KASM Tampak dari Depan |
Kebiasaan saya kalau Ahad/Minggu pagi kalau tidak ada aral yang menghalagi seperti hujan dan capek saya lari-lari atau jogging dari rumah ke Lapangan Hasanuddin di jalan Jenderal Sudirman yang kebetulan juga saat ahad pagi dilokasi itu jalan Jenderal Sudirman jalan ditutup karena Car Free Day, namun sudah tiga pekan berturut-turut saat ahad/minggu pagi saya lari-lari atau jogging dari rumah ke Pantai Losari sedikit merubah rute karena mendengar informasi PKL di sepanjang pantai Losari sudah direlokasi dan bergeser sedikit di Jalan keluar dari arah tanjung bunga sehingga di sepanjang anjungan pantai Losari sudah benar-benar terasa Car Free Daynya karena hanya manusia-manusia saja yang berseliwerang dilokasi itu.
Ada yang lari-lari kecil ,ada anak yang bermain sepatu roda, ada yang bersepeda dan beberapa komunitas anak remaja/muda yang bermain skateboard, tentunya ada juga yang berbelanja dan tak lupa pula komunitas pecinta hewan peliharaan juga biasa nongkrong disitu memamerkan hewan peliharaannya seperti ular, Iguana, Berbagai macam burung dll, dan moment ini juga kadang dijadikan kesempatan sebagai ajang selfie-selfie/Groufie atau numpang narsis.
KASM Pantai Losari |
Namun bagi saya ada satu yang menarik perhatian saya dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yaitu KASM (Kran Air Siap Minum) di dekat patung replika becak di anjungan Makassar – Bugis, dan kebetulan saya yang sedang haus-hausnya karena baru saja berlari dari rumah ke pantai yang kalau dilihat dari Google Maps berjarak sekitar 2,6 KM, langsung saja nyosor menekan kran dan meminum air yang keluar seperti air mancur, dan sejenak saya duduk didekat situ sambil beristirahat (mari-mari poso rong) dan memperhatikan KASM itu ternyata masih kurang peminatnya mungkin belum tahu atau masih ragu dengan kualitas serta kehigenisan air itu bahkan ada yang hanya cuci muka padahal aturannya dilarang untuk melakukan cuci muka, cuci tangan, dan menempelkan bibir di kran air serta mengisi air dalam jumlah besar seperti gallon air.
Aturan Pakai |
Dalam benakku ini adalah salah satu loncatan yang dilakukan PDAM untuk meniru kota-kota yang sudah lebih dulu ada fasilitas seperti ini di Indonesia dan tentunya seperti di Kota-kota yang ada di luar negeri sana, dan mungkin ini adalah bahagian dari program CSR atau bahagian dari program dari walikota itu sendiri yang menjadikan Makassar ini sebagai Kota Dunia seperti taglinenya Makassar Sombere dan Makassar Tidak Rantasa.
KASM Lapangan Karebosi |
Entah sudah berapa lama fasilitas KASM itu berada disana namun sempat saya melakukan jelajah di Mbah Google ternyata sudah beberapa bulan terakhir ini memang sudah ada dan tidak Cuma disitu ternyata di tempat lain seperti di Lapangan Karebosi dan Taman Macan juga sudah ada dan investasinya ternyata cukup besar juga karena dalam satu unitnya memakan biaya sekitar tiga puluh juta rupiah dan dikatakan juga alat untuk sterilisasi sehingga air yang dihasilkan higenis beserta kran air yang dari bahan stainless stell yang dapat mencegah kuman sehingga itulah mungkin KASM yang kelihatan sederhana ini menjadi berbiaya mahal.
KASM Taman Macan |
Dengan adanya fasilitas seperti itu Makassar bisa benar-benar meraih mimpinya menjadi Kota Dunia dan mudah-mudahan pula PDAM bisa menambah lebih banyak lagi seperti mungkin patut di pertimbankan di Lapangan Hasanuddin, di MOI (Maccini Sombala of Indonesia), di Mattoanging, di sekitaran Danau Universitas Hasanuddin dan di tempat-tempat lain yang ada fasiltas olah raganya dan Jogging Tracknya.
KASM Taman Macan |
Begitupula dengan perusahan-perusahan yang lain alanghkah baiknya bila juga ikut andil melakukan hal-hal seperti yang di lakukan PDAM misalnya Telkom, Telkomsel, Indosat, XL, dll untuk menambah daerah-daerah cakupan Hotspot sehingga Wifi di setiap penjuru dan sudut Kota Makassar ini ada terserah mau di buat gratis atau berbayar asal jangan terlalu mahal, begitupula misalnya kalau perbankan CSRnya tidak usah yang muluk-muluk cukup sumbang saja tempat sampah kalau besar-besar sedikit perusahaanya sumbang Motor/Mobil sampahnya karena mobil sampahnya Makassar sudah banyak yang tua dan usang, dan dengan itu semoga perusahaan yang lain terketuk juga hatinya untuk mengeluarkan Zakatnya 2,5% untuk fasilitas umum sambil numpang pasang iklan yang bisa dijadikan Branding Perusahaannya.
KASM Tampak dari Belakang |
Menjaga dan merawat yang sudah ada terkadang masih menjadi problem tersendiri kalau dari instasinya biasanya kita masih menemukan masalah klasik yang sering di utarakan adalah anggaran pemeliharaan dan perawatan yang belum cair kalau dari pihak luarnya kadang fasilitas umum masih adanya tangan-tangan jahil (kaccak limanna) yang memperlakukan fasilitas umum terlalu sadis seperti melakukan vandalisme pengrusakan dengan cara mencoret-coret, mengotori, dll, semoga itu tidak terjadi dan diperlukan kesadaran untuk selalu merawat fasilitas umum seperti memperlakukan dan merawat barang-barang pribadi yang menjadi kesayangan.
Acchi 02 : 46 M