Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Wednesday, 4 September 2013

Jenderal BS Merana...

Di Negeriku Jenderal Botak Sepotong (BS) lagi gundah gulana perasaannya hancur lebur mendengar vonis yang Ia terima dari pengadilan, yang sebenarnya juga setengah-setengah, kemarin Jenderal BS ini dijatuhi hukuman 10 Tahun penjara plus denda 500 juta, dan majelis hakim juga berdasarkan harian koran lokal F(H)ajar tadi pagi entah benar atau masih rumor menginstruksikan untuk menyita Aset Jenderal ini senilai 125 Milyar.

Para tim pengacaranya yang dipimpin Guliver Tandus yang memang kepalanya mirip-mirip dengan kepalanya yang dibelanya lagi berpikir keras atau mungkin akan mengambil langkah untuk Banding akan putusan itu, trik dan cara akan dimaksimalkan biar Si Jenderal ini paling tidak, tidak terlalu merana kering kerontong dipenjara tanpa selir-selirnya yang cantik-cantik jelita.

Namun di Negeriku ini mirip-mirip saja dengan Negeri tetangga Indonesia Hukumnya tidak karuan dan konsisten dapatnya 10 Tahun jalaninya cuma 2 Tahun karena kebanyakan remisi dan bebas bersyarat, entah dimana letak titik jerahnya biar kapok tuh koruptor, keluar dari penjara hari tua ditemani dengan kekayaan hasil korupsinya.

Tentu saja sidang sebelumnya saat pembacaan nota pembelaan atau pledoinya Si Jenderal ini pake nangis-nangis segala entah nangis karena menyesal ataukah nangis karena meratapi hasil kerjanya dengan cara tipu muslihat, anggaran direcoki sehingga kualitas dari simulator Odong-odong itu hanya sebatas permainan geme belaka, ataukah nangisnya hanya nagis air mata Buaya yang tanpa disadari akan kembali menerkam.

Tanah, Kebun, Rumah, Apartemen, SPBU, Selir-selir yang dimiliki Jenderal ini sebahagian ada yang memakai nama samaran untuk menutupi kedoknya dan juga untuk menghindari pajak sungguh Ironi di Negeri ini seorang Jenderal yang berkecimpung dan beraktifitas dilembaga Hukum masih saja mempermainkan Hukum semaunya, mungkin karena Ia tahu celah yang rapuh dari produk Hukum yang bobrok ini.

Kalau Si Jenderal meratapi Nasibnya mungkin kita disini harus meratapi kenapa sih Si Hakim tidak mengabulkan saja tuntutan jaksa yang lebih berat, soal berkelakuan baik di persidangan tak perlu dipertimbangkan karena baru kali ini persidangan ada duit Dollar di nota Pledoi buat Jaksa dan ini jelas-jelas penghinaan dan pelecehan terhadap peradilan di Negeriku ini.

Jenderal Oh Jenderal NasibMu kini..

Negeriku di Negeri Antah Berantah tetangganya Negeri Indonesia Nasibnya juga Mirip-mirip..

Acchi 09 : 29 AM