![]() |
Foto Capture |
Tadi pas sebagian kecil sekali anak-anak sekolah Indonesia yang sedang melahap makan siang gratis, yang harga sepuluh ribuan dari program andalan #MakanSiangGratis Prabowo.
PSSI juga konprensi pers, dipimpin ketuanya langsung Erick Thohir memberi kabar, bahwa Shin Tae Yong di putus kontrak sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Sementara penggantinya yang baru akan di umumkan pekan depan.
STY sudah menangani Timnas Indonesia selama 5 Tahun tanpa mempersembahkan thropi satupun, namun secara peringkat STY mampu mendongkrak peringkat Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya, serta mampu melakukan pembenahan pembentukan karakter dan mentalitas pemain, serta membentuk pondasi sistem pola pelatihan yang mulai terukur dan terstruktur, di tambah lagi oleh banyaknya pemain naturalisasi.
Pro kontra pasti akan ada akibatnya dari keputusan PSSI ini, evaluasi dan evaluasi yang selalu di jadikan alasan PSSI demi peningkatan kualitas dan mutu timnas Garuda memang harus menjadi keharusan, namun publik sepak bola tanah air juga harus bisa menagih dan mengevaluasi PSSI tidak saja untuk persoalan sepakbola, tapi ketika PSSI mencampur adukkan sepakbola dan persoalan politik.
Namun menurut saya moment AFF kemarin, harusnya bisa jadi pembuktian oleh PSSI dan STY untuk meraih thropi pertama, yang semalam di rebut oleh Vietnam setelah mengalahkan Thailand. AFF ini bergensi di kawasan tapi sengaja di kesampingkan dengan mengirim timnas kelompok umur. padahal ini turnamen senior, demi round tiga piala dunia, padahal kalau pemain-pemain abroad tidak bisa diturunkan akibat terkendala izin klubnya, kan masih ada pemain-pemain senior timnas di liga lokal kita yang bisa di ikutkan, tapi sudah mau di apa lagi, nasi sudah hangus, Vietnam sudah juara.
Pelatih baru nanti punya PR yang harus dikerjakan sebagai pembuktian demi menuju Piala Dunia 2026, utamanya meraih poin-poin terbaik di sisa putaran ke tiga menuju piala dunia, yang masih tersisa 4 pertandingan lagi, melawan Bahrain, China, Jepang dan Australia.