Foto Google |
Potensi kecurangan akan selalu ada, sebelum pemilu saja sudah banyak temuan, TPS luar negeri yang lebih dahulu pemungutan suara juga beberapa terjadi kecurangan, dengan surat suara tercoblos duluan, kemudian ada juga PPLN yang terindikasi melakukan kecurangan, sementara di dalam Negeri ada video viral di Panai Papua warga mengamuk karena formulir C1 Hologram tidak ada, di Madura ada kepala desa yang menguasai surat suara dan mencoblos Paslon No 2 Capres Cawapres, dan masih banyak kejadian di TPS yang gambar 02 sudah tercoblos duluan.
Titik rawan kecurangan pemilu itu, mulai dari calon pemilih tidak mendapat undangan C6, DPT/B yang tidak sesuai, kemudian TPS, PPS, PPK sampai KPU, permainan utak atik hasil formulir C1, permainan rekapitulasi, permainan surat suara yang lebih, kotak kardus yang gampang dibobol dan diganti, dan permainan surat suara saat di perjalanan.
Dan yang berbahaya adalah kalkulator rusak KPU, dan Bawaslu yang tidak bisa mendeteksi, apalagi infonya kemarin sudah kena guyur naiknya tunjangan. 😂🤣
Namun yang paling berbahaya adalah Netralitas pemerintah dan aparat yang hanya sebatas di mulut saja.
Ketidak Netralan pemerintah, aparat, kepala desa, PLT, Bupati, Gubernur. inilah, yang paling punya daya rusak, karena menggerus dan merusak tatanan Demokrasi.
Acchi
03:56 PM