Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Monday, 7 July 2025

Alam Setelah Bencana


Banjir-banjir besar yang saya ingat, mulai dari zaman banjir saat “Marong” terseret arus sungai dan diketemukan esok harinya dalam keadaan meninggal dilaut, banjir besar 2008, banjir besar 2020 yang menyeret “Haerul” masuk got dan juga diketemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi, serta terakhir banjir kemarin pas 10 Muharram versi kalender Arab Saudi.

Dan kesemua banjir-banjir itu selalu berlangsung cepat, banjirnya dahsyat tapi surutnya juga cepat, ini yang berbeda dari daerah lain yang terkadang daerahnya bisa terendam berhari-hari,  sepekan dua pekan, bahkan di Kalimantan pernah sampai sebulanan air tergenang dan surutnya lama.

Fenomena banjir didaerah sini ibarat ada siklusnya bersifat periodik hampir tiap per berapa tahun sekali, sering dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan aliran besar dari hulu, yang tak mampu di tampung oleh jalur sungai, apalagi ada tanggul yang jebol, sehingga air yang meluber ini yang merendam pemukiman dan infrastruktur, merusak sawah ladang, menenggelamkan hewan-hewan ternak, dan terkadang menyebabkan korban jiwa.

Namun ada saya kagumi selepas banjir atau after floods ini, Allah selalu mencerahkan cuaca, bahkan kemarin qabla Ashar dan pagi ini langit sudah biru kembali seakan masih ada harapan yang tergantung, Vibes yang disajikan alam menawarkan kedamaian, melihat ke arah gunung yang kembali menghijau dan membiru bahkan ada warna tosca-toscanya, seakan alam ini effortnya tersenyum ibarat seperti tak terjadi apa-apa, sayang laut masih berwarna coklat efek jutaan kubik air yang bercampur material lumpur terbawa arus dari hulu ke hilir.

Peringatan Tuhan dan Alam, memang perlu disikapi dengan mitigasi bencana yang baik, termasuk kedepannya mempersiapkan bila kembali terjadi perubahan iklim dan pola hujan yang ekstrim, membenahi atau menambah bendungan jalur air, memperbaiki struktur tanggul, mengeruk drainase dan got, menata tata ruang dimana harusnya letaknya pemukiman dimana harusnya letaknya sawah ladang, jangan sampai sawah ladang,  apalagi sawah yang masih produktif  terus berubah jadi kawasan perumahan, mengedukasi masyarakat tentang peringatan dinin kebencanaan, beserta kebiasaan yang masih sering nyampah sembarangan, dan yang terpenting menjaga hutan, terutama hutan lindung tetap lestari, apalagi jangan sampai ada deforestasi dan pembalakan liar “Naudzubillah min dzalik”...

Acchi
02:16 PM