Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Thursday, 24 October 2013

Setiap Pemilu Perlu Anggaran Hanya Untuk Ketidaksempurnaan..

Kemarin KPU pusat mengumumkan penundaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu 2014 mendatang karena banyaknya keluhan dari berbagai pihak tentang soal karut marutnya data DPT itu, KPU Pusat dan jajarannya diminta oleh pihak-pihak termasuk rekomendasi dari BAWASLU untuk memperbaiki data DPT tersebut, dan KPU pun menunda penetapan DPT tersebut hingga dua pekan ke depan.

Mudah-mudahan dalam dua minggu kedepan pemutakhiran data sudah sempurna ataupun paling tidak sudah mendekati sempurna, karena bila ini tak mampu diselesaikan bisa jadi titik lemah yang akan disalah gunakan oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari karut marutnya DPT tersebut, belum lagi akan terganggunya atau akan ada penundaan pemilu 2014 yang sudah ditetapkan tanggal dan waktunya.

KPU dituntut untuk bekerja  maksimal untuk menyukseskan proses Demokrasi di negeri ini yang menurut data sementara akan ada 186 juta Rakyat Indonesia yang mempunyai Hak untuk memilih, KPU juga punya anggaran sebesar 15,4 Triliun dan mudah-mudahan anggaran yang besar itu cukup untuk sesuai peruntukannya.

******

Semalam setelah pertadingan United Red vs Indonesia Red yang dimenangkan Indonesia Red 7 - 6, sempatku berganti Channel tv kudapati siaran Mata Najwa di Metro tv meskipun tidak mengikuti semuanya namun ada catatan kecil di akhir acara dari siaran itu yang dibacakan oleh Najwa yang kujadikan judul diatas dan diselingi lagunya Creed - One Last Breath disetiap akhir acara-acaranya Mata Najwa.

Berikut catatan akhir Mata Najwa yang sempat kurekam dalam audio Handphoneku  kemudian kutuliskan kembali disini :

Keakuratan DPT adalah bukti, apakah pemilu punya legitimasi..? 
Jika DPT kembali bobrok, kualitas pemilu dipastikan jeblok. 
Banyak pemilih yang tak tercatat, petanda rakyat tidak berdaulat.
DPT jelas bukan soal teknis semata, Melainkan hak warga negara. 
Data ganda berseliweran, melahirkan maraknya pemilih siluman.

Basis E-KTP yang tadinya diandalkan, justru paling diragukan.
Sistem pencatatan berubah-ubah, menguras energi dan biaya. 
Setiap pemilu perlu anggaran, hanya untuk ketidaksempurnaan. 
Pemilu harus jadi awal baru, tonggak demokrasi yang bersih dari benalu.

Karena menurutku realitasnya untuk saat ini sentilan dari catatan Mata Najwa bisa dijadikan spirit buat komisioner KPU untuk bekerja dengan baik dan menepati janjinya dua minggu kedepan data pemutakhiran DPT itu sudah final. Semoga..!!!

Acchi 02 : 26 PM