasan kami yang sudah tertimpa bencana ini.

Terima kasih doa dan simpatiTa.

#BantaengBanjir

Acchi
07:56 PM

Wednesday, 10 June 2020

Yusuf Wonda

Saya baru saja menonton tayangan di Instagram, anak papua yang lolos jadi calon tamtama TNI AD di Rindam Cenderawasih, namanya Yusuf Wonda videonya yang berpakaian putih hitam sempat viral beberapa bulan lalu saat Ia makan nasi dan tahu yang dia bawa sendiri dari rumah sementara kawan-kawannya yang lain kebanyakan makan dikantin, yang menvideokan anggota TNI yang kebetulan melintas didekatnya dan bertanya beberapa pertanyaan dan dijawab dengan senyum khas orang-orang Papua dan diakhir video yang merekam mengatakan semoga kamu lulus dek yah, dan saya termasuk yang ikut mendoakannya dikolom komentar dari ratusan doa yang komentar saat itu.

Saat ini Yusuf Wonda ditayangan video tersebut sedang menjalani pendidikan dasar, anak ini juga ingin menjadi sniper handal TNI. Sama dengan video viral Enzo beberapa bulan lalu pria keturunan bule prancis yang sempat ditanya-tanya oleh Panglima TNI juga lulus dan bercita-cita bisa masuk menjadi pasukan elit TNI AD Kopassus.

Saya tiba-tiba teringat seorang pria berbaju putih hitam yang pagi itu menyerempet motor saya karena terburu-buru mau masuk di Makodam VII Wirabuana saat itu sebelum berganti nama Makodam XIV Hasanuddin seperti saat ini.

Anak itu lalu berhenti dan meminta maaf kemudian mengatakan "tidak apa-apajiki?" Lalu dengan dongkol saya berkata kenapa kajili-jili sekali bawa motor, lalu Ia berkata terburu-buruka Kak mauka test tentara didalam, sayapun mengatakan masukmi cepat! Semoga kamu lulus, lalu dia mengambil tanganku dan berkata terima kasih doaTa Kak, minta maafka juga karena kusenggolki, lalu dia kembali memacu motornya dan masuk disamping gerbang yang bertuliskan "Setia Hingga Akhir" yang didepan palang dijaga provost bertongkat.

Entah gimana nasib anak itu sekarang, harapanku semoga dia lulus benaran saat itu, kalau dia lulus berarti dia sudah akan naik pangkat yang lebih tinggi saat ini.

Acchi
09:36 PM

Sunday, 7 June 2020

Ketika Corona Mulai Memuakkan

Masyarakat mulai berpikir, mulai mencari tentang hakekat, menggali informasi tentang corona ini, data pembanding dan informasi mulai bermunculan dimedia sosial, ada yang masih terus muncul bila di searching ada juga yang sudah dibanned, dan entah kenapa dibanned bisa jadi benar adanya atau bisa juga hoax, seperti contoh kecil saja wawancara Deddy Corbuzer dengan mantan Menkes dan juga dengan warga Aceh soal rebusan air ganja bisa menangkal corona atau kisah Mantan Rektor Unhas yang terapi minyak kayu putih untuk mengobati corona yang sempat menjangkitinya, informasi seperti ini didapatkan dari medsos.

Tulisan ataupun video tentang Corona yang beredar bila ditelaah terkadang akal pikiran kita membenarkan, apalagi bila dirunut kebelakang beberapa tahun periode, jadi tidak usah heran bila ada yang menganggap virus covid19 ini adalah virus buatan, konspirasi para globalist illuminati, proyek bisnis badan dunia WHO dan collaborator Negara pencari keuntungan, dll.

Bahkan dikatakan Corona ini hanya flu biasa yang ditambahkan asam amino sehingga dahak jadi kering leher, ada juga yang mengatakan berupa bakteri yang mengentalkan darah sehingga tidak bisa mengalir, dan masih ada beberapa macam pernyataan dari kalangan dokter maupun ilmuwan tentang corona ini.

Belum lagi alat test yang meragukan keakuratan dan validitasnya, seperti yang terjadi di Afrika yang menguji alat tersebut pada hewan, buah, yang diperiksa dengan alat test itu, dan lucunya ternyata bisa positif Corona, begitupun di Italy yang mencoba meneliti sendiri Corona ternyata hasilnya seperti diatas terjadi pengentalan darah karena bakteri.

Saat ini sedang viral dimedsos foto-foto baligho spanduk yang dipasang didepan lorong-lorong di Makassar penolakan warga untuk diperiksa RapidTest, karena bisa jadi masyarakat sudah sadar mereka sudah punya data pembanding yang disadur dari berbagai macam media sebagai informasi mereka juga berpikir ini hanya akal-akalan proyek bisnis yang mengorbankan manusia, sehingga yang terjadi adalah perlawanan-perlawanan.

Kejadian di Makassar beberapa hari ini ada pengambilan paksa jenazah oleh pihak keluarga karena menganggap keluarganya bukan meninggal karena corona, sementara Rumah sakit hendak memakamkan dengan cara protocol cov19 meskipun hasil tes belum keluar, harusnya Rumah-rumah sakit dengan cepat mengeluarkan hasil testnya, bila perlu kurang dari duapuluh empat jam, dan yang terpenting jujur, tidak boleh ada anggapan masyarakat disuap supaya mengakui pihak keluarganya terjangkit corona seperti di Manado sana.

Acchi
10:56 PM

Monday, 1 June 2020

Pelajaran dari Negeri Paman Sam (George Floyd)

Akibat tragedi kematian George Floyd di Minneapolis Amerika serikat demonstrasi dan solidaritas makin meluas begitupula dengan penjarahan-penjarahan yang terjadi.


George Floyd adalah pria kulit hitam yang dibekuk polisi setempat karena membeli makanan dengan uang palsu, Floyd meninggal kehabisan nafas karena ditindih dengkul selama lebih dari delapan menit oleh Derek Chauvin yang seorang polisi, yang membuat rakyat Amerika marah karena video tersebar luas, menjadi viral, dan inilah yang memicu terjadinya huru-hara karena simpatisan dan yang merasa iba menganggap kejadian ini rasis, bahkan akan terus meluas kalau tuntutan demonstran untuk menindak secara hukum pelaku pembunuhan.


Saya sempat berpikir dan menanyakan apakah di Negaranya Trump sana tidak punya UU ITE yang bisa dijadikan alat untuk mengklarifikasi sebuah video kekerasan yang viral yang bisa saja hoax.


Tentu kalau di Negeri kita ini semoga tidak akan ada kejadian seperti itu, tapi kalau misalnya ada biasanya yang dicari duluan adalah pelaku yang merekam, meskipun kejadiannya kenyataan.


Pelajaran berharga dari Negeri Paman Sam yang peradabannya sudah maju bahkan demokrasinya sudah matang juga masih dihantui tindakan keji tidak normal dan adil oleh aparat Negaranya.


Mumpung kita di Negeri ini, yang pas hari ini yang  hari lahir Pancasila, bisa menjadikan Pancasila sebagai perekat dari segala macam perbedaan, bukan sebagai alat membelah rakyat apalagi dijadikan alat pukul bagi yang tidak sepaham, bukan menjadikan sebagai dogmatisasi tunggal yang hanya boleh ditafsirkan oleh golongan yang merasa dirinya paling Pancasilais.


Acchi

05:56 PM