Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Friday, 19 December 2014

Menanti Inovasi Pindad atas Kejadian Penyanderaan di Gresik..

Kemarin di beritakan di media tentang adanya drama penyanderaan oleh pria yang di perkirakan berumur 30an atas anak kelas empat SD di Gresik, drama yang cukup membuat kecemasan karena pelaku menggunakan pisau yang dipakai menodong ke anak SD tersebut dan terus mengancam akan melukai bahkan membunuh anak tersebut bila tuntutannya tidak dipenuhi.

Kejadian itu berlangsung selama kurang lebih dua jam di sekitaran sekolah anak yang di sandera dan di dalam Markas Kodim Gresik hingga penyandera tewas di terjang timah panas oleh polisi di jalan veteran kota Gresik.

Bila dilihat kronologis dari sumber media yang memberitakan bahwa penyandera ini mengalami depresi berat karena kalah dalam judi bola sehingga nyawanya merasa terancam karena tidak ada uang untuk di bayarkan kepada lawan judinya sehingga meminta untuk bertemu dengan Komandan Kodim yang kemungkinan besar akan meminta perlindungan karena nyawanya merasa terancam, dan menurut sumber berita lain mengatakan bahwa penyandera ini meminta untuk di fasilitasi untuk dibawa ke pelabuhan untuk pulang di kampung halamanya di Nusa Tenggara Barat.

Bila dilihat berdasarkan berita tersebut penyandera ini ketakutan sehingga mungkin ingin menghindar dari tagihan utang judinya sehingga Ia bermaksud melarikan diri, namun entah kenapa mungkin dalam kebingungan sehingga skenarionya sendiri berubah sehingga terjadilah penyanderaan.

Proses Pembebasan Sandra..

Proses pembebasan Sandra ini yang cukup menegangkan karena ada yang terluka dan penyandera itu akhirnya tewas, kabar berita di media mengatakan seorang Kapten TNI di Kodim yang menjadi sopir di mobil Garnisun yang membawa Penyandera dan Sandra mengatakan saat di lampu merah itu ketika macet dan penyandera sedikit lengah sehingga Kapten ini sempat ingin merebut ataupun menjatuhkan pisau yang dipakai menodong dan disaat bersamaan datanglah Polisi yang dari tadi mengikuti/membuntuti untuk melepaskan Sandra karena penyandera terus melakukan perlawanan tanpa mengindahkan tembakan peringatan dan dianggap membahayakan sandra dan polisi sehingga di terjanglah peluru dada dan kepalanya sehingga penyandera tersungkur dan tewas seketika.

Pindad Perlu Berinovasi..

Bila melihat kejadian diatas seandainya Polisi punya senjata yang hanya cukup membuat pingsan tanpa perlu menembak mati karena bila dilihat motifnya cukup sederhana karena hanya minta pulang dikampung halamnnya dan meskipun eksesnya besar karena kenekatan pelaku yang tak segan-segan melukai ataupun membunuh.

Dan dengan kejadiaan tersebut di atas bukan tidak mungkin kedepan tidak akan lagi ada hal-hal demikian yang ceritanya mirip-mirip diatas, alangkah baiknya PT PIndad yang sudah diakui dunia karena telah menciptakan senjata-senjata canggih dan kendaraan angkut tempur buat tentara,bekerja sama dengan lembaga atau kampus  juga membuat senjata yang tidak hanya bisa membunuh tapi juga bisa membuat senjata yang bisa melumpuhkan entah itu dari senjata sengatan listrik atau senjata bius yang bisa langsung bereaksi cukup sepersekian detik dua detik sehingga pelaku bisa langsung pingsan ataupun senjata dari apa yang tidak mematikan.

Karena bila dilihat rekaman ataupun photo-photo yang beredar di media Pelaku Penyandera tempat berdirinya cukup terbuka, maka seandainya Polisi mempunyai senjata yang mirip-mirip saya maksudkan diatas, dan dengan begitu Polisi dari angel mana saja sudah bisa melumpuhkan pelaku penyanderaan tersebut tanpa harus menembak mati, apalagi pelaku ini hanya orang stress dan depresi yang bukan pengacau Negara dan Teroris, sehingga bila tak berdaya dengan mudah dibawa kekantor Polisi untuk di intorogasi dan dimintai keterangan lebih dalam tentang motifnya.

Semoga Pindad ataupun lembaga lainnya seperti lembaga-lembaga penelitian dan Kampus bisa berinovasi membuat senjata yang demikian dan saya yakin sudah ada orang yang memikirkannya di Pindad ataupun mungkin Prototipenya sudah ada tinggal menunggu pengembangannya.

* Nb : Tolong dikoreksi kalau kronologi kejadian yang saya tuliskan diatas keliru..

Acchi 02 : 26 PM

Monday, 8 December 2014

Suatu Ketika di Sekolah Berasrama Gombara Part 15 (Kiriman dari Kampung)

Gombara
Ini sengaja kutuliskan karena di ingatkan kembali oleh postingan Tabix Tabi di Grup Ikapem yang saya anggap cukup lucu, mengingat saat  di Gombara masing-masing angkatan punya kisah tersendiri dan kesan masing-masing waktu mondok dulu. 

Karena di Gombara itu kita disatukan dalam satu lingkungan yang multi suku dan daerah bahkan mungkin sampai multi etnis. sehingga barang bawaan dan kiriman yang datang dari kampung ataupun dibawakan langsung oleh Orang Tua atau keluarga kita punya ciri khas masing-masing daerah dan biasanya yang di bawa itu jenis kue dan buah-buahan, tapi kadang kala juga ada bungkusan atau kiriman yang memang dibeli dari toko seperti biskuit dan Mie Instan.

Dan di Gombara itu orang-orangnya karakternya berbeda-beda kalau ada yang menerima kiriman atau di bawakan langsung oleh keluarganya, ada yang langsung bongkar makan bersama, ada juga yang sembunyi-sembunyi, tapi yang saya perhatikan khusus di angkatanku saat itu kebiasan untuk makan sembunyi-sembunyi kiriman di dalam kelambu sampai belakang asrama tidak terlalu lama karena mungkin lebih nikmat memang kalau dinikmati bersama, meskipun pada awalnya kebiasan rebutan/rampas kalau sudah di bongkar itu kiriman khususnya buah kadang tak terhindarkan, sehingga keluarlah bahasa arab Gombara yang biasa di dengar La Tatarampas, Hehehehe.

Saat Tsanawiyah di Asrama Jenderal Sudirman (Jensud) atau di KH Mas Mansyur sampai Asrama Mujahidin hampir tiap pekan keluarga teman-teman asrama ada yang datang menjenguk dan disaat itulah biasa kita para santri di ajak berembuk bersama keluarga teman untuk menyantap barang bawaan keluarganya, seingat saya kami pernah makan semangka dari Takalar sehingga kami menggelari teman kami dengan sebutan Albittih karena orang tuanya paling sering membawa semangka, ada juga kendongndong atau Rambutan dan Langsat dari Luwu kadang sampai dua kardus Indomie, ada juga keluarga teman paling sering membawa Songkolo maulid sampai dua ember besar kalau keluarganya baru datang maulid di Pattene Maros, Songkolonya di makan Embernya di Pakai mencuci sekaligus bisa dipakai tempat kopi susu, dan yang paling tidak bisa saya lupa adalah ketika teman-teman saling rampas Salak kiriman teman dari Enrekang yang masih ada duri-durinya, apalagi namanya Salak Duri, Hehehehehe.

