Gugatan ini diajukan karena pasangan IA merasa ada kecurangan yang sistematis, terstruktur dan massif yang dilakukan oleh pasangan incunbent, termasuk mengarahkan para perangkat daerah mulai dari tingkat lurah, camat, hingga bupati yang tidak netral dan cenderung mendukung pasangan incunbent, gugatan ini juga dilengkapi dengan bukti dokumen dan gambar yang akan dijadikan bukti dipersidangan.
Dengan selisih suara 11% atau sekitar lima ratus ribu suara antara pasangan SAYANG sebagai pemenang dan pasangan penggugat IA, melihat kondisi diatas menurut banyak pengamat di Sul-Sel mengatakan bahwa dengan suara yang terlalu lebar itu yang pemilih hanya sekitar limajuta pemilih belum lagi dengan suara yang tidak sah dengan penyebaran suara yang 11% itu tidak disuatu daerah saja tapi seluruh wilayah maka sepatutnya harus memperhitungkan plus-minus dari gugatan itu sendiri.
Namun menurut penulis yang Golput saat Pilgub.. Menggugat di MK adalah jalan dan ruang yang diberikan oleh Demokrasi untuk mencari keadilan dan kebenaran karena bagian dari hak politik dan hak konstitusi setiap warga yang ingin mencari keadilan.
Tetapi ada yang mencengankan ketika saya membaca pagi tadi berita online disini yang mengatakan adanya pengarahan massa dari Makassar ke Jakarta yang entah untuk apa padahal sudah ada Tim Pengacara dan Tim Sukses dan Pihak KPUD Sul-Sel yang mengikuti Sidang, karena bisa saja terjadi para pendukung masing-masing Cagub konflik/Chaos horisontal sesama orang-orang dari tanah yang sama, dan sangat wajar bila banyak pihak yang mengkhawatirkan bahkan cemas akibat adanya mobilisasi massa.
Pilgub sudah berjalan dengan dinamikanya sendiri dan proses yang sedang berjalan serahkanlah pada pihak yang memproses, tak perlu ada bentuk-bentuk intimidasi atau semacamnya cukup awasi prosesnya, Insya Allah MK akan membuat keputusan yang se adil-adilnya..
Sul-Sel milik kita bersama yang patut kita jaga bersama meskipun itu di Ibukota Negara..
Acchi.. 01 : 56 PM
