Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Sunday 19 February 2012

Suatu Ketika Di Sekolah Berasrama Gombara (Ketika Kismul Hanya Panas-panas Tai Ayam)


13286719451534855927Di Ma'hadku ada Musim yang namanya musim panas-panas tai ayam, musim itu ada ketika para pengurus IRM baru dilantik, setelah dari libur dan menjelang pergantian pengurus, dimusim ini kami para  santri yang masih diurus oleh pengurus sedikit akan berat terasa karena semua aturan seperti direfres tengko-tengko akan dibaca ulang dimasjid atau diasrama paling besar yaitu asrama Mas Mansyur.

Tengko-tengko itu dibacakan oleh pengurus yang mempunyai wewenang dalam departemennya, karena seingat saya waktu masih mondok ada lima departemen yaitu :

Kismul Amni Departemen Keamanan
Kismul Ibadah / Keagamaan
Kismul Riyadah wa Sihhah / Olahraga dan Kesehatan
Kismul Lughah / Bahasa
Kismul Ilmi wa Madrasah / Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Kesemua bahagian departemen diatas membacakan tengko-tengkonya dan kesemua aturan yang telah diuraikan maka keesokan harinya mulai diterapkan, dan apabila ada yang melanggar maka akan mendapatkan ganjaran atau hukuman  sesuai dengan yang dilanggarnya dan biasanya hukuman itu bertingkat mulai dari pelanggaran pertama hingga pelanggaran yang berat yang tentunya ganjarannya juga berat sampai Tokka dan Malitun.

Yang aneh dari penerapan tengko-tengko ini adalah semuanya wajib dan tidak ada yang sunnah karena kenapa Salat sunnah rawatib saja bisa jadi wajib kalau musim panas-panas tai ayam itu, memang sih sebagai wadah pembiasaan diri namanya juga pesantren semua yang wajib harus disandingkan dengan yang sunnah biar jalan berdampingan, dan kismul ibadah inilah semua yg sunnahnya jadi wajib belum lagi perangkat pendukungnya seperti waktu-waktu memakai sarung dan baju koko serta kopiah.

Itu cerita di kismul Ibadah, lain lagi kalau di kismul Amni tapi bagi saya kalau bahagian ini memang semuanya harus ditaati krn aturannya juga bersifat keamanan seperti perizinan, merokok , pencurian. kalau bahagian pendidikan lain lagi seperti lambang, lambang lokasi, dasi, keluar kelas belum waktunya, terlambat apel/ upacara, maka hati-hatilah bila melanggarnya.

Dan yang bahagian yg ringan sedikit adalah bahagian olahraga dan kesehatan, karena cukup memakai training saja kalau olahraga dan jangan sekali-kali olahhraga diluar jadwal dan tetap jaga kebersihan diri dan lingkungan asrama serta pondok cuma itu, klo yang berat bahagian bahasa karena disekitarmu akan ada Jasus atau mata-mata yang memantau bahasamu belum lagi kalung papan dari kayu bayam atau kayu berat lainnya yang dikalungkan dileher yang tulisannya tentang peringatan berbahasa dan itu dipakai terus hingga kita mendapatkan orang yang berbahasa selain waktu yang ditetapkan, misalnya berbahasa indonesia, atau berbahasa arab sekalipun karena pada waktu itu bukan waktu berbahasa arab misalnya waktu berbahasa inggris, disinilah paling sering dipakai bahasa isyarat.. hahahaha

Dan di kismul lughah atau bahasa ini saya punya pengalaman tersendiri, pada waktu itu saya lagi berkalungkan papan itu tiba-tiba keluarga saya datang satu rombongan untuk menjenguk saya alangkah malunya saya dan kakek saya yang tahu keadaan disana hanya tersenyum karena aturannya kalung itu tak bisa dilepas kalau belum mendapatkan org yang melanggar bahasa, atau waktu salat, dan tidur.

Namun semua itu menjadi ringan kalau aturan itu ditaati dan dijalankan kata pengurusku, dan corong masjid tidak terlalu ramai menyebutkan nama ba,da magrib atau isya untuk menghandap di Rabitah untuk mempertanggung jawabkan pelanggaran masing-masing.