Sesaat setelah Shalat Isya sebelum sempat bersikir bahkan
sesaat sekali baru usai Salam bahkan yang masbuk pun belum sempat berdiri,
tiba-tiba suara dari kejauhan mikrophone kiosphone yang biasa dipakai sebagai
pemanggil diruang informasi.
Keluar suara yang penuh amarah yang sangat dengan teriakan
yang mengagekatkan satu pondok ibarat suara pengeras peringatan Tsunami yang
membuat panik seisi pondok termasuk yang baru saja usai melaksanakan Shalat di
Masjid.
"Setan-setan tuh Tasrin, Ekhy di asrama A***d D****n
kurang ngajar tidak tau aturan orang pada Shalat justru berperilaku seperti
Setan" begitulah umpatan yang penuh rasa kesal dari Si Y**o pembina kami..
Mendengar suara yang menggelegar itu saya dan teman-teman
yg lagi di Masjid kaget dan buru-buru untuk keluar dari masjid dan bergegas ke
asrama dilapangan saya dan Doel ketemu dengan Y**o yang sambil mengumpat teman
saya yang ada di asrama itu.
Doel pun bertanya ada apa ini U****z..?
Itu teman kamu tidak malu orang pada Shalat justru mereka
main kartu, sesampai di asrama saya dan Doel tak menemukan lagi teman yang
dimaksud.
Ternyata mereka sudah pada kabur lewat belakang asrama
melewati pagar belakang pondok yang tingginya kurang lebih dua meter, lari
untuk bersembunyi, setelah suasana aman dan terkendali si pembina kami juga
sudah pulang barulah kami mencoba cari tahu bagaimana kejadian sebenarnya, dan
teman yang sudah bersembunyi ini yang entah dimana, kamipun awalnya tidak tahu
mereka bersembunyi dimana.
Keesokan harinya barulah kami tahu tempat persembunyiannya
yang tak jauh dari pondok dirumah warga, sambil sembunyi-sembunyi menemuinya,
setelah ketemu di ceritakanlah kronologinya kejadian itu, namun dari lima yang
main kartu yang duanya alumni yang lagi bertandang di asrama, serta yang
tiganya adalah Tasrin, Ekhy, Odjie, namun Odjie ini tidak disangka oleh Si Y**o
ikut terlibat karena namanya tidak ikut disebut-sebut namun karena panik ikut
juga deh di kebur, ketika menceritakan saat kemarin malam itu dengan penuh
kepanikan lari dengan keadaan seperti dikejar harimau yang siap menerkam.
"Tasrin yang lari dengan hanya menggunakan sarung
karena masih memakai pakaian yang dipakai waktu Shalat Maghrib, Odjie yang
tanpa Sendal begitupula Ekhy"..
Setelah lama mencari solusi akhirnya diputuskan untuk
sembunyi dulu bahkan persembunyian pun dipindah di daerah Sukaria/Sukamaju.
Karena keadaan tak menentu didalam pondok, ancaman dari
Y**o juga kami anggap cukup keras karena sempat melontarkan kata-kata yang kami
anggap sangat serius..
"Kalau bukan mereka yang keluar saya yang akan
keluar" begitulah kata-katanya itu..
Demi solidaritas teman atas nama sahabat yang semuanya
bersama-sama tidur sama, makan sepenutup panci bersama, mandi dan main bola
bersama,, maka kami putuskan satu asrama juga adalah musibah kami-kami juga dan
berupaya menyusulnya dengan konsekwensi yang akan kami tanggung, berangkatlah
kami dengan sembunyi-sembunyi menyusul mereka dengan modal yang juga sangat
terbatas, disana kami memutuskan untuk menemui kepala sekolah dirumahnya di
daerah Karuwisi.
Setelah bertemu Kepala sekolah dan menceritakan
kronologinya serta minta maaf yang sebesar-besarnya akan kejadian bodoh
itu,Akhirnya kepala sekolah bisa menerima dengan syarat serta menjamin untuk
menyelesaikannya dengan pembina Y**0,, dan menyuruh kami untuk kembali masuk
pondok selebihnya Kepala sekolah yang akan menyelesaikannya dengan para
pembina.
Akhirnya kamipun masuk pondok, keesokan harinya masalah ini
diselesaikan secara bersama-sama dari pihak kami dan para pembina,, kami
berjanji tidak akan melakukan hal serupa dan yang kedapatan main kartu malam
itu diberi sanksi..
Cerita di atas adalah kisah kelam yang tak patut ditiru
oleh adik-adik kami, namun ku coba menuliskannya agar mereka tahu dan tidak
berbuat hal serupa..
Sekali lagi buat teman-teman dikoreksi kalau ada yg salah
dari cerita diatas, karena saya menuliskannya dari sisa-sisa ingatan..
Hehehehehe dan ini ada juga cerita Gombara Undercover part 1
Acchi .. : 05 : 32 PM