Inilah petarung yang berkompetisi dalam ajang Pilgub Sul-Sel 22 Januari 2013 lusa.
1. Ilham Arif Sirajuddin & Abd Azis Kahar Muzakkar *
2. Syahrul Yasin Limpo & Agus Arifin Nu’mang **
3. Rudiyanto Asapa & Nawir Pasinringi ***
* Pasangan diatas menamakan dirinya IA singkatan dari kedua nama pasangan tersebut, IAS adalah walikota makassar selama dua periode dan AKM adalah anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sul-Sel beliau juga sudah dua kali menjabat sebagai anggota DPD RI.
** Kalau Pasangan ini adalah Incunbent/Petahana yang memang dari periode lalu berpasangan, jadi pasangan ini masih setia dengan pasangannya masing-masing tidak seperti yang lain biasanya ditengah jalan ada pecah kongsi, mereka menyebut dirinya pasangan SAYANG sebagai jargonnya.
*** Dan yang ini disebut pasangan kuda hitam, Beliau adalah Bupati Kab Sinjai juga dua periode dan pasangannya mantan Bupati Pinrang dan kalau tidak salah Beliau juga menjabat selama dua periode saat itu, pasangan ini diusung oleh partai Gerindra dan partai Gurem lainnya, maka Jargonnya adalah GARUDA-NA.
Itulah sedikit profil dari ketiga kontestan yang akan bertarung lusa dan Rakyat didaerah ini harus memilih salah satu dari ketiganya atau tidak memberi pilihan sekalipun, mereka-mereka orang-orang yang berprestasi dan Hebat-hebat mempunyai basis massa masing-masing di 24 kabupaten/Kota diSul-Sel.
Kemarin rangkaian Kampanye telah berakhir dan saatnya hari tenang masing-masing kandidat mengevaluasi hasil dari kampanye kemarin-kemarin, Semua alat peraga yang ada di pohon di Plan Iklan atau dimanapun untuk ditertibkan, Simbol-simbol, Baliho, Spanduk, Bendera, Banner, dll yang ada di Propinsi yang luasnya sekitar 62.000 Km persegi ini.
Dimasa tenang, sebenarnya sih tidak tenang-tenang amat TimSes (Tim Sukses) akan masih melakukan Gerilya untuk mencari dukungan untuk meraup pundi-pundi suara hingga hari H dan tentunya dengan operasi-operasi yang senyap karena bila ketahuan pastilah akan dilapor ke Panwaslu, Makanya tidak usah heran kalau ada namanya serangan Fajar, serangan Magrib, ataupun serangan-serangan lain yang sifatnya senyap, biasanya sih kebanyakan adalah pembagian uang kalau sembako terlalu kentara, suara yang akan diperebutkan sekitar enam juta suara dari total penduduk Sul-Sel sekitar Delapan juta lebih.
Kemarin sore petugas PPS datang kerumah membawakan penghuni rumahku surat undangan dan kartu pemilih, dan tadi pagi sempat di Telepon sama Paman di Makassar bahwa ada kartu pemilih saya dimakassar di rumah Nenek, saya punya 2 kartu pemilih Makassar & Bantaeng, memang dulu saya lama berdomisili di Makassar kota kelahiran tercintaku dan dari semua tetek bengek pemilu mulai Pilpres, Pilgub, Pemilihan Walikota sampai Pileg seingatku hanya satu kali kuberpartisipasi waktu Pilpres saja dan pilihan JK-Win yang kalah dari Incunbent.
Dan lusa sampai hari ini saya belum bisa menentukan siapa yang paling layak, mungkin diperlukan petunjuk dari Allah akan hal itu dan bila perlu Salat Istikharah/Hajat, dan sudah pasti saya akan menolak segala bentuk penggiringan pilihan dengan cara-cara serangan-serangan senyap, dan bila berani datang kerumah maka siap-siap kupublish di media Online.
Kampanye dan Dinamikanya telah berakhir saatnya tidak ada lagi cara-cara curang (Jekkong kata orang Sul-Sel) tidak ada sekat Suku Etnis yang dibawa-bawa Makassar, Bugis, Tator, Luwu, Mandar, dll adalah Sul-Sel, tak perlu ada permusuhan apalagi seperti saat kampanye kemarin saling cela, hujat hingga menimbulkan pertengkaran Chaos bahkan sampai tikam-menikam panah-memanah, akibat itu kita batal menyaksikan Debat terakhir yang rencananya hari ini, KPUD dan POLDA sepakat untuk meniadakan supaya tidak terulang atau memang 2 lembaga itu Nyalinya Ciut dan ini salah satu bentuk pengangkangan Demokrasi itu sendiri.
Demokrasi itu adalah pilihan berpartisipasi atau tidak berpartisipasi adalah Hak dari Warga Negara itu sendiri yang tidak berpartisipasi bukan berarti Warga Negara yang tidak baik dan yang berpartisipasi adalah Warga Negara yang baik, kemarin ada teman di Sinjai belum mendapatkan Undangan dan Kartu pemilih padahal mereka suami istri punya pilihan dan yang begini perlu di perbaiki oleh KPUD, saya mengarahkan untuk mencari tahu siapa pencacahnya atau perlu ke kelurahan(PPS) atau ke PPK dan bila dekat langsung aja ke KPUD Kabupaten.
Semoga Pilgub ini Sukses tanpa kecurangan, berjalan dengan lancar aman dan terkendali serta menanggalkan Suku Sentrik itu sendiri Sul-Sel adalah semua Suku, pilihan boleh beda yang menang dan yang kalah saling menghargai, setelah pagelaran ini tentu pasti ada yang Menang dan Kalah dan sudah pasti semua menangis cuma ada yang menangis Haru dan ada yang menagis Kecewa meskipun itu tangisan dalam Hati.
Ingat tanggalnya seperti lagu Iwan Fals mungkin Komisioner itu terinspirasi dari lagu Iwan, Hahhahaha
Acchi.. 10 : 30 AM