Setelah pembacaan putusan sidang sengketa Pilpres siang tadi di Mahkamah Konstitusi, yang hasilnya menolak permohonan dari kubu 01 Anies Baswedan dan 03 Ganjar Mahfud. Maka MK menguatkan ketetapan KPU atas kemenangan 02 Prabowo Gibran.
Hakim konstitusi yang ada delapan orang, sebagian besar menganggap tidak ada cawe-cawe Jokowi, tidak ada politisasi bansos, tidak ada politik uang, tidak ada politik dinasti, tidak ada penggelembungan suara, tidak ada kecurangan secara terstruktur sistematis dan massif.
Meskipun ada hakim yang punya jalan pikiran berbeda dan mengambil sikap dissenting opinion, tetap kalah banyak karena posisi 3 lawan 5. Dan besar harapan perbedaan itu benar-benar berdasarkan pandangan mata hati dan nurani masing-masing para hakim.
Dan semoga pilihan berbeda para hakim ini tidak hanya bagian dari strategi, agar seolah-olah ada perbedaan pendapat, namun di ruang rapat belakang semua sudah diatur, apalagi hakim sadar diri yang dihadapi para hakim adalah penguasa yang bisa membahayakan diri dan jabatannya.
Berkaca pada sengketa Pilpres 5 tahun lalu, MK sedari awal seolah memberi angin segar, namun diujungnya ternyata yang datang angin badai, dan MK kali inipun sama dengan sebelumnya rela mengorbankan standar moral dan nurani, meruntuhkan maruah lembaga peradilan, dan merusak sendi-sendi tatanan berdemokrasi.
Setelah drama sidang MK yang keputusan sudah final dan mengikat, maka selanjutnya drama para politisi yang punya ambisi besar mendapatkan pembagian kue kekuasaan, maka jangan heran sesaat setelah sidang, yang kemarin itu sedang berkompetisi akan berkolaborasi, dengan label menjaga persatuan, dengan dalil stabilitas dan kondusivitas, menjual kepentingan atas nama rakyat, bangsa dan negara, serta dan lain sebagainya.
Prabowo sudah bisa tersenyum lega karena ambisi selama hampir 20 tahun sudah tercapai, dan semoga Prabowo bisa menjaga kesehatan sampai Oktober mendatang dihari pelantikan, kini Prabowo juga sumringah, sebab para politisi satu persatu akan merapat dan yang jauh pun akan ikut juga merapat.
Drama-drama para politisi beberapa hari kedepan akan disaksikan rakyat Indonesia, pertemuan berbalut silaturahmi, berbungkus halal bihalal, berkemasan merajut tali persaudaraan persahabatan, yang tentunya yang datang tidak semua murni karena ketulusan, tapi datang dengan berbagai macam motif dan tujuan, seperti yang paling lazim meminta jatah.
Acchi
09:16 PM