Joe Biden memilih mundur jadi calon Presiden, dan digantikan oleh wakilnya Kamala Harris, Joe Biden sepertinya mundur karena kalah mental, dan babak belur kalah debat oleh Donald Trump di pertemuan pertama
Debat kedua ini juga tak kalah seru, saling serang argumentasi, saling serang program, dan saling membanggakan prestasi saat masing-masing menjabat pada eranya, isu-isu dalam negeri dan isu global tak luput dari perdebatan.
Nilai plus debat di Amerika karena tidak terpaku pada tema, sehingga kontestan bebas mengkolaborasi dan improvisasi pertanyaan-pertanyaan dari moderator dan lawan debat, sesi tanya jawab saling menyanggah dengan kata-kata, bodoh, bohong dan pembual tidak mengapa, timer pun tidak diperlukan ditampilkan dilayar, karena kedua moderator yang punya otoritas yang membagi waktu, dua menit atau satu menit.
Debat yang berlangsung 90 menit, hanya dua kali iklan, kontestan tidak diperbolehkan membawa catatan atau contekan data, jadi benar-benar yang dibawa adalah otak dan bibir, tidak ada juga pendukung yang bersorak-sorak yang bisa merusak konsentrasi.
Donald Trump dalam debat kelihatan tenang, sementara Kamala Harris lebih sering menggeleng-gelengkan kepala, dan mata berkaca-kaca, ketika Trump menyoroti kebijakan Biden dan Harris saat menjabat.
Selanjutnya kedua kontestan akan saling merebut simpati publik Amerika, dan publik Amerika baik yang tinggal di perkotaan maupun di desa, di beberapa Negara bagian, akan menilai dan dimana mereka akan menentukan pilihan untuk Presiden yang akan datang.
Acchi
11:06 AM