Ustadz Zulvan Rofadi Madjidi |
Dua atau tiga hari lalu kawan
saya Rivai Anwar menelpon saya, ada beberapa poin pembicaraan termasuk Ia
menanyakan kabar dari Ustadz Zulvan, saya pun hanya mengatakan kondisinya
berdasarkan dari sumber media sosial, karena saya sendiri belum sempat
menjenguknya di Rumah Sakit, Namun kemarin malam menjelang dini hari di media sosial
beredar kabar bahwa Ustadz Zulvan telah meninggal dunia akibat sakit yang
dideritanya.
Info yang saya dapatkan dirumah
duka sebelum dikebumikan dari anaknya Atum yang cukup tegar saya saksikan atas
musibah yang menimpanya mengatakan bahwa
Abinya/Ayahnya sudah kurang lebih sebulan terbaring di Rumah Sakit akibat
penyakit Ginjal yang dideritanya, dan kurang lebih dua pekan itu Abinya tidak
sadarkan diri atau biasa disebut dalam masyarakat umumnya "koma" atau di dunia kedokteran mungkin juga mengistilahkannya begitu.
********
Bagi saya pribadi dan tentunya
teman-teman yang pernah mondok di Gombara dalam waktu periode dan masa-masa
kami tentunya tahu betul dengan Ustadz Zulvan karena kami-kami ini adalah
muridnya baik dikelas maupun diluar kelas dalam lingkup kepesantrenan karena
beliau sendiri termasuk Pembina di Ma’had Gombara.
Seingat saya Ustadz Zulvan
mengajar dikelas pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) mata
pelajaran turunan dari PMP (Pendidikan Moral Pancasila) yang kalau tidak salah
dari kelas satu sampai dengan kelas tiga, ketika dirumah duka saya juga sempat
menanyakan kepada beberapa santriyah yang juga ikut melayat bahwa beliau juga
mengajar mata pelajaran KMH atau biasa disebut Kemuhammadiyahan.
Ada beberapa pengalaman saya
pribadi bersama Ustadz Zulvan, karena letak rumahnya dibelakang Asrama kami
maka setiap waktu shalat Asrama dilewatinya dan mengingatkan santri untuk segera ke masjid dan pernah suatu waktu
saya pernah kedapatan tidak ikut shalat Isya berjamaah di Masjid akhirnya saya
dapat jeweran dan sejadahnya mendarat keras dipunggung saya.
Namun ada pengalaman yang tidak
saya lupakan ketika kami para santri dan para ustadz melayat dirumahnya
Awaluddin (Uchep) kalau saya tidak salah ingat didaerah JL. Alauddin/Mannuruki yang
meninggal dunia karena kecelakaan tenggelam saat liburan bersama keluarganya di
Pantai Tanjung Bayang/Merdeka, saat itu ustadz Zulvan segera pulang ke Gombara
karena mau menjemput anaknya pulang sekolah, Ia pun mengajak saya pulang ke
Gombara sekalian menunggu jenazahnya awal/uchep di Gombara karena akan di shalatkan
di Masjid Gombara kemudian akan di kebumikan di Maccopa, saya pun ikut
bersamanya mengendarai motor vespa birunya melewati tol reformasi yang saat itu
masih baru dan masih tahap uji coba jadi motorpun masih bisa lewat, dan kami
pun mengagumi jalan tol baru itu karena jalannya mulus habis dan kiri kananya
ada pagar pembatasnya kemudian saya pun sempat menggodanya untuk memacu motor
vespanya itu namun jawaban Ustadz Zulvan mengatakan lebih baik kita nikmati ini
jalan baru ini karena nanti motor sudah tidak bisa lagi lewat dijalan ini biar
lambat asal selamat begitu katanya sambil tertawa.
*******
Sebagai Penghormatan terakhirku
ku ikut melayat, dan ikut menshalatinya bersama para adzatis, santri, kerabat,
kelurga dan lainnya serta turut serta ikut menggotong tandu jenazahnya bersama
anak-anaknya dan santri di pekuburan
sudiang turun dari ambulans hingga keliang kuburnya dengan rasa duka yang sangat
mendalam.
Itulah sekelumit yang sempat saya
tuliskan dari sekian banyak pengalaman lainnya bersama ustadz Zulvan,
mudah-mudahan saya pribadi maupun teman-teman saya dapat mengambil pelajaran dan
hikmahnya, semoga menjadi nilai yang tinggi dan semoga amal ibadah beserta
baktinya diterima oleh Allah SWT begitu juga dengan amal jariahnya terutama
ilmu yang telah ditularkannya bermanfaat bagi kami-kami yang pernah diajarnya
begitu juga untuk keluarganya dan semua yang pernah mengenal dirinya.
Allahumagpirlahu, Warhamhu,
Waafihi Wafuanhu…
Acchi 00 : 06 AM
Secuil Kenangan Lain di Gombara Baca Juga Di Sini :
- Arti dari Sebuah Kejujuran
- Pergeseran Tradisi
- Ketika Kismul Hanya Panas-panas Tai Ayam
- Seleksi Alam Gombara yang Bertahan di Garis Akhir
- Nama Masjid Gombara..?
- Mengenang Daeng Mabe
- Mengenang Kiyai Khalid
- Menjelang dan Usai Libur
- Dipalak Preman Sentral
- Euforia Reformasi 98
- Kecewa dengan Guru Olah Raga
- Mengenang Ustadz Luqman Basrah
- Gombara di Embun Pagi - Malino
- Berteduh Sejenak
- Tentang Hukuman
- (Gombara Undercover Part 1) Akhirnya Naas Juga
- (Gombara Undercover Part 2) Kedapatan Main Kartu di Waktu Shalat
- Kiriman dari Kampung
- Cerita Horor Penjara Suci
- Shalat Gerhana di Imami Kiyai Khalid