Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Tuesday 15 September 2020

Tragedi Penusukan Ulama Mematikan Nalar dan Nurani

Penusukan terhadap ulama kembali terulang, polanya hampir sama yang tanpa sebab dan bahkan untuk sentimen pribadi pun kecil kemungkinan ada,  tragedi seperti  imam masjid yang pernah juga ditusuk, dan penodaan terhadap masjid pernah pun terjadi, hal berulang seperti ini susah dikatakan polanya berdiri sendiri dan motifnya pasti ada dan ini adalah by design, yang tujuannnya hanya mereka yang tahu.

Kemudian framing yang selalu dimunculkan adalah faktor kejiwaan, gila, sementara realitas tingkah laku keseharian pelaku yang terkadang didapat dari orang sekitar mengatakan tidak benar dia gila, bahkan jejak digital terkadang tidak bisa bahkan susah diajak berbohong.

Sementara hukum terkadang menyayat hati mempermainkan nalar dan cenderung ringan sebelah, memakai cara belah bambu yang satu diangkat yang satu diinjak.

Liat saja besok endingnya pasti kabur kalaupun diselesaikan aromanya pasti kurang sedap karena cenderung dipaksakan dan nurani beserta nalar  hampir pasti menolaknya.

Acchi 

12:56 PM

Saturday 12 September 2020

Corona Masih Terus Mengintai

 Masih tentang corona yang telah tujuh bulan menjadi belenggu, menjadi ancaman bahkan masih terus mengintai mencari target yang lemah imun, data yang tersajikan grafiknya masih memprihatinkan masih jauh dari ekspsktasi melandai.

Corona tidak mau diajak berdamai bahkan lebih sering menyerang dari arah tak terduga, properti imbauan sudah banyak yang lusuh, masyarakat mulai jenuh bahkan terkadang lupa dan acuh.

Sementara stok dan cara antisipasi penyebaran dari pemerintah selaku pemangku kebijakan berjalan stagnan, sinergi dan kolaborasi yang seharusnya ditampilkan justru yang terasa aroma kompotitor, dan diperparah lagi narasi yang dibangun oleh buzzer influencer bayaran.

Saking menipisnya cara untuk melawan corona ataukah mereka karena sudah lelah dalam bersosialisasi, sehingga wacana melibatkan preman yang akan diperhadapakan sesama rakyat hanya karena persoalan jaga jarak dan masker, apalagi pulahan negara sudah locked terhadap warga negara Indonesia, jamu, nasi kucing, sampai kalung tidak ampuh, bahkan vaksin import tidak ngefek, pantasan menteri juga ragu disuntik, sementara buzzer tidak cukup ampuh membangun narasi karena mungkin kesalahan pemahaman dalam briefing sehingga yang ada adalah konfrontasi terus yang muncul dalam media sosial, keterbelahan bukannya menipis tapi makin berjarak dan senggang.

Acchi

02:16 PM