Pernah sekali juga karena saling berebutan dan rampas akhirnya tidak ada sama sekali yang dimakan karena yang di perebutkan kalau tidak salah Kue Bolu atau Kue agar-agar yang gampang hancur dan belum di potong-potong, dan apesnya lagi kita dapat hukuman dari pengurus karena belum tidur karena kejadian tatarampas itu disaat jam tidur padahal teman yang lain sudah ada yang tertidur, Hehhehehe.

Berdasarkan Penuturan Ibu Saya.

Karena hampir sebulan sekali saya di jenguk oleh Ibu saya saat itu kebiasan Ibu saya paling sering membawa pisang kecil-kecil beberapa sisir kalau tidak salah pisang susu yang di beli di Pasar Sentral, sehingga saya sempat protes kenapa pisang terus lalu Ibu saya bilang "Oke.. bulan depan saya bawakan Langsat atau Rambutan karena kalau Appel mahalki Nak baru timbangannya itu di Sentral kadang tidak sesuai, Gajinya juga Mama ini jadi Guru tidak seberapaji jadi uang Jajanmu apa kasi cukupki kalau gatal-gatalko makan ikan cakalangnya di dapurmu belimako Indomie di kantinmu, jadi janganmako banyak protes syukurimi saja karena kusuka tongi kalau kuliatko makan borong-borong (makan kumpul-kumpul)sama teman - temaNu di situ yang kubawakanko Nak"..

Hingga akhirnya kebiasan Tatarampas itu sedikit demi sedikit menghilang seiring berjalannya waktu keterikatan persaudaraan karena pengaruh satu asrama kalau ada kiriman misalnya seperti susu kaleng langsung dibikin dalam satu ember diminum bersama, kue atau buah dimakan bersama, meskipun ada satu dua teman yang kita tahu ada kuenya sampai-sampai kunci lemarinya di sembunyi di gulungan celananya baru tidur bahkan ada teman yang kue bolunya sudah babulu/jamuran baru nakasi keluar, Hahahaha..

Acchi 01 :56 PM

Secuil Kenangan Lain di Gombara Baca Juga Di Sini :

Tuesday, 18 November 2014

Mengenang Sosok KH. Djamaluddin Amien..

KH. Djamaluddin Amien

Ahad sore kemarin di tengah – tengah kesibukan bersih – bersih rumah, ponselku berdering mengabarkan berita duka langsung dari Private Center RS Wahidin Sudirohusodo Makassar yang di kabarkan oleh Adik saya yang kebetulan ada disana.

Telah berpulang ke Rahmatullah sosok KH Djamaludddin Amien salah satu ulama kharismatik yang ada di Sulawesi Selatan, setelah beberapa minggu di rawat dirumah sakit akibat penyakit yang di idapnya kini beliau telah meninggalkan para keluarga, kerabat hingga murid – muridnya.

Beliau adalah mantan PW Muhammadiyah di Sulawesi Selatan yang cukup lama dengan tangan dinginnya membangun organisasi yang dipimpinnya dengan sifat – sifat kesederhanaan dan ketegasannya sehingga Muhammadiyah salah satu ormas Keagamaan yang cukup berkembang di Sul–Sel, Beliau juga mantan Rektor di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan kompetensi bidang  yang memadai Ia mampu meletakkan pondasi – pondasi dasar yang kokoh sehingga Kampus Biru terus berkembang menuju kejayaanya dan saat ini di Indonesia Timur menjadi salah satu kampus swasta terbesar dan di favoritkan sehingga tiap tahun pendaftar selalu membludak.

Sosok Kiyai yang menghembuskan nafas terakhirnya di usia ± 85 Tahun telah berbuat banyak yang untuk kepentingan – kepentingan ummat, beliau salah satu inisiator dalam deklarasi dan pendirian KPPSI di Sul-Sel, beliau juga adalah politisi karena pernah memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) di Sul-Sel.

Keluarga besar Muhammadiyah cukup kehilangan bahkan hampir semua kalangan mulai dari keluarga, kerabat, politisi, birokrat, dan civitas Universitas Muhammadiyah para staf, dosen beserta mahasiswanya karena tak akan ada lagi yang akan mengisi kajian – kajian agama yang akan di bawakan sang Kiyai yang cukup menguasai kitab gundul ini, tak ada pemberi wejangan dan pecerahan sekaligus petunjuk beserta motivasinya.


Halaman Depan Media Lokal

Dari Sisi Saya Mengenang Sosok Beliau..

Sosok Kiyai adalah Guru sekaligus Sahabat dari Almarhum Ayah saya beliau bersama – sama membangun Organisasi Muhammadiyah di Sul-Sel kalau Ayah saya di Daerah di Kabupaten Bantaeng bahkan sempat menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Kiyai dengan ranah yang lebih luas di Wilayah.

Sepeninggal Ayah saya, ada beberapa anak – anak yatim yang mendapatkan santunan pendidikan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah termasuk saya atas rekomondasi dari KH Djamaluddin Amien kurang lebih 5 Tahun saya mendapatkan santunan itu untuk biaya pendidikan saya mulai dari kelas 4 SD Muhammadiyah hingga di Madrasah Tsanawiyah Darul Arqam Gombara, dan untuk mencairkannya ada kisah – kisah khusus yang cukup saya kenang karena Kiyai adalah orang super sibuk sementara untuk mencairkan dana santunan itu membutuhkan tanda tanganya maka setiap bulannya atau setiap triwulan saya bersama ibu saya menyambangi rumahnya di Talasalapang pagi-pagi buta Ba’da Shubuh untuk meminta tanda tangannya, atau juga saya sering menemui di kantor PW Muhammadiyah di JL Gunung Lompo Battang sebelum beliau mengajar di kampus atau pergi kunjungan kerja lainnya,  dan dengan begitu barulah bisa di cairkan di Bendahara PW Muhammadiyah di RSB Siti Khadijah JL Kartini Makassar dan dengan santunan itu cukup membantu pendidikan saya karena saat itu Ibu saya yang guru PNS gajinya tidak seberapa untuk membiayai saya dan adik-adik saya. 

Kisah lainnya adalah mungkin sekitar 3 Tahun lalu Ba’da Ashar saya bersama Phai dan Ubhe mendatangi rumah beliau untuk mewawancarainya meminta wejangan sekaligus petunjuk untuk Tabloid yang kami buat, saat itu waktu yang sedikit tak terasa karena seakan terhipnotis dengan petuah – petuah beliau, dan mungkin itulah terakhir kali bertemu secara dekat karena saya masih sempat berjabat tangan.

Dan yang paling saya ingat ketika cucunya yang juga sahabat saya menceritakan kisah suatu ketika di kampus Unismuh di salah satu ruangan staff dan dosen, Kiyai datang dan mendapati staff dan dosen masih bekerja sementara di Masjid Kampus sudah terdengar suara Adzan dengan spontan memanggil cucunya yang kebetulan juga ada di ruangan itu yang masih bekerja dan menamparnya karena tak mengindahkan suara Adzan sontak staf dan dosen segera keluar ruangan menuju Masjid.

