Screenshot IG @wiljanpluim |
Foto diatas salah satu paragraf dalam postingan Tetta Wiljan Pluim (WP) di Instagramnya, yang cukup menyedihkan buat suporter PSM Makassar.
Salah satu Legenda yang layak disebut Maestro PSM ini, Wiljan Pluim akhirnya pamit, dan akan melanjutkan karir sepakbolanya diklub Borneo FC Kalimantan Timur.
Gelandang tengah PSM selama tujuh tahun lebih ini, telah memberi kontribusi dua piala untuk PSM, Piala Copa Indonesia 2019 dan Piala Liga Indonesia musim kemarin.
Terasa betul tanpa WP selaku gelandang pengatur serangan, lima pertandingan terakhir PSM harus menelan kekalahan, baik di liga domestik maupun liga internasionalnya, bahkan sempat menjadi lumbung gol dan kalah memalukan dan memilukan dari klubnya Saddil Ramdani, Sabah FC Malaysia.
Desas desus yang terdengar, bahwa ini bermula persoalan financial antara Menejemen klub dan beberapa pemain bahkan official tim, yang tersendak masalah gaji, yang bisa jadi karena itupula pelatih kiper PSM juga ikut pamit.
Tapi karena tidak ada klarifikasi dari menejemen, akhirnya menjadi isu liar, isu yang diterka-terka, suporter pun kelihatan bingung, tim rapuh dan merasakan kekalahan berturut-turut.
Sadikin Aksa selaku CEO atau Direktur Utama PSM, sangat minim komentarnya soal PSM, sangat berbeda dengan CEO sebelumnya Munafri Arifuddin, bahkan hampir setiap pertandingan ikut mendampingi PSM, Sadikin bila dilihat track recordnya pecinta otomotif bukan bola, ketika diamanahi pegang klub bola, mungkin tahunya selalu mau kencang, padahal dalam sepakbola perlu ritme, perlu kekompakan tim, dan perlu perhatian khusus soal financial, karena persoalan ini termasuk gizi utamanya buat pemain dan official.
Semoga Pluim bisa berkontribusi besar buat klub barunya, terima kasih atas atensi dan pengabdiannya sebagai pemain selama di Makassar, suporter pasti sangat respek.
PSM tetaplah PSM, PSM harus lebih utama dari nama besar pemainnya itu sendiri, sebagai klub tertua di Indonesia, dengan nama besar, jangan sampai musim ini terseok turun kasta, sebab hanya PSM klub satu-satunya yang belum pernah merasakan degradasi.
Acchi
11:16 PM