Semalam MNC TV menyiarkan laga sepakbola antara Arema Indonesia dan Tim tamu dari liga Jerman Hamburg SV, sayang saya sendiri telat ganti channel sehingga tak ada gol yang saya saksikan karena skor sudah 2-2 dibabak kedua menit 66, dan menit yang tersisa itulah yang saya coba nikmati plus tiga menit tambahan waktu.
Dan ditengah serunya pertandingan yang saya saksikan itu banyak hal yang baru yang saya saksikan dan dengarkan termasuk ketika para komentator mengatakan Arema Cronus yang pikirku mungkin Arema ganti nama lagi, laga pertandingan ini saya juga tidak tahu apakah laga amalkah, laga persahabatankah, ataukah laga-lagaan uji coba saja bagi kedua tim sebelum bertanding diliga masing-masing.
Yang baru juga dari stadion Kanjuruhan menurut kabar berita bahwa stadion ini sudah di upgrade ditambah kapasitasnya tempat duduk penonton menjadi tambahan 10.000 sehingga bisa lebih banyak menampung Aremania pendukung Klub yang bergelar Singo Edan ini.
Namun yang paling fantastis yang menarik perhatian saya semalam adalah papan iklan dipinggir lapangan itu ternyata sudah sama diliga-liga Eropa sana bahkan mungkin dikandang Hamburg SV, papan iklan atau banner iklannya sudah elektronik digital yang terus berganti secara teratur dari iklan-iklan yang menjadi sponsor, begitupula dengan papan skornya sudah digital.
Namun sayang kecanggihan itu tidak diimbangi dengan kecanggihan lainnya seperti papan yang dipakai wasit untuk pergantian pemain atau papan yang diangkat wasit dipinggir lapangan itu bila menunjukan tambahan waktu atau Injury Time (Additional Time), semalam papannya masih yang manual yang dicabut-cabut angkanya, dan di Indonesia baru dua stadion yang pernah saya lihat yang memakai papan pergantian pemain yang digital itupun hanya di SUGBK dan Stadion Jakabaring Palembang.
Jadi saya usulkan biar match gitu kelihatan antara papan iklan, papan skor, dan papan pergantian pemain biar digital semua alangkah baiknya dan karena dimalang sana banyak kampus khususnya kampus yang fakulitas dan jurusan tekhnik atau mungkin saja ada Aremania yang kuliah dijurusan tekhik buatkan dong papan pergantian pemain yang digital elektronik seperti itu lebih bermanfaat dan bisa dinikmati daripada membuat robot-robot atau mobil prototype yang tidak pernah dilirik pemerintah.
Dan buat di Makassar contoh dong Malang benahi Stadion Mattoanging biar PSM bisa disaksikan dikandang sendiri karena kemarin tak lolos verifikasi tanpa perlu pinjam-pinjam stadion klub atau daerah lain untuk laga kandang, Buat Mahasiswa Tekhnik di makassar daripada tawuran mending bikin kerajinan tangan paling tidak membuat papan pergantian pemain digital biar tang, obeng, las, solder, itu sesuai peruntukannya bukan untuk dipakai tawuran,, Hehehehehe
Acchi 09 : 46 AM