Pemerintah resmi mengumumkan PPKM Darurat untuk Jawa - Bali terhitung dari tanggal 3 sampai 20 Juli 2021.
Sudah berbagai macam istilah yang dipakai, kebijakan yang sudah diubah-ubah tapi belum juga berhasil membendung virus corona ini, bahkan makin mengganas dengan macam varian barunya.
Ketidakberdayaan pemangku kebijakan mengatasi ini sudah terlihat dari beberapa bulan lalu, hingga efeknya sungguh keras menghantam saat ini.
Rakyat bertumbangan hingga merenggang nyawa, nyawa rakyat mangkat karena ada yang tidak kebagian tabung gas oksigen, ada yang meninggal saat isolasi mandiri karena tak mendapat tempat lagi dirumah sakit, bahkan ada yang sengaja bunuh diri karena frustasi dengan keadaan yang dialaminya.
Mirisnya sampai saat ini formulasi untuk menanggulangi wabah tumpang tindih, disaat pergerakan orang dibatasi, disekat, dan terkurung tapi bantuan tidak tersalurkan dengan baik bahkan tak kunjung datang, dan yang paling menyedihkan dikorupsi.
Maka jangan heran ada rakyat yang berteriak, "kalian yang merazia digaji bulanan, sementara kami yang mencari makan harian dibatasi dan tanpa bantuan".
Dan yang lebih miris lagi disaat pergerakan rakyat dibatasi, warga negara lain dari luar sana masih saja terus berdatangan, masih teringat sekitar sebulan dua bulan lalu justru varian baru corona berasal dari warga negara pendatang.
Komitmen dari sebuah kebijakan adalah hal yang perlu penegasan, bukan kebijakan yang bisa melar sana-sini, apalagi sampai menakut-nakuti dengan ancaman.
Acchi
12:26 AM