Peristirahatan Terakhirnya..

Setelah disemayamkan di rumah duka beliau di bawa ke Kampus Unismuh yang hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari rumahnya untuk di shalatkan di Masjid Kampus yang menurut kabar beliau di shalatkan hingga puluhan kali karena banyaknya pelayat yang ingin menshalati jenazahnya setelah itu jenazah di lepas oleh pejabat pemprov Sul-Sel dan di berangkatkan ke Bantaeng untuk di semayamkan sejenak di rumahnya di JL Nenas Bantaeng kemudian di Shalatkan di Masjid Raya Bantaeng kemudian di antar ke peristirahatan terakhirnya di pekuburan keluarga di samping pusara Istrinya di kampung Beloparang Bantaeng.

Jalan poros macet polisi sempat kewalahan mengatur arus lalu lintas karena iring-iringan pengantar yang membludak, Ku sempatkan diri mengangkat keranda mayatnya hingga ke liang lahat sebagai penghormatan terakhirku  kepada salah satu tokoh yang kukagumi di tengah membludaknya para pengantar.

Selamat jalan jasadmu bisa terbujur kaku terkubur tanah keberkahan tapi jiwamu akan tetap terus ada mengisi relung relung kehidupan yang pernah Kiyai semaikan biar kami sebagai penerus yang terus menjaga hingga tumbuh dan berkembang sehingga menuai hasil  yang kita cita-citakan bersama.

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta merta mencabutnya dari hati manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ‘ulama. Kalau Allah tidak lagi menyisakan seorang ‘ulama pun, maka manusia akan menjadikan pimpinan-pimpinan yang bodoh. Kemudian para pimpinan bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan".

Acchi 11 : 56 AM

Monday, 20 October 2014

Dua Sejoli Penghuni Pulau Cengkeh/Cangke




Sabtu pagi yang cerah melangkah menuju sebuah keindahan milik Tuhan, perjalanan yang cukup memakan waktu lewat darat dan menyeberangi lautan demi memanjakan rasa penasaran, cukup beruntung dalam melakukan perjalanan ini karena bantuan seorang  sahabat (Ubhe)  yang menuntun kami untuk bertemu dengan Kepala Desa (Pak Rasyid) Beberapa Pulau disekitar , hingga Pak Kepala Desalah yang memfasilitasi kami untuk menyeberang kepulau yang diayominya itu.

Menaiki Perahu

Untuk menyeberang ke Pulau Cengkeh atau orang setempat menyebutnya Cangke (Bahasa Lokal Sulsel untuk Cengkeh) kami berangkat dari Kabupaten pangkep di dermaga kayu Biring Kassi yang berdampingan dengan pelabuhan angkut material Semen Tonasa, perjalanan di bawah terik matahari yang seakan membakar kulit dan mendidihkan otak ini memakan waktu hampir 2 jam melewati kapal-kapal besar dan beberapa pulau.

Dermaga Pulau Cengkeh/Cangke
Perjalanan kami tidak langsung ke Pulau Cengkeh karena harus transit dulu di pulau tetangganya Pulau Pala untuk menurunkan penumpang lainnya, dan 15 menit kemudian sampailah kami di Pulau Cengkeh panas terik yang membakar terbayarkan dengan pesona suasana yang eksotis yang begitu menawan air begitu jernih hingga cahaya matahari menembus terumbu karang, pulau kecil yang imut-imut ini dikelilingi oleh pasir putih dan pohon yang entah jenis apa yang rimbun bagaikan atap di tengah pulau.

Sudut Lain Pulau Cengkeh/Cangke

Juru mudi kapal (Pak Ilyas) yang juga Staf Dusun dipulau Pala yang ditempati transit tadi membawa kami ke penghuni Pulau Cengkeh/Cangke untuk bertemu dengan pasangan suami istri penghuni tunggal pulau ini, jadi di pulau ini hanya ada 1 Kepala Keluarga saja yang sudah cukup Tua yaitu Dg Abu dan Istrinya Dg Mida, sambutan hangat pun di berikan kepada kami dipersilahkan duduk sambil bercerita dan menanyakan perihal kunjugan kami.

Dg Abu Mengusap Keringat di Wajahnya dan Istrinya Dg Mida di Temani Buku Tamunya
Seiring berjalannya waktu cerita-cerita kami makin akrab dengan Susana keakraban, Pak Ilyas yang masih kerabat dengan Dg Abu minta izin pamit untuk kembali ke Pulaunya sehingga kami melanjutkan sendiri mendengar kisah kedua pasangan penghuni pulau ini banyak cerita dan curahan hatinya bahkan keluh kesahnya.


Rumah Lamanya Dg Abu Untuk Berlindung dari Panas dan Hujan

Rumah Barunya Dg Abu Bantuan dari Dompet Duafa
Dg Abu dan Dg Mida sudah menghuni Pulau Cengkeh sejak tahun 1972 berarti sudah 42 Tahun mereka menghuni pulau itu, Dg Abu yang punya keterbatasan fisik karena matanya buta bertahan hidup di Pulau yang luasnya mungkin hanya seukuran ± Lapangan Sepak Bola ini bercerita banyak mulai perihal berawalnya Ia menghuni Pulau itu hingga menyebut beberapa Bupati dan pejabat muspida, LSM, sampai beberapa media yang pernah datang mengunjunginya.


Salah Satu Gazebo di Sudut Pulau Cengkeh/Cangke
Angin sejuk dan pemandangan yang Indah yang ditawarkan pulau ini seakan ingin terus larut karena suasana yang begitu tenang Dg Abu juga bercerita dengan dialek Makassar yang kadang bahasa Indonesia di campur dengan bahasa makassar mengatakan bahwa Pulau ini baru banyak dikunjungi sejak tahun 2000an hingga saat ini, Pulau ini bukan saja di kunjungi oleh manusia tapi di bulan-bulan tertentu pulaunya Dg Abu ini didatangi penyu untuk bertelur Dg Abu mengatakan biasanya bulan desember sampai bulan januari banyak penyu yang datang untuk bertelur.

Terumbu Karang

Di bawah Rumah Dg Abu dan Istrinya kami bercerita banyak dia juga menceritakan bahwa rumah yang di tempatinya saat ini adalah bantuan dari Dompet Duafa, sambil menunjuk rumah aslinya di sebelahnya yang juga masih ditempatinya yang katanya dimana Ia capek di situlah Ia terbaring, didinding rumahnya ada beberapa piagam penghargaan beserta foto-foto yang terpasang baik dari pemerintah maupun dari NGO lainnya, Dg Abu dan Istrinya bukannya tidak punya anak, Ia punya anak tunggal laki-laki dan tujuh cucu bahkan sudah punya cicit tapi semunya tinggal di Pulau Pala, Dg Abu sering diajak oleh anak cucunya tinggal bersama tapi Dg Abu tidak mau karena sudah terlanjur cinta dengan Pulau Cengkeh/Cangke, padahal dipulau sebelah ada sampai 80 KK penghuninya termasuk anak cucu Dg Abu, kami juga menanyakan bagaimana dengan logistik bahan makan dan air karena disini tidak ada air tawar.? Dg Abu mengatakan Ia disupply oleh anak cucunya bahkan bila dalam keadaan terdesak Dg Abu menyalakan api sebagai tanda bahwa disini logistik sudah menipis. 

