Dampak dari memandang enteng virus ini sejak beberapa bulan lalu yang hakikatnya pemerintah sebenarnya punya banyak waktu untuk antisipasi dan melakukan persiapan tapi mereka lebih berpikir bagaimana cara meloloskan RUU Omnibuslaw yang draft pasal-pasalnya banyak merugikan rakyat karena elemen buruh dan mahasiswa menolaknya, mereka lebih sibuk promosi wisata bahkan sampai memberi diskon untuk beberapa destinasi sementara negara lain mulai menutup diri, mereka sibuk mau pindah Ibukota yang pembiayaannya masih samar bahkan calon walikotanya sudah mulai digadang-gadang, dan yang paling sering mereka mengancam bahkan mempidanakan bagi yang membicarakan soal Corona ini karena dianggap Hoax dan menebar ketakutan
Penaganan ini pastilah sangat terlambat, corona saat belum masuk mereka buat candaan bahkan orang-orang sering muncul di TV level pejabat ada yang mengatakan corona tidak bisa hidup diiklim tropislah, corona bisa ditangkal karena doyan makan nasi kucinglah, susu kuda liarlah, dan lain sebagainya sementara arus masuk orang dibandara tanpa test bahkan sampai mengatakan alat test mahal, dan mirisnya disaat sudah mewabah di Negeri ini masih ada juga yang lolos masuk dan yang masuk ini justru mendapatkan pembelaan dari aparat hingga menteri meskipun diujungnya aparatnya minta maaf karana menebar berita yang keliru (hoax kalau untuk rakyat) dan para menteri ini saling bantah soal legal dan ilegalnya.
Dan bila ada yang memperingatkan tentang bahaya covid19 ini justru bersiaplah mereka diserang oleh BuzzeRp.
Sekarang dampaknya Negeri ini paling tinggi persentase case fatalitynnya perhari ini semenjak ini ditulis (lihat disini) sudah 38 Orang sudah pamit duluan termasuk dokter,dan itupun sebagian besar rakyat negeri ini tidak tahu dan masih bingung prosedurnya bagaimana tata cara pengurusan hingga pemakaman jenazah yang terinveksi ini mengingat perangkat dasar seperti masker saja masih susah didapatkan karena ada kasus ternyata setelah pemakaman baru diketahui yang berpulang itu terinveksi corona sehingga yang memandikan melayat sekarang jadi was-was bahkan ada juga yang dikira mabuk ballo (tuak) ternyata juga terjangkit cov19.
Dan yang aneh justru yang nampak dan diberitakan yang sembuh dibuat seviral-viralnya bahkan sampai mendapat oleh-oleh jamu, bahkan sekarang ada lagi lembaga survey yang entah apa maksudnya merilis survey-survey soal corona ini ataukah ingin mengganti peran BuzzeRp yang sudah basi itu.
Sementara paramedis digarda terdepan dalam perawatan juga sudah ada yang menjadi korban mereka berteriak karena kekurangan masker kekurangan APD alat pelindung diri bahkan jas hujan plastik pun dijadikan sebagai pengganti karena terbatasnya kebutuhan tersebut, semoga pesawat hercules yang menjemput peralatan dinegeri asal corona ini bisa cepat datang, sementara kesigapan rumah sakit dan ketersediaan ruang-ruang isolasi yang masih sangat minim dan sangat perlu penambahan kapasitas bisa cepat ada solusinya.
Sebelum terlalu meluas dan melebar kemana-mana daerah yang terkontaminasi ini perlu LockDown didaerah-daerah tertentu karena social distancing sepertinya tidak efektif dan daerah yang belum ditemukan agar sosialisasi social distancing digenjot dan disampaikan terus menerus, perbatasn kabupaten kota perlu ada pemeriksaan suhu panas tubuh bagi pelintas minimal dengan pemeriksaan thermal gun.
Dan mumpung masih banyak yang sehat, karena lebih baik panik disaat masih sehat karena masih bisa bergerak berpikir daripada panik disaat sudah terjangkit, melokalisasi penyebaran adalah upaya pencegahan yang baik daripada perawatan dan menutup semua akses keluar masuk bagi traveler dibandara dan pelabuhan.
Persoalan kemanusiaan lebih penting karena bila manusia sehat ekonomi bisa bergeliat sudah ada contoh ekonomi yang pernah ambruk bisa bangkit lagi. Karena persoalan ekonomi sudah terlajur jatuh (takkalami) apalagi dilihat beberapa tahun terakhir ini ekonomi kita stagnan begitu-begitu saja dipertumbuhan 4% bahkan saat ini kurs dollar makin menguat pertanda utang yang akan jatuh tempo pastilah bayarnya akan lebih banyak lagi (kalau ada uang) dan salah satu menteri terbaik ekonomi bahkan mengatakan dengan kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi negeri ini bisa 0% entah apa maksud pernyataannya itu, mungkin tanda menyerah.
Makanya Corona jangan dianggap enteng Bossq bukan saja badan yang bisa dibikin lumpuh atau koid sendi kehidupan pun ikut lumpuh seperti ekonomi sampai dunia pergosipan tiarap karena ibu-ibu lorong saling menjaga jarak.
Acchi
03 : 36 AM