Ibu Guru Supriyani (Foto Kompas) |
Beberapa hari ini ramai diberitakan Guru dilaporkan ke polisi karena mendisiplinkan anak muridnya.
Yang paling menyita perhatian adalah Supriyani guru honorer di Konawe selatan, yang sampai berperkara di pengadilan karena disangkakan menganiaya anak polisi yang juga jadi muridnya, namun banyak fakta lain yang terungkap, ternyata Polisi yang orang tua murid yang tidak terima anaknya didisiplinkan, malah memalak guru honorer ini sampai 50 juta rupiah, kalau perkara ini mau tidak dilanjutkan atau sebagai uang damai. Pada akhirnya perkara ini jadi melebar kemana-mana, polisi penyidik terseret, camat dicopot bupati, guru-guru berdemo sebagai bentuk simpati.
Bahkan media sosial sekarang ini, ramai beredar video-video parodi, guru yang tidak mau lagi menegur murid-murid yang bebal, tidak mau melerai yang berkelahi, tidak mau lagi menegur yang tidur, maupun yang terlambat, mengajar ala kadarnya, asal kewajiban tertunaikan, dan lain sebagainya.
Terkadang jadi lucu hal seperti ini, bahwa tidak bisa dipungkiri, orang tua sekarang adalah generasi 80-90an, generasi milenial, adalah dulu yang pernah menjadi murid pernah merasakan jadi siswa-siswi, yang pernah merasakan, menyaksikan, bahkan mengalami, kapur dan penghapus papan tulis melayang yang kadang mendarat dijidat, pernah merasakan betis black and blue karena tertempel belabas guru, atau ada juga pernah merasakan jepit dua jari bapak atau ibu gurunya dipaha muridnya, atau bentuk-bentuk lain seperti dijemur dihalaman sekolah, berdiri satu kaki sambil pegang kuping didepan kelas.
Anak-anak generasi Alpa saat ini yang sedang belajar yang sedang jadi murid, memang berbeda dengan anak generasi Milenial dan generasi Zilenial, berbeda karena tuntunan zaman, memang perlu perlakuan khusus yang sesuai zamannya, tentang metode pendidikan dan pengajaran, namun terkadang saya juga meringis menyaksikan, konten-konten kreator yang membuat pertanyaan-pertanyaan random kepada anak-anak zaman now, yang ketika ditanya nama Ibukota negara sendiri mereka tidak mampu menjawabnya.
Persoalan ini adalah tugas menteri pendidikan baru dibawah kabinet Prabowo, perlu evaluasi Mendalam dan menyeluruh, kurikulum kemarin yang dibuat menteri rezim Jokowi terbukti gagal total, kurikulum merdeka membuat tidak merdeka murid, guru dan dunia pendidikan.
Namun yang perlu ditekankan adalah pendidikan ilmu pengetahuan itu sangatlah penting, tapi Adab itu ditempatkan pada posisi tertinggi.
#SelamtkanDuniaPendidikan
#JusticeForTeacher
Acchi
11:46 AM