Masih Ada Pengunjung Yang Kurang Sadar Tentang Kebersihan dan Membuang Sampah Sembarangan Padahal ada Tempat Sampah yg Tersedia
Dan tak terasa sudah sore kami sudah tak sabaran lagi untuk mengelilingi pulau baik darat maupun dasar lautnya yang banyak terumbu karangnya, Dg Abu menyuruh kami untuk mengisi buku tamunya sambil berpesan jangan kotori pantai dan laut saya sudah cukup tua untuk membersihkannya, dengan berbekal peralatan sederhana yang mendukung kaca mata snorkeling menyelami dasar laut yang menakjubkan tapi sayang banyak bulu babi yang bisa melukai kaki karena kebetulan tidak memakai sepatu katak.

Sunshet & Sunrise
Puas berkeliling dan nyemplung saatnya menunggu matahari kembali ke peraduannya untuk memotret matahari terbenam/sunshet, setelah Magrib  pengunjung makin ramai karena ada lagi kapal yang datang dengan membawa puluhan orang yang ingin menikmati keindahan Pulau Cengkeh/Cangke ini tidak saja wisatawan lokal tapi dari mancanegara pun ada, bahkan ada bule-bule yang membawa keluarga besarnya termasuk yang tua maupun yang anak-anak , sambil ditemani cemilan kecil kami duduk berdua di dermaga kayu bercerita mengenang masa lalu di Gombara, beratapkan langit yang penuh bintang dan suara deru ombak yang beriak angin sepoi-sepoi mengibaskan tubuh membuat waktu tak terasa  sudah pukul 10 malam dan saatnya tidur,keesokan harinya setelah Shubuh melanjutkan berkeliling pulau menghirup udara segar ditemani kicauan burung dan kokok ayam piaraan Dg Abu di pagi hari sambil menunggu matahari terbit/Sunrise, ketika matahari sudah mengintip yang juga tak kalah eksotisnya dengan Sunshet yang kemarin. Setengah jam kemudian kapalnya Pak Ilyas datang menjemput kami untuk kembali kedaratan yang tentunya pulang membawa kenangan yang cukup berharga apalagi tentang arti sebuah pelajaran Kehidupan cukup sederhana  dari Dg Abu dan Dg Mida tapi bagi kami itu sangat luar biasa.

Sunshet

Indonesia kita ini, itu menarik Kawan..

Acchi 02 : 06 PM

Friday, 3 October 2014

Suatu Ketika di Sekolah Berasrama Gombara Part 14 (Tentang Hukuman)

Gombara

Ini kisah beberapa tahun silam yang mungkin sudah usang tapi masih tersimpan secara apik dalam memori masing-masing yang pernah mengalaminya, karena ini adalah bahagian dari perjalanan hidup yang menjadi pondasi dasar yang ditanamkan oleh para pembina, senior, dan para asatidz yang menjadi pembimbing di suatu tempat yang bernama Gombara.

Aturan yang telah menjadi ketetapan sudah pasti harus ditaati bahkan di dunia Ma'had yang sunnah-sunnah saja bisa jadi wajib karena itu adalah bentuk untuk membiasakan diri bagi santri/yah, puasa senin-kamis misalnya adalah sesuatu amalan yang sunnah tapi di Ma'had adalah wajib dan itu sudah menjadi tradisi di awali dengan Shalat Tahajjud sebelum sahur meskipun mata yang berat mau tidak mau harus dikompromikan dengan keadaan itu, dan tidak jarang santri yang setengah mengantuk itu ada kesandung bahkan sampai menabrak tiang gawang di tengah setengah kesadarannya, dan keesokan harinya rutinitas tetap berjalan seperti biasa, bahkan di saat sore hari masih sempat olah raga atau main bola sebelum berbuka puasa.

Di dunia Ma'had memang berat tapi senior selalu mengatakan kalau semua aturan di jalankan dengan baik pasti terasa ringan, bayangkan disaat kita masih merasa seperti bocah tengik harus menjalani semua aturan dari bangun tidur sampai tidur dalam siklus waktu 24 jam penuh, ada aturan dari IRM/IPM yang berbagai macam Kismul-kismul didalamnya ditambah lagi ada aturan Asrama masing-masing.

Setiap pelanggaran yang dilanggar jelas ada punisment atau sanksi yang di dapatkan yang secara berjenjang dari pelanggaran kecil sampai pelanggaran super berat, hukuman yang didapatkan juga macam-macam mulai dari pungut sampah sampai membersihkan kolam dan wc, push up, lari keliling lapangan, tokka, botak, bahkan ada juga hukuman yang aneh-aneh. dan semua itu adalah konsekwensi didapat supaya tidak melakukan kembali pelanggaran.

KalunG Bahasa Bagi Pelanggar Bahasa

Karena di dunia Ma'had bila sampai 6 Tahun disana maka ada sebelas angkatan yang kita dapatkan 5 angkatan senior diatas kita dan 5 junior dibawah angkatan kita dan angkatan kita sendiri, dan seiring berjalannya waktu yang junior tak selamanya jadi junior, Ia akan naik statusnya menjadi senior dimulai dari ketua kelompok pengurus asrama hingga pengurus IRM/IPM yang juga akan membimbimbing adik-adik juniornya.

Tidak mudah menjadi senior yang baik dan menjadi suri tauladan yang baik karena kadang kala kita juga mendengar dari junior sendiri mengatakan Lima Takuluna Mala Tap'alun karena memang kadang kala sebagai senior kita lalai dalam menjalankan aturan bahkan aturan yang kita buat sendiri, menghadapi junior yang majemuk dan multi etnis ini adalah gampang-gampang susah karena berbagai macam karakter ada yang otaknya setengah-setangah, ada yang patoai-toai, ada yang culun-culun bahkan yang pintar dan cerdas pun tidak sedikit dan yang paling paballisi-balissi adalah karakter pajamma-jamma.

Pernah suatu ketika ketika angkatan kami dari Kismul Amni menghukum junior kami yang lari dari kampus, tapi karena di anggap hukumannya terlalu berat maka kawan kami itu harus DO (Drop Out) dari Gombara dan sekarang beliau sudah menjadi penegak hukum di lembaga yudikatif di negeri ini dan pernah mengatakan bahwa Ia tidak pernah dendam dikeluarkan dari Gombara tapi karena kelakuanya itu Ia dapat memetik pelajaran yang sangat berharga.

Bahkan angkatan kami ini kepengurusan kami di IRM namanya saat yang lalu dan IPM namanya saat ini di bekukan sepihak oleh pihak Ma'had dengan alasan yang tidak jelas, dan dengan kejadian itu selalu ada hikmah yang bisa di ambil.

Seiring berjalannya waktu dunia pendidikan telah berubah dan berbenah mungkin cara-cara klasik sudah mulai ditinggalkan di rubah dengan kondisi kekinian zaman saat ini dan Gombara suatu institusi pendidikan mau tidak mau juga harus berbenah demi entitas dan juga demi keberlangsungannya dan tanpa perlu meninggalkan ciri dasar khasnya sebagai Ma'had pengkaderan yang mampu mencetak orang-orang yang berguna, ada senior saya mengatakan biar penampilan Rock N Roll tapi tau tonjiki mengaji bisajiki Uduu Ila Sabili Rabbika Bilkhikmah Wal Mauidzatil Khazanah.

