Demonstrasi kemarin bahkan hari ini pun masih ada, adalah bentuk konsolidasi rakyat, dan atas muaknya akibat kerakusan Mulyono, dan dampak buruk yang diperbuatnya terhadap demokrasi bangsa ini.
Kemarin kita di pertontonkan akrobatik para penjilat kekuasaan, ingin merampas hak-hak konstitusi rakyat, berbagai cara mereka lakukan demi membegal aturan dan demi memuluskan jalan Si Anak Raja Jawa, untuk melanggengkan dinastinya.
Kemenangan kemarin harus tetap dikawal, jangan sampai lengah sedikit pun, agar kontestasi di Pilkada lebih berkualitas dan lebih banyak dan beragamnya pilihan buat rakyat untuk mencari pemimpin di daerahnya.
Mulyono tersisa sebulan lebih, setelah pendaftaran Calon Kepala Daerah berakhir, Mulyono akan benar-benar menjadi bebek lumpuh, parpol-parpol yang mereka sandera, bahkan beringin yang mereka begal kemarin, kembali akan melawan, dan puncaknya setelah Oktober nanti, Mulyono akan benar-benar tamat, dan menanti akan dikasuskan.
Mulyono dan keluarganya benar-benar akan menjadi musuh publik, apalagi disaat rakyat muak dan berteriak, anak menantunya pamer kemewahan, menyewa pesawat pribadi sampai milyaran, makan sepotong roti dengan harga yang lebih besar dari nilai upah guru honorer. Pendukungnya pun sudah banyak yang sadar, dari kelas kakap sampai penjilat kelas terinya pun sudah insyaf, amunisinya makin menipis, dana buzzerp tidak banyak lagi yang cair.
Media pun demikian, kemarin sudah berani mengabarkan berita secara langsung, Breaking News yang panjang, tentu beda beberapa tahun kebelakang media terkekang, isu krusial tak berani mereka liput, seperti saat Rakyat menolak RUU KPK dan RUU Cilaka Omnibuslaw.
#PanjangUmurPerjuangan
Acchi
09:16 PM