Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Wednesday, 11 December 2013

Jilbab Polwan (Lebih Cepat Lebih Baik)



Tarik ulur tentang penggunaan jilbab di institusi kepolisian masih saja terjadi dengan berbagai macam alasan yang sebenarnya hanya persoalan kecil yang terlalu diberat-beratkan, sehingga memunculkan rumor antara Kapolri dan Wakilnya terjadi perpecahan soal jilbab bagi polisi wanita yang muslim yang mau menggunakannya, meskipun sudah diklarifikasi bahwa ini hanya soal peninjauan kembali karena tidak adanya standar baku dan model jilbab yang akan digunakan karena untuk saat ini semenjak dibolehkannya polisi wanita muslimah berjilbab di kepolisian terjadi ketidak seragaman dalam penggunaan jilbab, namun bukan cuma itu yang menjadi alasan karena masih ada satu alasan klasik yang selalu mengemuka ketika itu bersifat massal dan apalagi kalau bukan soal anggaran.

Beberapa saat lalu ketika Kapolri Jenderal Sutarman membolehkan penggunaan jilbab polisi wanita muslimah yang sudah lama dikekang haknya oleh aturan internal dikepolisian seakan mendapatkan angin segar bahkan ibarat dahaga yang lama dihapuskan oleh sejuknya air kehidupan, dan antusiasme dari polisi-polisi wanita muslimah untuk menggunakan jilbab terlihat jelas karena ini juga bahagian dari kewajiban yang muslimah untuk menutup auratnya bahkan mungkin karena terlalu euforia sehingga tidak terjadi keseragaman dan dengan alasan ketidak seragaman inilah sehingga terjadi semacam moratorium kembali penggunaan jilbab buat polisi wanitanya.

Disamping karena kewajiban agama islam menutup aurat bagi muslimah juga melekat hak individu yang tidak boleh dikekang sehingga memang layaklah mengganti aturan usang yang membelenggu itu soal ketidakseragaman biarlah berproses dulu sambil menunggu aturan baku dan anggarannya kalau itu yang memang menjadi alasan, jadi tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda karena ini adalah hak individu, di negeri yang liberal monarki saja seperti inggris polisi muslimahnya bisa berjilbab apalagi negeri Indonesia ini.

Dan soal yang polisi muslimah yang tidak mau mengenakan jilbab juga adalah bahagian dari haknya karena tidak ada paksaan untuk mengenakan jilbab jadi persoalan seperti ini tidak usahlah dijadikan sesuatu yang memberatkan.

Dan hingga akhirnya saya mendapatkan satu berita online bahwa Jusuf Kalla siap menjadi donatur jilbab polwan (sumber silahkan Googling saja JK siap jadi donatur Jilbab Polwan) yang saya anggap suatu gebrakan yang sesuai jargonnya saat kampenye 2009 lalu lebih cepat lebih baik, menurut sumber berita yang saya baca itu bahwa disaat konferensi media islam disalah satu hotel dijakarta sempat disinggung soal jilbab ini, soal anggaran JK meyakini polisi punya anggaran kalau hanya untuk membelikan jilbab yang seharga dua puluh ribuan dengan jumlah polwan yang hanya sekitar lima ribuan saja.

Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak di negara ini mudah-mudahan tidak ada lagi aturan yang membelenggu Hak Individu seseorang apalagi untuk menjalankan syariat agamanya apatah lagi itu abdi negara seperti didalam institusi kepolisian dan mudah-mudahan institusi yang lain juga yang masih menggunakan aturan seperti itu segeralah ubah aturan usang itu, dan soal anggaran juga jangan sampai karena bersifat massal meskipun skalanya tidak seperti proyek besar jangan lagi dijadikan ladang korupsi untuk tawar-menawar komisi cukuplah korupsi Al'Quran yang menjadi pelajaran berharga, Pembagian Kondom saja oleh Nenek Tua Menkes ada anggaranya apalagi Jilbab masa sih tidak bisa di usahakan,, Hihihihi..

Acchi 09 : 06 AM