Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Tuesday, 29 January 2013

Suatu Ketika di Sekolah Berasrama Gombara Part VII (Edisi Mengenang Kiyai Khalid)



13286719451534855927
Plan Gombara
Saat itu saya masih kelas 3 Tsanawiyah di Ma’had tercinta Gombara tinggal di Asrama paling pojok paling besar dan asrama yang hanya sendirinya tidak melintang menghadap ke barat tapi memanjang kebelakang yaitu Asrama KH Mas Mansyur.

Di asrama ini banyak dijadikan hari-hari terakhir bersama teman-teman dan pengurus karena setelah ujian akhir ada yang keluar begitupula dengan pengurus yang masa jabatannya berakhir dan juga segera meninggalkan adik-adiknya karena mereka juga tamat kelas 6 atau kelas 3 Aliyah.

Aku berusaha merangkai ingatanku tentang memory itu meskipun hanya dari kepingan-kepingan sisa-sisa ingatan beberapa tahun lalu itu, Saat itu Pengurus asramaku 4 orang yaitu Kak Dadang yang juga pengurus IRM (kini IPM) dengan jabatan  Kismul Amni/Keamanan, juga Kak Ilyas Sekertaris IRM, Kak Natsir bagian PIP IRM dan Kak Abduh OKK IRM.

Karena mengingat judul di atas mengenang Kiyai Khalid maka kucoba kembali mereduksi apa yang pernah diceritakan pengurusku Kak Natsir yang paling banyak membantu kami menggali ilmu Gombara sebanyak-banyaknya hafalan Mufradat, hafalan Qura’an, hafalan Bulughul Maraam, bahkan ilmu pengetahuan Umum yang sampai rela mengeluarkan duit pribadinya untuk membeli cup-cup (Makanan Ringan Pedas) untuk dijadikan hadiah bila berhasil menebak pertanyaannya berupa Quis-quis selingan sebelum istirahat malam.

Saat itu Kak Natsir pernah bercerita bahwa Kiyai Khalid pernah diundang khusus pejabat timur tengah yang saya lupa apa negaranya  untuk menghadiri semacam seminar bahasa arab dinegara tersebut dengan semua akomodasi dan transport ditanggung negara yang mengundang, Beliau diundang karena merupakan pakar bahasa Arab yang pernah ada saat itu di Sul-Sel bahkan Beliau di Gelari Kamus berjalan, kita sebagai santri bila perlu menanyakan suku kata/mufradat ataupun kalimat tinggal memberinya pertanyaan ataupun pena dan kertas untuk dituliskan insya Allah bisa dijawabnya.
13592727761029290717
KH Khalid Rabasang
Suatu Ketika Kak Natsir menanyai kami Mufradat/Kosa kata bahasa Arabnya, Bila kita selesai makan biasanya keluar suara dari kerongkongan yang ditanyakan itu Apa Bahasa Arabnya..?

Kami saling menatap karena bahasa Indonesianya saja kami tidak tahu dan macam-macamlah keluar dari mulut kami apa arti kata itu dalam bahasa indonesia, dan untuk mencarinya dikamus tentu diperlukan dahulu bahasa Indonesianya, kalau bahasa daerah masing-masing taulah karena kami terdiri dari beberapa suku berkumpul Makassar, Bugis, Luwu, Mandar,Enrekang hingga Ambon.

Kami memutuskan untuk bertanya kepada Kamus Berjalan (Kiyai Khalid), setelah Shalat Ashar dan  mengaji selembar dua lembar yang jadi tradisi wajib Khusus untuk  anak Asrama Mas Mansyur, Seingatku Saya sekitar enam sampai tujuh teman menghadap ke Kiyai tentang Bahasa Arab/Kosa Kata yang dimaksud tersebut, dan salah satu dari kami mempraktikannya karena kami tak tahu Bahasa Indonesianya dengan spontan Kiyai menjawabnya dengan spontan pula salah satu dari kami menyodorinya pena dan kertas Mufradat untuk dituliskannya.

Itulah sedikit kenangan bersama Kiyai Khalid, dan saya pribadi meskipun sudah lupa Kosa Kata/Mufradat tersebut yang pernah diajarkannya, semoga amal Ibadahnya dan ilmu yang ditularkan kepada semua santri/santriyah atau semua yang pernah berguru menjadi Amal Jariahnya yang tentunya juga dari Doa-doa dari anak biologis dan anak-anak didiknya seperti kami-kami ini.

Barakkallah..

Acchi.. 04 : 15 PM