Acchi 10 : 46 AM

Secuil Kenangan di Gombara Baca Juga di Sini :

  1. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/02/08/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-437380.html
  2. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/02/09/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-ii-437612.html
  3. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/02/19/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-iii-440487.html
  4. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/25/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-iv-511724.html
  5. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/28/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-v-edisi-nama-masjid-512335.html
  6. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/24/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-vi-edisi-mengenang-dg-mabe-519357.html
  7. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/27/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-vii-edisi-mengenang-kiyai-khalid-529054.html
  8. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/30/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-8-menjelang-usai-libur-529997.html
  9. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/30/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-9-dipalak-preman-sentral-530054.html
  10. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/01/31/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-10-euforia-reformasi-98-530244.html
  11. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/02/03/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-11-kecewa-dgn-guru-olahraga-531095.html
  12. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/10/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-12-edisi-mengenang-ustadz-luqman-basrah-567456.html
  13. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/05/28/becak-dayung-si-edi-562556.html
  14. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/11/suatu-ketika-di-sekolah-berasrama-gombara-part-13-berteduh-sejenak--617451.html

Wednesday, 17 September 2014

Ketika Daerah Mengukir Sejarah Dengan Olah Raga..

Usai sudah perhelatan olah raga akbar di sulawesi selatan yang berlangsung dan pertama kalinya di bahagian selatan Sulawesi Selatan yang bertempat di kabupaten Bantaeng acara olah raga ini adalah PORDA XV dan PEPARPROV III 2014 adalah gawean tiap empat tahun sekali, ajang ini mempertandingkan dan memperlombangkan beberapa cabang olah raga bahkan juga ada yang di khususkan bagi saudara-saudara difable yang berkontribusi meskipun bentuk fisik yang kurang/cacat.

Ajang olah raga meninggalkan banyak cerita dan kisah ada haru ada duka ada yang sukses ada yang gagal yang mungkin adalah kemenangan yang tertunda, ada emas ada perak ada perunggu bahkan ada yang pulang dengan kekalahan dan atlet atau olah ragawan ini punya kisah tersendiri masing-masing yang dapat dikenang seumur hidupnya.

Namun Bantaeng juga khususnya pemerintah daerahnya punya prestasi yang membanggakan karena perhelatan ini berlangsung secara sukses dan meriah meskipun masih ada kekurangan yang tak terlepas dari kekhilafan atau mungkin usaha dan jeripayah adalah sudah mencapai kemaksimalannya beberapa tahun terakhir ini untuk menggenjot pembangunan berbagai venue olah raga yang digunakan cabang olah raga, masyarakat Bantaeng juga punya kontribusi yang besar untuk susksesnya acara ini termasuk memfasilitasi para atlet bahkan semua yang terlibat termasuk panitia, pelatih sampai official team untuk di tempati rumah-rumah mereka mengingat di Bantaeng masih terbatasnya Hotel/Wisma/Penginapan, sementara yang datang ribuan orang dari Atlet, Supporter, hingga kalangan media yang meliput.

Api di Couldrone telah padam tapi cerita tentang pertarungan dan perjuangan belum padam bahkan bagi atlet itu adalah permulaan jalan menuju atlet atau olah ragawan yang berprestasi di kasta yang lebih tinggi bila perlu sampai pada puncak tertinggi di Olympiade dunia, pemerintah Bantaeng selaku tuan rumah juga ikut senang bahagia karena telah menjadi tuan rumah yang menurut peserta dari 24 kabupaten kota se sulsel memberi penilaian yang cukup memuaskan, Bantaeng sendiri berada di posisi Runner UP dibawah satu strip sang juara umum Kota Makassar di klasmen akhir perolehan medali, dan empat tahun yang akan datang Kabupaten Pinrang yang akan menjadi tuan rumah dan sudah barang tentu sejak mulai dini harus mempersiapkan diri termasuk menutupi kekurangan yang ada di Bantaeng.

Acchi 03 : 16 PM

Tuesday, 9 September 2014

Penerimaan CPNS 2014 Masih Amburadul Part 2

Antusias yang tinggi masyarakat negeri ini untuk menjadi abdi negara tidak sebanding dengan kesiapan yang matang yang dilakukan oleh panitia penyelenggara penerimaan CPNS/CASN 2014 ini dalam hal ini Kementrian PAN-RB, masih banyak celah yang bocor-bocor meminjam istilah Pak Prabowo dalam hal pengisian data calon peserta yang akan mengikuti ujian.

Salah satu contoh kasus yang saya alami sendiri, ketika saya sudah mendaftar di https://regpanselnas.menpan.go.id/ saya sudah mendapatkan Username dan Password kemudian selanjutnya adalah ketika masuk di web  http://sscn.bkn.go.id saya pun bisa masuk/login ketika saya mengetikkan Username dan Password dan kelihatan Nama, NIK, serta Instansi yang saya pilih yang jadi masalah adalah ketika saya klik daftar di pojok kanan atas di portal web diatas maka yang muncul justru kolom biodata milik orang lain dan bila diulang kembali prosesnya loginnya atau masuknya maka tetap saja yang tercantum nama orang lain yang terus berganti, berikut gambarnya dibawah :

Milik saya Nama, NIK dan Instansi yang saya pilih.
Milik orang lain dengan padahal saya memakai Username dan Password sendiri yang saya dapat dari Panselnas

Hal ini sudah saya adukan ke web panitia sebagai keluhan pribadi karena bukan tidak mungkin ada juga calon peserta ujian yang mengalami hal yang seperti yang saya alami ini dan mungkin dengan kasus dan hal yang berbeda.

Ataukah bisa saja ada para kompasioner yang bisa membantu ataupun ada yang kebetulan yang bekerja dibidang soal penerimaan ini selaku panitia penyelenggara bahkan munkin punya kuasa dan akses, sebab saya menuliskan disini sebagai salah satu jalan biar orang-orang tahu.

Karena bila ini tidak terbenahi maka akan merugikan saya secara pribadi dan yang lainnya karena sistem yang di pakai panitia penyelenggara yang kurang baik, begitupula mengingat waktu yang terus berkurang dan mendekati akhir pendaftaran bahkan sudah ada kementrian/Instansi yang sudah menutup pendaftaran.

Part 1 baca disini

Acchi 12 : 06 PM

Monday, 25 August 2014

Penerimaan CPNS 2014 Masih Amburadul..

Menjadi PNS/ASN sebahagian masyarakat kita di Indonesia ini adalah dambaan apalagi untuk sekarang ini PNS/ASN penghasilan yang di dapatkan sudah bisa dikatakan cukup untuk kesejahteraan belum lagi faktor lain misalnya ada daerah tertentu dibelahan negeri ini menjadi PNS/ASN adalah gengsi tersendiri karena status sosial dalam masyarakat mempunyai tempat sendiri di masyarakatnya.

