Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Saturday, 13 June 2020

#BantaengBanjir12062020

Banyak warga kota Bantaeng tidak menyangka akan banjir karena hujannya tidak deras amat, yang tidak terprediksi adalah mungkin hujan deras di hulu didaerah pegunungan, cekdam pengendali banjir yang beberapa tahun terakhir mampu mengatur ritme air kini jebol.

Air coklat menghantam apapun dilalui, pohon ikut dirobohkan rumah dan kendaraan dibawa hanyut apalagi cuma material kecil yang tak terhitung lagi nilainya, apalagi posisi tempatku stay dekat dengan pasar, barang dari pasar yang hanyut berbagai macam ragam dan bentuknya.

Semalam tak sengaja ketemu partner sejatiku Pak Polisi yang rumahnya selalu langganan korban banjir bila Bantaeng banjir, meskipun rumahnya sudah ditimbun dan ditinggikan sekitar satu meter tetap masih masuk sampai dengkul, dia dan saya hanya mampu menyaksikan dari jauh karena tidak bisa tembus dikarenakan derasnya air bah.

Banjir ini juga memakan korban,Ia hanyut karena terpeleset dalam got dan ditemukan ratusan meter dalam keadaan tak bernyawa lagi. Untungnya semalam air laut tidak pasang sehingga air banjir bisa mengalir deras kelaut dan air banjir bah ini bisa cepat surut, air dari langit juga perlahan-lahan reda.

Berbagai macam postingan dimedsos ikut mewarnai dinamika banjir ini, mungkin sebagian yang terlihat divideo kebanyakan rata-rata betis, tapi yang tak terlihat dan yang tak terdokumentasi yang lebih dahsyat, beberapa daerah yang sempat saya singgahi tadi pasca banjir ada yang mengatakan sampai dada, sampai leher orang dewasa, bahkan ada warga yang menunjukkan sampai diatas pintu rumahnya.

Pemadaman listrik didaerah tertentu seperti dirumah saat ini sudah dua puluh empat jam lebih belum juga nyala. Kekhawatiran lain muncul karena peliharaan ikan koi sudah selama itu tidak tersupply oksigen karena mesin pompanya tidak teraliri listrik, semoga saja ikan-ikan itu kuat bertahan.

Pasca banjir menyisahkan lumpur coklat, menyisahkan air mata dan kesedihan, dapur umum dan tempat pengungsian kini sudah ada dibeberapa titik termasuk masjid-masjid.

Alat bersih-bersih jadi laris manis bahkan ada pedagang bisa menjual diatas harga normal. Kini kami berusaha tegar dari ujian Tuhan ini, berkat doa dan simpati kalian yang menyaksikan dari jauh melalui medsos menambah semangat kami untuk tetap kuat memegang sapu, serokan, dan alat bersih-bersih seada lainnya, untuk menyingkirkan sisa-sisa banjir.

Kini kami sedang baik-baik saja.
Semoga Raja penyakit Tuan Corona tidak ikut nimbrung dan merapat karena bisa menambah panjang lebar resah kami dan bisa-bisa melipatgandakan kekhawatiran dan kecemasan kami yang sudah tertimpa bencana ini.

Terima kasih doa dan simpatiTa.

#BantaengBanjir

Acchi
07:56 PM