Di Instagram ada video viral pasukan TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, perbatasan antara Lebanon dan Israel, TNI berhasil menggagalkan kontak senjata antara kedua pasukan tentara negara tersebut yang sudah berhadap-hadapan, tentara Israel dengan senjata beratnya menggunakan Tank Markava sementara pihak tentara Lebanon beberapa tentaranya menenteng RPG dan Senapan juga sudah membidik tinggal tarik pelatuk.
Di video itu TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan sigap mencegah peperangan diantara dua tentara negara bertetangga tersebut, TNI berdiri ditengah-tengah dengan tangan kosong dan seorang melambai-lambaikan bendera PBB, hingga akhirnya tank tentara Israel memutar haluan, dan tentara Lebanon pun demikian mundur perlahan.
Pasukan TNI yang berempat orang tersebut nekat berdiri ditengah-tengah itu dengan menggunakan rompi dan helm pasukan perdamaian PBB/UN, ternyata dari Batalyon 726 Tamalatea, Pasukan Infantri dari Kodam XIV Hasanuddin, dan seorang diantaranya dari Marinir AL.
******
Pasukan Batalyon 726 Tamalatea kemarin juga terjun langsung membantu pemulihan dan pembersihan pasca banjir besar di Bantaeng khususnya pusat kota dan sekitarnya, entah dari kompi mana, tapi kemungkinan dari kompi Jeneponto atau bisa jadi juga dari kompi Bone, mereka stay di Balai Kartini bersama armadanya di jalan Kartini.
Ada cerita menarik dari Satpol PP yang saya temani bercerita kemarin, Satpol PP tersebut bercerita saat pasukan dan relawan gabungan membersihkan pasar, kelompoknya yang Satpol PP bersama TNI dari Kodim Bantaeng dan Yon726 ini mendapat tugas membersihkan area pasar ikan, Si Satpol PP ini mengatakan "Mengakuka saya sama itu tantarayya karena parrangi pattasa padahal bottona mamo disitu tempat yang kita dapat bangkai-bangkai ikan dan sayur bussuk campur lumpur, temanku sampai ta'langge langngei tidak tahan bauna" begitulah penuturannya, saat saya ngobrol.
******
Saya juga pernah menyaksikan langsung beberapa tahun silam Batalyon 726 Tamalatea ini latihan dikolam Ermes berenang dengan memakai seragam lengkap dengan helm, laras, dipunggung tas ransel sambil menenteng senjata. Ada rasa takjub menyaksikan itu lalu membandingkan dengan diriku yang tak menggunakan apapun ternyata bisanya berenang gaya batu, hehehe
Saya juga pernah dihentikan saat sore menjelang maghrib oleh provost saat melintas diporos Bone didepan markas Batalyon 726 Kompi Bone, lalu saya bertanya ada apa Pak? Tentaranya bilang tunggu sebentar lagi penurunan bendera, dalam hati saya ngomong baru tahu saya kalau penurunan bendera disini kendaraan disetop dulu, sebab di Makassar saya tidak pernah mendapati yang demikian.
Yonif726/TML, Mantap deh…
Acchi
07:06 PM
Di video itu TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian dengan sigap mencegah peperangan diantara dua tentara negara bertetangga tersebut, TNI berdiri ditengah-tengah dengan tangan kosong dan seorang melambai-lambaikan bendera PBB, hingga akhirnya tank tentara Israel memutar haluan, dan tentara Lebanon pun demikian mundur perlahan.
Pasukan TNI yang berempat orang tersebut nekat berdiri ditengah-tengah itu dengan menggunakan rompi dan helm pasukan perdamaian PBB/UN, ternyata dari Batalyon 726 Tamalatea, Pasukan Infantri dari Kodam XIV Hasanuddin, dan seorang diantaranya dari Marinir AL.
******
Pasukan Batalyon 726 Tamalatea kemarin juga terjun langsung membantu pemulihan dan pembersihan pasca banjir besar di Bantaeng khususnya pusat kota dan sekitarnya, entah dari kompi mana, tapi kemungkinan dari kompi Jeneponto atau bisa jadi juga dari kompi Bone, mereka stay di Balai Kartini bersama armadanya di jalan Kartini.
Ada cerita menarik dari Satpol PP yang saya temani bercerita kemarin, Satpol PP tersebut bercerita saat pasukan dan relawan gabungan membersihkan pasar, kelompoknya yang Satpol PP bersama TNI dari Kodim Bantaeng dan Yon726 ini mendapat tugas membersihkan area pasar ikan, Si Satpol PP ini mengatakan "Mengakuka saya sama itu tantarayya karena parrangi pattasa padahal bottona mamo disitu tempat yang kita dapat bangkai-bangkai ikan dan sayur bussuk campur lumpur, temanku sampai ta'langge langngei tidak tahan bauna" begitulah penuturannya, saat saya ngobrol.
******
Saya juga pernah menyaksikan langsung beberapa tahun silam Batalyon 726 Tamalatea ini latihan dikolam Ermes berenang dengan memakai seragam lengkap dengan helm, laras, dipunggung tas ransel sambil menenteng senjata. Ada rasa takjub menyaksikan itu lalu membandingkan dengan diriku yang tak menggunakan apapun ternyata bisanya berenang gaya batu, hehehe
Saya juga pernah dihentikan saat sore menjelang maghrib oleh provost saat melintas diporos Bone didepan markas Batalyon 726 Kompi Bone, lalu saya bertanya ada apa Pak? Tentaranya bilang tunggu sebentar lagi penurunan bendera, dalam hati saya ngomong baru tahu saya kalau penurunan bendera disini kendaraan disetop dulu, sebab di Makassar saya tidak pernah mendapati yang demikian.
Yonif726/TML, Mantap deh…
Acchi
07:06 PM