Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Wednesday, 8 August 2012

8-8-88 Sebuah Momentum Refleksi 24 Tahun


Judul diatas adalah berupa tanggal yang jadi kenangan buatku, dan aku baru menyadarinya baru beberapa tahun ini bahwa tanggal tersebut merupakan tanggal cantik, semenjak banyak orang yang mengidamkan moment-moment tertentunya dalam tanggal cantik seperti banyaknya orang yg menikah di tanggal cantik, grand opening sebuah usaha, bahkan sampai mengidamkan melahirkan ditanggal cantik bahkan ada sampai melakukan jalur operasi cesar.

Namun bagiku ada kenangan tersendiri dengan tanggal diatas yang tak mungkin kulupakan sebab merupakan hari yang menjadi momentum buat keluargaku.

Sore itu setelah Shalat Ashar seorang Pemuda dengan bertubuh setengah tambun pergi untuk berolah raga kesukaannya dengan setelan olahraga merah putih berbaju merah dan bercelana  pendek putih  serta kaos kaki dan sepatu cats putih mungkin karena nasionalismenya juga dengan raket tennis dalam tasnya yang diselempang mengenderai sepeda motor vespa putih yang mengkilap.

Selang beberapa jam kemudian setelah berolah raga sekitar pukul lima sore lewat Ia kembali pulang masih dengan setelan dan gaya yang sama ketika hendak pergi mungkin yang beda hanya peluh keringat yang masih tersisa, namun di tengah perjalanan Ia berhenti untuk menstandar motornya namun tak sempat distandar karena jatuh tersungkur dengan motornya dan kebetulan anak-anak SMK (SMEA) saat itu yang pulang sekolah sore melihatnya dan memberinya pertolongan dan mulailah banyak orang yang mengerubunginya dan kebetulan ada tetangga yang kebetulan juga pulang sekolah serta orang lain yang kebeteluan juga mengenalinya dan orang yang disekitar tempatnya jatuh kebetulan juga adalah temannya digotonglah Ia kerumahnya kemudian dibawanya ke Rumah Sakit dengan mobil Hartop milik temannya itu.

Beberapa saat kemudian datanglah tetangganya yang anak sekolah tadi yang kebetulan melintas dan melaporkan kepada orang dirumah, dengan spontan orang dirumah kaget dan langsung meluncur ke Rumah Sakit, namun yang didapati hanya tubuh yang kaku dan tanpa nafas lagi spontan tangis pun tumpah dari keluarga, kemudian dipersiapkan untuk pulang dan disemayamkan di rumah duka.

Ia adalah sang Maestroku yang meninggalkanku saat aku baru dua minggu di SD ia tidak sempat melihat lambang yang dibajuku yang telat dijahit Tanteku padahal Ia ingin sekali melihat Aku berseragam lengkap.

Ia pergi meninggalkan anak-anak muridnya di tempat Ia mengajar sebagai Abdi Negara, juga kawan kawan seprofesinya, Ia meninggalkan organisasi yang dipimpinya yang juga membesarkan namanya sebagai PD Muhammadiyah, Ia Meninggalkan jamaahnya di Mushollah dekat rumah yang kebetulan Ia juga sebagai Marbotnya, Ia meninggalkan Raket Tennisnya meninggalkan Vespa kesayangannya.

Dan yang paling kehilangan adalah Kelurgaku karena Ia meninggalkan Ibuku dengan anak-anak yang masih sangat kecil-kecil waktu itu, meninggalkan makanan kesukaannya Pallu butung yang tak sempat disantapnya karena biasanya usai olahraga baru disantap.

Ia pergi dengan tidak menyusahkan Ia mati muda karena konon katanya yang mati muda itu adalah orang baik dan mungkin juga seperti kata pepatah yunani yang mengatakan Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan dan Nasib terbaik kedua adalah mati muda.

Mudahan-mudahan dengan tanggal cantik waktu itu dipanggil Tuhan mudah-mudahan juga Ia cantik di mata Allah dan dilapangkan kuburnya (Amieen) dan tersenyum digerbang penantian. Allahumagfirly waliwalidayya warhamhuma kama rabayani sagira, juga terima kasih yang mendalam buat ibuku yang masih terus mengawalku meskipun sebagai Single Parent.

Kisah diatas diolah dari bebagai sumber termasuk saksi dan pihak-pihak yang pernah mengisahkan dan menceritakan kepadaku..
Bantaeng 08 Agustus 2012
Acchijie...