Kali ini pemerintah pada tahun 2014 ini kembali membuka lowongan bagi putra-putri terbaik negeri ini untuk bisa mengabdikan diri sebagai Abdi Negara, menurut informasi ada 100.000 orang yang akan diterima sebagai PNS/ASN di Kementrian, Instansi Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota/Kabupaten dengan rincian ada yang diangkat menjadi PNS/ASN sebagai pegawai tetap dan ada yang diangkat melalui jalur kontrak untuk info lengkapnya ada di http://www.menpan.go.id/atau browsing-browsing di Om Google.

Pendaftaran sudah mulai dibuka pada tanggal 20 Agustus - 3 September 2014, namun belakangan ada perubahan jadwal 24 Agustus - 7-8 Sptember 2014, berhubung masih banyaknya Instansi pemerintah yang masih berkutat dalam proses sehingga sampai saat ini masih banyak yang belum bisa diakses apalagi untuk dikorek informasinya.

Kementrian PAN dan RB selaku penyelenggara bahwa penerimaan kali ini akan Transparan, Akuntable, dan Objektif agar mendapatkan calon Abdi Negara yang berkualitas sesuai standar yang di butuhkan oleh kementrian atau instansi Pemerintah dan juga untuk menghilangkan perekrutan CPNS/CASN yang melalui jalur yang tidak semestinya seperti sogok menyogok, By Order atau Pakappala Tallang (Istilah Penulis).

Maka dengan itu Kementrian PAN dan RB merubah cara dan sistem perekrutan melalui jalur Online dengan satu pintu  https://panselnas.menpan.go.id/ atau https://regpanselnas.menpan.go.id/ kemudian ke pintu lainnya http://sscn.bkn.go.id/sscn2014/index.html sebelum memasuki pintu/web Kementrian atau Instansi Pemerintah baik dipusat maupun di Daerah yang mempunyai formasi untuk CPNS/CASN tersebut, karena tidak semua Instansi Pemerintah Pusat maupun Daerah yang membuka pendaftaran.

Yang menjadi problem atau masalahnya saat ini adalah untuk mengakses kedua situs diatas masih sering terjadi gangguan atau galat karena sudah hampir pasti jalur lalulintas web diatas sangat-sangat padat mengingat banyaknya calon pendaftar yang mengakses karena di perkirakan ada 2 juta orang yang akan mendaftar, bisa di bayangkan hanya satu pintu yang terbuka tapi banyak orang yang mau masuk, Masjidil Haram di Mekkah saja banyak pintunya orang-orang masih berdesakan bila musim Haji (Sorry kalau penulis membandingkan hal seperti diatas, Hahaha), belum lagi belum meratanya akses internet di negeri ini dan kalaupun ada biasanya kecepatannya tidak memadai atau lambat.

Kemudian aturan yang dibuat sebagai syarat masih banyak pertanyaan yang semestinya yang harus dijawab dan diperjelas oleh pihak penyelenggara meskipun saat ini sudah banyak syarat yang dipangkas seperti SKCK kartu Kuning dari Dinas Tenaga Kerja, Kartu Bebas Narkoba dan lain-lainnya yang sungguh sangat memberatkan dan menghabiskan Ongkos itu seperti pendaftaran saat masa lalu.

Saat ini mumpung belum terlambat ada baiknya pihak penyelenggara memperbaiki dulu sistem dan perangkatnya mengingat ini semuanya melalui jalur Online mulai dari pendaftarannya bahkan kelak dalam ujian CATnya dan bila perlu menunda lagi meskipun sudah berapa kali ditunda, pastikan dulu kesiapannya semua perangkat dan sistemnya beserta kesiapan Kementrian dan Instansi dan kalau sudah beres barulah dibuka dan bila perlu ada uji coba untuk mengetahui jalur lalulintas yang padat itu agar server tidak overload, over kapasitas atau apalah namanya.

Karena bila hal ini tidak diantisipasi maka akan banyak masyarakat yang dirugikan termasuk saya yang kembali antusias untuk mengikuti kembali ujian CPNS/CASN ini mengingat sistemnya yang menarik bagi saya karena beda dengan pendaftaran kemarin yang masih ada selanya untuk bermain uang dan lagi-lagi uang dan semoga kali ini tidak, biar sesuai yang dikatakan Transparan, Akuntabel dan Obyektif.

Acchi 11 : 46 AM

Friday, 20 June 2014

MakassarTa' Tidak Rantasa..

Tadi pagi hampir semua jalan yang saya lewati banyak orang-orang yang yang turun kejalan yang membawa peralatan untuk membersihkan dari sapu hingga skop untuk membersihkan jalan dan got beserta rumput-rumput liarnya, entah dari mana orang-orang itu tapi dilihat dari seragam yang dipakai mungkin orang-orang yang turun kejalan untuk membersihkan dari instansi pemerintah ataupun bisa juga dari swasta.

Dan kalau tidak salah semalam waktu membaca koran ada semacam himbauan kepada seluruh masyarakat baik pemerintah dan swasta serta masyarakat umum lainnya dihimbau untuk turun kejalan dilingkungan masing-masing untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal sekitar rumah dan tempat fasilitas umum lainnya pada hari Ahad lusa (22/6/2014).

Pemerintah kota Makaasar ternyata menggalakkan suatu program yang namanya sesuai judul diatas "Gerakan MakassarTa Tidak Rantasa" bagi yang awam atau tidak mengetahui makna dan arti "Rantasa" artinya kurang lebih begini Kotor atau Jorok, gerakan ini adalah satu program walikota Makassar yang sudah dicanangkan pada Ahad kemarin (15/6/2014) bersama ribuan masyarakat dan pemerintah kota bersama stakholder lainnya di Gedung serba guna CCC.

Gerakan ini perlu diapresiasi dan didukung penuh serta berupaya bersama-sama menggalakan program ini yang bukan sebatas wacana dan kerja yang setengah hati apalagi hanya panas-panas tai ayam di awal periode pemerintahan walikota baru.

Tahun lalu Makassar sempat mendapatkan piala Adipura dan tahun ini Makassar gagal mempertahankannya meskipun secara pribadi piala Adipura kemarin mungkin hanya faktor keberuntungan saja yang entah dari mana Tim penilai menilai aspek-aspeknya sehingga Makassar bisa mendapatkan Piala Adipura kemarin ataukah juga mungkin karena loby mantan walikota kemarin yang ingin meninggalkan kesan yang baik di akhir periodenya.

Harapan dari program ini mudah-mudahan terus berjalan secara kontinyu dan dijalankan secara konsisten serta membangun pondasi yang kuat serta program yang jelas berikut fasilitas penunjang dan sarana yang memadai dan membangun karakter serta penyadaran penuh terhadap seluruh masyarakat secara sabar tanpa terburu-buru ingin mendapatkan hasil secara instan, soal piala Adipura itu bukanlah tujuan dan tujuan utama adalah untuk membangun kesadaran untuk tidak "Rantasa".

Bahkan bila perlu KeRantasan ini diartikan secara luas yang bukan hanya sebatas mengartikan Rantasa itu sampah yang berserakan atau kanal dan got yang penuh sampah, tapi juga harus membersihkan KeRantasan di instansi-instansi pemerintah seperti perilaku jorok korupsi, suap menyuap, pakappala tallang dalam berbagai bentuk pengurusan administrasi sehingga yang dikatakan Good Governmant benar-benar terealisasi.

