Capture MetroTv |
Sebagian besar sawah di Bantaeng sudah terbiasa panen dua dan tiga kali dalam setahun, mungkin hanya daerah Layoa yang satu kali panen, terkadang dua kali padi satu kali jagung, terkadang juga sekali kacang tanah, atau bahkan jenis tanaman palawija yang lain.
Pompanisasi yang di tinjau kemarin, yang katanya di butuhkan 150 tapi baru terealisasi 80, semoga bisa menjadi nilai tambah cakupan luas area persawahan teraliri air, biar produktifitas bisa bertambah dan meningkat.
Semoga yang ngomong dan yang mendengar sekaligus eksekutornya di lapangan konsisten, jangan sampai pompa cuma di jadikan alat seremonial belaka, setelah acara peninjauan, apalagi jangan sampai terdengar kabar belum berapa hari, sudah macet, sudah bermasalah bahan bakarnya habis, dan lain sebagainya, dan sisanya yang 70 cepat pula di adakan.
Dan yang paling utama adalah lahan yang tersisa karena sudah banyak menyusut, karena terjadi peralihan fungsi, jadi perumahan, jadi kantor pemerintahan, jadi jalan, dan lain-lain ini terperhatikan, begitu juga bibit dan pupuknya, maka akan jadi percuma lahan teraliri air kalau petani masih berteriak, bibit dan pupuk mahal, pupuk langka, serta hasil harga panen di luar ekspektasi apalagi cuma capek dan rugi yang di dapat.
Petani pada hakekatnya, sudah sangat terbantu kalau pemangku jabatan bisa punya perhatian, mengatur dan menstabilkan pupuk subsidi, agar tidak langka dan harga terjangkau, di banding baju kaos yang terlontar keluar dari mobil sedan hitam. 😂😆😅🤣
Acchi
10:06 AM