Prabowo dan Gerindra kualat..?
Itu adalah pertanyaan sekaligus pernyataan dari kelompok yang merasa dikhianati manuver Prabowo yang rela meninggalkan pendukungnya demi ikut nyebur.
Timbul tenggelam bersama rakyat yang pernah diucapkan menjadi olok-olok karena dianggap tidak konsisten dengan ucapannya.
Tragedi OTT KPK kader Gerindra sekaligus Menteri KP Edhy Prabowo (EP) yang juga tangan kanan Prabowo menjadikan super duper ambyar, musababya hanyalah baby lobster dengan taksiran kerugian Negara sembilan milyar, dan pelaku sendiri kejadian yang menimpanya adalah kecelakaan.
Pilkada yang hanya hitungan hari bisa mengikis suara usungan Gerindra didaerah, kehidupan pribadi istrinya dengan outfit yang biasa dikenakan dan dibawa-bawa yang branded-branded itu mulai diulik media, video-video lawas Prabowo tentang kalau ada kadernya yang korupsi dia sendiri yang mengantar masuk penjara kembali tayang berseliwerang dimedsos dan media mainstrem, kader Gerindra yang vokal kini diam menanggung malu, media sosial EP yang sudah centang biru ikut menghilang.
Ini bisa benar adalah kecelakaan besar buat Gerindra, dan ada juga masyarakat yang beropini menyatakan ini adalah jebakan Batman karena ikut nyebur akhirnya digembosi dipermalukan, tragedi ini bukan saja masalah hukum tapi kental juga dengan nuansa politisnya.
KPK dianggap tidak begitu fair dalam menangani kasus, karena ada kesan masih pilih-pilih kasus, seperti kasus yang menjerat PDIP dan Harun Masiku yang entah kemana rimbanya.
Prabowo kembali terperosok dalam lubang setelah sebelumnya pernah tersandung batu di Batu Tulis. Sementara Ngabalin yang juga ikut lawatan masih beruntung karena tidak ikut diangkut KPK.
Acchi
09:56 AM