Acchi 11 : 56 AM

Tuesday, 20 May 2014

Berburu Nikei/Duwo Gorontalo..

Bulan kemarin saya berada di Gorontalo provinsi baru yang memisahkan diri dari provinsi Sulawesi Utara dan daerah yang sempat di pimpin oleh Fadel Muhammad selama kurang lebih dua periode masa jabatan Gubernur.

Dari sekian banyak tempat yang saya kunjungi dan mengamati potensi daerah disana serta budaya etnik serta kearifan lokal yang terkandung didalamnya bahkan masih terpelihara sehingga menambah lagi satu pengalaman saya tentang keragaman negeri ini.

Area Pelabuhan Gorontalo
Hingga tibalah saya di pelabuhan dipinggir kota Gorontalo dimana disana lautan menjorok kedaratan atau semacam teluk tempat bertemunya air tawar dan asin atau muara, meskipun kecil tapi aktifitas didalamnya sangat padat karena tempat bersandarnya kapal besar dan kapal-kapal nelayan, mulai dari aktifitas bongkar muat kontainer, kapal pelni dan kapal ferry penyeberangan, bahkan bongkar muat nelayan ikan di pelabuhan pelelangan sampai tempat nongkrong warga yang mereka sebut tangga 2000.

Kapal Yang Sandar di Pelabuhan dan Pelelangan
Dari sanalah kami mendapatkan informasi tentang Ikan Nikei atau orang disana juga menyebutnya Duwo yang menurut kabarnya Ikan jenis ini hanya ada dalam sebulan sekali di akhir-akhir bulan berdasarkan perhitungan bulan Hijriyah, makanya orang-orang disana menghafal baik bulan-bulan dalam kalender Hijriyah.

Bercerita Dengan Nelayan
Jenis ikan ini sangat kecil dan transparan ukuran cuma kurang lebih 1-3 cm saja, karena ini ikan yang spesial sehingga kedatangannya selalu ditunggu-tunggu sehingga disaat ikan ini ada maka banyak masyarakat yang berburu bahkan menurut kabarnya ikan ini sampai di eksport ke Jepang.

Ikan Nikei/Duwo
Dan anehnya lagi menurut cerita masyarakat disana ikan jenis ini induknya tidak diketahui bahkan bumbu-bumbu cerita mitos yang masih dipercaya masyarakat disana juga menambah rasa penasaranku akan ikan jenis ini dan ikan ini hanya ada di muara sekitar pelabuhan.

Dan proses mendapatkan juga tidaklah terlalu sulit karena tidak perlu terlalu jauh keluar kelaut, ada nelayan yang bekerja sendiri dengan memakai jaring segitiga dan ada juga yang berkelompok membuat jaring lingkar dengan dibantu pencahayaan lampu.

Dan ikan ini baru ada kalau ketuban-ketuban itu sudah pecah dan yang memecahkan itu biasanya burung atau ikan-ikan muara sehingga keluarlah segerombolan yang banyak sekali yang mengarah ke jalur sungai dan tidak mengarah ke laut sehingga nelayan cukup menunggunya dijalan masuk sekitar muara.

Karena nelayan dan masyarakat sana membagi tiga ikan jenis ini Dan Nikei/Duwo yang paling gurih bila dikomsumsi adalah ikan Nikei/Duwo yang didapatkan nelayan dihari pertama dan kedua dan di hari ketiga dan keempat sudah dibawah sedikit kualitasnya dari hari kemarinnya begitupula dihari terakhir sudah ada pahit-pahitnya sedikit apalagi kalau sudah membelinya di para pedagang sudah tidak original lagi karena sudah diberi garam oleh pedagang.

Ketika saya mencoba menanyakan asal-usul ikan ini tidak ada tahu persis asal-usulnya bahkan menurut kabarnya sudah diteliti tapi belum ada jawaban yang memuaskan dari penelitian itu, justru lagi-lagi yang saya dapatkan adalah jawaban mitos-mitos yang berkembang di masyarakat ada yang mengatakan itu berasal mahluk yang tidak diketahui mahluk apa yang menetaskan ketuban-ketuban dari hulu-hulu sungai yang membawanya kehilir hingga muara dan disanalah dipecahkan oleh burung dan ikan, dan biasanya bila burung gagak yang memecahkan maka burung gagak akan ke gunung mengeluarkan suara khasnya seakan-akan mengabarkan bahwa ikan Nikei/Duwo sudah pecah, begitupula cerita yang satunya yang mengatakan bahwa ikan itu berasal dari laut yang entah ikan jenis apa dilaut yang menetaskannya sehingga terbawa arus ke muara.

Nelayan Mengumpulkan Nikei/Duwo Hasil Tangkapannya
Disaat kami berburu dimalam hari setelah nelayan itu mengumpulkan hasil tangkapannya sudah banyak warga para pemburu Nike/Duwo yang menunggu baik konsumen langsung seperti kami dan para pedagang yang membeli dari nelayan untuk dijual kembali, dan perjuangan kami untuk mendapatkan tidaklah mudah karena satu dari kami sempat berdarah-darah karena tergelincir sehingga tercebur kelaut yang mengakibatkan kuku kakinya terangkat dan berdarah.

Nikei Pepes Dengan Dabu - dabu
Nikei Perkedel Kriuk - kriuk
Nikei Campur Sayur
Nikei Pepes Bakar Pakai Sagu 
Nikei Goreng Pedas
Dan sesampainya dirumah dibuatlah berbagai macam olahan makanan dari bahan baku Nikei/Duwo ada yang di pepes, diperkedel, digoreng pedas, dan ada juga yang dimasak, dan masakan ini tentunya masakan khas orang Gorontalo..

Acchi 01 : 06 PM

Tuesday, 25 March 2014

Tolong Benahi Perparkiran di Makassar..

Pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda banyak (mobil) di Makassar beberapa bulan terakhir ini dibuat gusar oleh ulah para tukang parkir yang memungut biaya parkir yang diluar dari ketentuan yang dikeluarkan PD Parkir Makassar dimana berdasarkan aturan yang mereka keluarkan bahwa untuk Parkir kendaraan bermotor Mobil dipungut biaya Rp 2000 dan Motor Rp 1000 dan aturan ini terkecuali untuk parkir di Hotel dan Mall yang punya standar dan aturan khusus parkirnya.

Di media dikoran lokal sudah terlalu banyak masyarakat yang mengeluhkan akan hal ini dan sebenarnya ada tanggapan dari pihak yang berwenang soal ini namun soal aksi nyata tentang penertiban dan penegakan aturan yang telah dikeluarkan itu belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga cenderung yang dirasakan masyarakat pengendara motor yang menggunakan parkiran tidak merasakan efek yang sebenarnya yang selalu dikatakan oleh Pihak PD Parkir.

Tukang parkir liar yang tidak menggunakan atribut berupa rompi atau embel-embel lainnya yang menyimbolkan sebagai tukang parkir cukup memperkeruh perparkiran yang memungut biaya parkir yang tidak sesuai dengan aturan apalagi mereka tanpa karcis.

