Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Wednesday, 1 January 2020

Panglima 2020

Mengawali tahun 2020 ini justru yang pertama saya ingat kembali memory lama yang beberapa tahun silam dan bukan soal resolusi atau impian dan tujuan tapi entah kenapa justru memory itu muncul flashback kembali saat mondok dulu.

2020 ini muncul dipintu lemari kawan karib saya, bahkan beliau disetiap moment tempat atau mendapati semacam wadah seperti papan tulis, dinding tembok dan buku Ia sering menuliskan "Panglima 2020" terkadang juga Ia tuliskan AURI dan terkadang saya membacanya Panglima Auri Zozo, bahkan ustadzpun terkadang memanggilnya Panglima.

Sahabat kandung ini punya cita-cita dan ambisi yang cukup kuat, Ia punya harapan besar untuk mewujudkan dengan terus menanamkan pada dirinya melalui coretan-coretan seperti ibarat menancapkan prasasti tekadnya.

Dilihat dari karakternya Ia punya sifat kepemimpinan, Seingat saya Ia tidak pernah menjadi ketua kelas tapi disetiap moment-moment tertentu dialah jagoannya dialah toloknya, pelanggaran debut pertamanya adalah merokok dirumah ustadz, saat main bola dia memposisikan diri sebagai striker tapi kalau supply bola tidak mengalir kepadanya Ia bisa marah-marah sampai diluar lapangan, dia juga terkadang arogan bahkan tidak jarang membully sampai-sampai Ia pernah berkelahi dengan kawan yang Ia bully.

Namun dengan seiring waktu soliditas kami sudah merekat karena tempaan waktu dan tempat mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali termasuk nasi kecap mairo diatas tutup panci yang punya andil besar merekatkan persaudaraan itu.

Setelah beberapa tahun berlalu kawan yang punya nama  bila diartikan dalam bahasa Indonesia "Pertolongan/Kemenangan dari Allah" belum saya tahu rimbanya dimana padahal kawan yang lain yang juga sempat menghilang justru ketemunya terkadang dimedia sosial.

Kebersamaan kami terakhir saat merayakan kelulusan dipantai Bira, perayaan kelulusan yang mengharu biru karena diawali dengan menangis meringis bahkan sampai merintih karena ulah pengurus memberi cendera mata dibetis-betis kami karena hanya persoalan terlambat melapor, dan semenjak pulang dari seromony yang penuh history itu saya tak pernah lagi mendengar kabarnya, saya berharap semoga yang dia cita-citakan terwujud karena Ia menancapkan tekadnya pada tanah yang diberkahi Gombara.

Acchi
02:26 AM
01012020