Capture Facebook |
Pas Adzan subuh (WITA), Indonesia vs Korea Selatan adu tos-tosan setelah melewati 120 menit waktu normal, dan tiga jam waktu penonton. dan drama deg-degan akhirnya tuntas setelah Arhan menutup tendangan penalti ke 12 untuk Timnas U23 Indonesia. Dan untungnya Masjid dekat rumah, Imamnya membaca surah AsSajadah dan sujud tilawah, sehingga saya gagal masbuq gara-gara nonton bola. ðŸ¤
Laga Jumat dinihari tadi cukup menghibur dan mengesankan, Timnas Indonesia menampilkan permainan apik, bahkan sempat menguasai Ball Possesion atas tim kuat Korsel yang langganan masuk dalam turnamen AFC U23 Asian Cup ini, Anak asuhan Shin Tae Yong ini, banyak memperoleh peluang emas namun hanya dua yang mampu dikonversi jadi gol.
Tim Garuda muda sangat beruntung karena dua gol Korsel di babak pertama dan gol di adu penalti dianulir wasit, pemain Korsel juga kurang satu saat pertengahan babak kedua, karena diganjar kartu merah setelah menekel keras Hubner salah satu bek Indonesia, namun pemain Korsel dengan ramuan jamu ginsengnya, mampu ngegas dan menggebrak meskipun cuma 10 pemain, hingga menyamakan skor jadi 2-2 hingga babak extra time.
Saat drama adu penalti, yang cukup panjang dan mendebarkan sampai 12 kali penendang, karena algojo ada yang sampai double menendang seperti Sananta dan Arhan, dan si Arhan penendang terakhir penentu langkah ke semifinal dengan skor penalti 11-10, Dan dilaga semifinal, Tim jamu beras kencur jahe temulawak Indonesia, akan menunggu kembali tim kuat Arab Saudi atau Uzbekistan, yang jadi penantangnya, yang baru akan berlaga malam nanti.
Sejauh ini Timnas sudah menyingkirkan tim kuat Australia Jordania dan Korsel. Dan yang tak kalah pentingnya stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha Qatar ini membawa keberuntungan sendiri buat Witan dan kawan-kawannya, suporter juga punya andil dan penyemangat tersendiri, terlihat dari kamera televisi, suporter Indonesia lebih mendominasi dan lebih banyak dari pendukung Korsel.
Namun yang paling kurang sreg saat menonton tadi, reaksi ernando yang joget-joget pas didepan pemain Korsel yang tendanganya diblok, itu sepatutnya tak perlu dilakukan, yang bikin kurang sreg lainnya ketika komentator sering mengatakan Korea Republik, padahal lebih enak didengar kalau mereka ini menyebut Korea selatan, atau Korsel saja, tapi entah kalau komentator di RCTI, soalnya di sini hanya bisa menyaksikan lewat SportStart4 karena RCTI di acak. 😂
Acchi
07:46 AM