Dan hal ini bukan cuma yang tukang parkir liar tapi terkadang ada tukang parkir resmi yang memakai rompi punya karcis tapi karcisnya tidak diberikan ke pengendara juga ikut menaikkan harga parkir, dan ini sesuatu yang bisa cukup memberatkan bayangkan bila ada keperluan untuk mendatangi beberapa tempat yang semuanya ada tukang parkirnya dan bila hampir semua tukang parkir yang bermental korup yang jadi tukang parkir maka bisa-bisa tekor sang pengendara.

  • Perlu Pembenahan


Menurut kabar bahwa sebagian tukang parkir ini adalah preman yang diberdayakan jadi alangkah baiknya sebelum di terjungkan jadi tukang parkir perlu diberikan pengarahan dan petunjuk tekhnis soal perparkiran ini termasuk kode etiknya tukang parkir sehingga dilapangan tidak lagi me mark up karcisnya tidak lagi bertampang sangar dengan memamerkan tatto dan identitas kepremanannya, serta yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraannya bila perlu pendapatan parkirnya 50 - 50 dengan PD Parkir atau pengelola lainnya.

Dan mungkin ini juga salah satu yang bisa dijadikan solusi yang saya dapatkan dari salah satu pengendara yang menuliskannya di media yang mengatakan bahwa  PD Parkir Makassar sebaiknya mengeluarkan saja kartu parkir buat pengendara yang dibayar dimuka Pra Bayar Parkir perbulan sehingga kartu itu saja yang diperlihatkan ke tukang parkir dan dari hasil membeli kartu parkir pra bayar itu itulah yang dijadikan pemasukan PD Parkir sekaligus membayarkan gaji bagi tukang parkir.

  • Eh.. Masih ada satu lagi yang juga meresahkan..


Tolong pihak yang berwenang untuk menertibkan tukang belok atau pak ogah-ogah yang katanya membantu mobil untuk memutar atau berbelok karena sebenarnya yang membuat tambah macet jalan adalah mereka-mereka yang berdiri ditengah jalan..

Acchi 03 : 36 PM

Tuesday, 18 March 2014

Mencari Kenyamanan di Pantai Losari..

Foto : raddien.com
Sabtu kemarin kami bertiga nongkrong di anjungan pantai losari untuk sedikit melepas penat dari rutinitas harian kami masing-masing, cuaca yang hari itu cukup sejuk untuk menanti terbenamnya matahari menuju peraduannya namun sayang sunshet tidak terlalu asyik karena tertutup awan mendung di ujung barat padahal bila tidak tertutup awan matahari yang tenggelam itu seperti telor mata sapi yang terkikis sedikit demi sedikit.

Lampu digedung-gedung sekitar ketiga anjungan di losari sudah mulai dinyalakan untuk menyambut malam tapi sayang lampu dianjungan yang tertancap di tiang-tiang yang menjulang tinggi keatas tidak menyala yang menerangi anjungan losari hanya lampu-lampu dari pedagang kaki lima itupun kadang juga ikut padam bersamaan, lampu kelap-kelip dari mobil dan skutter mainan yang disewakan juga sedikit punya andil dalam penerangan.

Selepas Maghrib setelah shalat di Masjid Amirul Mukminin Masjid Terapung kami kembali duduk nongkrong menikmati losari di belakang  piala adipura, dan disaat menikmati teh botol dingin diterangi bulan yang belum bulat sempurna.

Seiring makin bertambahnya pengunjung yang datang disaat itu pula para pencari nafkah disekitar anjungan losari juga mulai bergerilya dari anak-anak sampai yang sudah cukup tua, ada yang jualan yang menawarkan dagangannya ada sales rokok yang berparas cantik yang menawarkan rokoknya ada juga mahasiswa dan mahasiswi yang bergerombol ataupun berpencar yang jualan kue yang katanya untuk tambahan biaya penelitian ada juga yang mengatakan untuk kegiatan lembaga mahasiswanya.

Pokoknya macam-macamlah rupa para pengeksplorasi pantai losari namun ada juga yang membuat tidak nyaman ketika kami duduk bercengkrama yaitu pengamen yang silih berganti terus datang meskipun sudah ditolak masih saja terus datang teman-teman yang lainnya dan cenderung memakasakan bila di tolak bernyanyi mereka malah minta rokok.

Ketidaknyamanan lainya anak-anak yang mungkin sengaja berpakaian kumal biar mendapat simpati dari pengunjung untuk diberi belas kasihan yang meminta uang dan anak-anak seperti ini tidak sedikit dan lagi-lagi modusnya mirip dengan pengamen cenderung memaksa.

Tukang parkirnya juga demikian mental korup dikupon hanya tertera untuk motor seribu rupiah mintanya dua ribu itupun juga lagi-lagi dengan memaksa karena konon katanya tukang parkir disana preman-preman yang diberdayakan.

Soal sampah sudah tidak berserakan karena sudah banyak ditemukan tempat sampah atau mungkin kesadaran pengunjung juga sudah naik satu level tingkat kesadarannya akan pentingnya membuang sampah pada tempat yang semestinya.

******

Pantai Losari dengan tiga anjungannya yang sudah cukup cantik untuk dijadikan tempat untuk refresing melepas penat ataupun untuk mencari inspirasi dan spirit, tangan jahil yang merusak mencoret bahkan melabrak himbauan dan larangan yang mungkin perlu penyadaran secara kontinyu, begitupula dengan penaganan sampah juga konsisten biar tidak ada lagi sampah yang mencemari laut dan darat disekitar anjungan.

Soal pengamen dan anak-anak yang masih sering menadahkan tangan meminta-minta uang perlu dicarikan solusi dan pembelajaran tentang etika cara mendapatkan simpati dari pengunjung biar berkesan mengamennya dan cara meminta-mintanya itu tidak kelihatan cenderung memaksa pengunjung, karena tidak semua pengunjung yang ada di losari adalah yang berduit banyak pengunjung losari itu majemuk bahkan mungkin karena losari adalah tempat yang murah untuk menikmati pantai, begitupula dengan tukang parkir yang preman yang diberdayakan itu diberi kode etik biar tidak bermental korup lain dikupon lain yang dibayarkan.

Menempatkan porsenil Satpol PP yang realistis dan proporsional untuk menjaga kemanan biar rasa aman pengunjung dan masyarakat didalamnya merasa nyaman menikmati pantai di fasilitas publik ini, sebab bisa menjadi preseden buruk untuk kota makassar terutama penilaian dari pengunjung mancanegara yang bule-bule itu kasihan mereka ingin santai duduk memotret obyek yang ada disekitar anjungan tapi terganggu dengan bocah-bocah dekil berdaki berpakaian kumal yang tahunya berkata money-money sambil menadahkan tangannya, dengan begitu kemarin ada beberapa bule yang kami saksikan terpaksa kabur mengambil langkah seribu itupun masih terus diikuti oleh bocah-bocah.

Semoga ini bisa cepat dibenahi dipenghujung periode Walikota Ilham Arif biar berkesan Khusnul Khatimah di akhir periodenya kalaupun tidak biar Walikota yang baru Danny Pomanto yang menjadi PR buatnya untuk melakukan pembenahan-pembenahan biar Masyarakat yang menikmati fasilitas publik ini  benar-benar Nyaman,, SEMOGA..!!!

Amien..

Acchi 10 : 56 AM