Ketika wabah ini mulai merusak tatanan.
Fenomena baru melindas kultur yang sudah ada.
Kota pasar tidak sebagaimana biasanya.
Kehidupan sosial dibuat berjarak.
Himbauan pamflet bertebaran dimana-mana.
Para pemburu cuan rela mengorbankan rasa iba
ditengah terbatasnya masker.
Tubuh dibuat lelah karena terlalu banyak dalam terbatasnya ruang.
Tanpa salaman disaat hendak berpisah dan pergi.
Saat terbatuk pun bisa jadi stigma.
Di saat tak bernafas pun bisa dikucilkan.
Tak sedikit jenazah yang tertolak warga yang paranoid.
Corona membuat porak poranda semua dimensi.
Ibadah dan hajatan menjadi sangat terbatas.
Generasi anak sekolah angkatan 2020 tanpa ujian nasional dan perpisahan pada guru dan kawannya.
Gelanggang olahraga dijadwal ulang mulai dari sepakbola, balapan ,hingga Olimpiade dan PON.
Liverpool terancam gagal juara dipenantian panjangnya meskipun poinnya terbanyak.
Ramadhan yang sebentar lagi sepertinya akan hambar tanpa tarawih ngabuburit hingga sahur on the road.
Mudik tradisi silaturahmi tahunan jadi terlarang.
Pemburu jabatan melalui Pilkada dipaksa bersabar karena gawean tertunda.
Hingga bayangan yang tak terbayangkan mulai membuka tabirnya satu persatu.
Karena wabah ini orang-orang rajin berjemur
Sebab corona ini cuci tangan jadi kebiasaan
Dengan musibah ini kreatifitas tumbuh membuat perlindungan diri membuat disinfektan, hand sanitizer, masker, hingga hazmat.
Donasi dari penderma termasuk bentuk keprihatinan.
Solidaritas bisa bertumbuh meskipun masih ada yang acuh dan tak peduli.
Tragedi ini belum terlihat dimana ujungnya karena ibarat saling terangkai dari ujung dunia ke ujung dunia lainnya.
Perlawanan masih terus berlangsung.
Segala upaya dan sumber daya dikerahkan.
Tragedi ini adalah moment yang akan mencatat sejarahnya sendiri bahwa pernah ada tragedi mahluk kecil yang bersarang dalam tubuh manusia yang membunuh ribuan orang dibelahan dunia.
Ekonomi down sampai lumpuh pasar tradisional hingga pasar saham terkoreksi.
Cerita lucu menggelitik hingga cerita tentang keprihatinan akan mewarnai.
Cerita lucu menggelitik hingga cerita tentang keprihatinan akan mewarnai.
Sejarah juga akan mencatat yang mana yang memanusiakan manusia dan yang mana yang hanya mementingkan ekonomi.
Yang mana yang panik yang mana yang tak peduli.
Acchi
00:06 AM