Namanya Nadia teman SDku dulu, Ia bekerja dan mengabdi di SD kami sebagai tenaga honorer, semenjak tamat dari kuliah bahkan saat ini sudah hampir menyelesaikan S2 nya yang tinggal merampungkan Tesis, semenjak Ia sudah menikah dengan suaminya yang katanya teman sekolahnya dulu di sekolah agama, saya jarang lagi ketemu karena aktifitas masing-masing dengan hiruk pikuknya.
Suaminya bernama Ahmad Armand seorang sarjana Tekhnik yang kerja dipertambangan di tanah Borneo semenjak beberapa tahun lalu, ku hanya mengenalnya di situs jejaring sosial yang diperkenalkan oleh Nadia istrinya, saat pesta pernikahannya dulu tak sempat ku hadir karena tempatku bekerja mengutusku ke daerah untuk perjalanan dinas diwaktu yang bersamaan pestanya itu.
Mereka hanya beberapa saat bersama di awal pernikahannya karena kesibukan masing-masing, sang suami yang Insinyur itu di Borneo dan sang Istri yang masih mengabdi ditanah kelahirannya sebagai pendidik yang juga sibuk dengan laporan-laporan penelitian Tesisnya itu.
Sering-sering saya mendapati status-status facebooknya dengan status-staus galau diberandanya itu meskipun dikemas dengan bahasa yang halus dan doa kepada sang Khalik.
Dan pada suatu hari di sabtu sore ketika kuberselancar didunia maya kubuka akun Facebookku kudapati pesan dari si Nadia
Katanya : ” Aku lagi berkemas-kemas ingin menyusul Suami di sana, aku sudah lama kesepian padahal Aku pengantin baru namun seperti janda kembang, aku juga malu bila ditanya tentang kehamilan”
Kubalas pesan itu dengan nada bercanda “segerakan bisa ditilep orang loh”
Ternyata Si Nadia lagi Online juga, dan mulailah kami saling berbalas pesan, katanya ” mereka sudah pamit pada kelurganya, pamit pada guru dan anak didiknya dan pamit pada semua orang yang dikenalnya”
Lalu kutanyakan Tesisnya..?
Soal Tesis itu tinggal dirampungkan kemudiaan maju untuk pertanggung jawabkan soal tahapan lain sudah semua termasuk proposal dan jeroan-jeroan lainnya, mudah-mudahan Allah memudahkan bila sudah tentu tanggal dan waktunya kukandatang menuntaskannya dan kembali lagi ke Borneo gitu sih rencanya “katanya dari balik pesan itu”
Koper dan tas lainnya sudah dikepak tiket pesawat sudah ditangan, Ahad siang Ia berangkat sendiri ditemani dengan tangis haru yang menghantarnya, langkahnya tidak begitu berat karena disana ada jagoannya yang juga sudah lama menantinya.
Acchi.. 11 : 53 PM