Kemarin di beritakan di media tentang adanya drama penyanderaan oleh pria yang di perkirakan berumur 30an atas anak kelas empat SD di Gresik, drama yang cukup membuat kecemasan karena pelaku menggunakan pisau yang dipakai menodong ke anak SD tersebut dan terus mengancam akan melukai bahkan membunuh anak tersebut bila tuntutannya tidak dipenuhi.
Kejadian itu berlangsung selama kurang lebih dua jam di sekitaran sekolah anak yang di sandera dan di dalam Markas Kodim Gresik hingga penyandera tewas di terjang timah panas oleh polisi di jalan veteran kota Gresik.
Bila dilihat kronologis dari sumber media yang memberitakan bahwa penyandera ini mengalami depresi berat karena kalah dalam judi bola sehingga nyawanya merasa terancam karena tidak ada uang untuk di bayarkan kepada lawan judinya sehingga meminta untuk bertemu dengan Komandan Kodim yang kemungkinan besar akan meminta perlindungan karena nyawanya merasa terancam, dan menurut sumber berita lain mengatakan bahwa penyandera ini meminta untuk di fasilitasi untuk dibawa ke pelabuhan untuk pulang di kampung halamanya di Nusa Tenggara Barat.
Bila dilihat berdasarkan berita tersebut penyandera ini ketakutan sehingga mungkin ingin menghindar dari tagihan utang judinya sehingga Ia bermaksud melarikan diri, namun entah kenapa mungkin dalam kebingungan sehingga skenarionya sendiri berubah sehingga terjadilah penyanderaan.
Proses Pembebasan Sandra..
Proses pembebasan Sandra ini yang cukup menegangkan karena ada yang terluka dan penyandera itu akhirnya tewas, kabar berita di media mengatakan seorang Kapten TNI di Kodim yang menjadi sopir di mobil Garnisun yang membawa Penyandera dan Sandra mengatakan saat di lampu merah itu ketika macet dan penyandera sedikit lengah sehingga Kapten ini sempat ingin merebut ataupun menjatuhkan pisau yang dipakai menodong dan disaat bersamaan datanglah Polisi yang dari tadi mengikuti/membuntuti untuk melepaskan Sandra karena penyandera terus melakukan perlawanan tanpa mengindahkan tembakan peringatan dan dianggap membahayakan sandra dan polisi sehingga di terjanglah peluru dada dan kepalanya sehingga penyandera tersungkur dan tewas seketika.
Pindad Perlu Berinovasi..
Bila melihat kejadian diatas seandainya Polisi punya senjata yang hanya cukup membuat pingsan tanpa perlu menembak mati karena bila dilihat motifnya cukup sederhana karena hanya minta pulang dikampung halamnnya dan meskipun eksesnya besar karena kenekatan pelaku yang tak segan-segan melukai ataupun membunuh.
Dan dengan kejadiaan tersebut di atas bukan tidak mungkin kedepan tidak akan lagi ada hal-hal demikian yang ceritanya mirip-mirip diatas, alangkah baiknya PT PIndad yang sudah diakui dunia karena telah menciptakan senjata-senjata canggih dan kendaraan angkut tempur buat tentara,bekerja sama dengan lembaga atau kampus juga membuat senjata yang tidak hanya bisa membunuh tapi juga bisa membuat senjata yang bisa melumpuhkan entah itu dari senjata sengatan listrik atau senjata bius yang bisa langsung bereaksi cukup sepersekian detik dua detik sehingga pelaku bisa langsung pingsan ataupun senjata dari apa yang tidak mematikan.
Karena bila dilihat rekaman ataupun photo-photo yang beredar di media Pelaku Penyandera tempat berdirinya cukup terbuka, maka seandainya Polisi mempunyai senjata yang mirip-mirip saya maksudkan diatas, dan dengan begitu Polisi dari angel mana saja sudah bisa melumpuhkan pelaku penyanderaan tersebut tanpa harus menembak mati, apalagi pelaku ini hanya orang stress dan depresi yang bukan pengacau Negara dan Teroris, sehingga bila tak berdaya dengan mudah dibawa kekantor Polisi untuk di intorogasi dan dimintai keterangan lebih dalam tentang motifnya.
Semoga Pindad ataupun lembaga lainnya seperti lembaga-lembaga penelitian dan Kampus bisa berinovasi membuat senjata yang demikian dan saya yakin sudah ada orang yang memikirkannya di Pindad ataupun mungkin Prototipenya sudah ada tinggal menunggu pengembangannya.
* Nb : Tolong dikoreksi kalau kronologi kejadian yang saya tuliskan diatas keliru..
Acchi 02 : 26 PM