Asri Salam ( Acchi )

Tuesday, 24 August 2021

Ex Menzoz Tilep Banzoz


Ex Menzoz meskipun dapat  vonis 12 Tahun penjara krn mencuri duit Banzoz, tetap saja masih bisa senyum-senyum dibalik maskernya, krn duit yg dia embat bermilyar-milyar tapi hanya diminta balikin kurang dari setengahnya 😀.

Dan bisa jadi dipenjara juga dapat ruangan ekslusive VVIP seperti napi pencuri-pencuri duit rakyat yang lalu-lalu yang masih bisa dadada, disaat lengang bisa mondar mandir keluar masuk penjara, siapa yang tahu kalau mereka berlidung dibalik mobil yang berkaca hitam tebal 🤫.

Belum berkelakuan baik saja, remisi dan diskon-diskon sudah menanti, apalagi nanti kalau pakai alasan pamungkas karena sakit mau berobat ini itu 😎.

Komentar hakim dalam pertimbangannya bukan malah bikin jera, malah mengasihani karena Ex Menzoz sudah banyak dibully karena ulahnya 🙄.

KAPEKAnya juga ikut berkomentar senang atas vonis itu, padahal ketuanya dulu ngomong dalam videonya yang masih segar, mengancam hukuman mati buat pencuri duit Banzoz 😂.

Asuhdalah Negeri wkwkland lucunya tidak habis-habis, eh dia itu kader dari partai yang suka teriak-teriak wong licik-licik-licik 😝.

Merd3kaaaa 🤗🤗🤭🤭

Acchi

01:36 PM

Monday, 23 August 2021

Suatu Ketika di Sekolah Berasrama Gombara (Masih Mengenang Sosok Kanda Munawar Khalil)

Sumber Foto Dari Facebook Beliau


Setelah sebulan lalu sahabat saya pergi untuk selamanya karena terinveksi virus corona, kemarin kanda saya senior saya sahabat kandung kami-kami juga pergi untuk selamanya karena terserang virus corona, beliau pernah punya andil besar dan pernah merasakan gemblengannya saat masih nyantri dulu di Ma'had.


Menyambung tulisan kemarin baca disini, Kak Nawa kami-kami menyebutnya adalah sosok yang bersahaja dan cerdas, berkepribadian yang sabar dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang kharismatik.


Ada beberapa kisah yang saya ingat tentang beliau, dan mencoba menuliskannya khususnya yang paling berkesan dan hikmah penting yang pernah saya petik dari pengalaman tersebut.


Kak Nawa yang saat itu ketua IRM/IPM dimasa periodenya mampu mengoorganisasi lembaga dengan cara yang tidak biasa, bahasa kekiniannya terkadang mengambil jalan yang anti mainstrem, beliau juga beberapa kali mengiimami kami shalat tahajud/lail kalau ustadz berhalangan didinihari senin kamis sebelum sahur untuk puasa sunnah.


Hal konyol yang saya ingat ketika mahkum/terhukum karena tak mampu menjawab soal mufradat/vocabulary ba'da maghrib di Asrama JenSud (Jenderal Sudirman), disoal pertama sudah lolos dan mampu menjawab (sayang sudah lupa soalnya saat itu), Assoalu tsani/pertanyaan kedua yang tak mampu kujawab begitupula beberapa kawan-kawan yang lain juga demikian, yang tak mampu menjawab inilah yang berdiri menanti ganjaran.


Ternyata Kak Nawa mengatakan "Allasi yakum ijtami gadang amama rabitah ba'da shubhi" yang berdiri berkumpul besok depan kantor IRM.


Esoknya ba'da Shubuh yang muka-muka terhukum sudah terpajang wajah-wajah lugunya didepan kantor IRM, berselang tidak lama kemudian Kak Nawa datang, dan mengatakan semua sudah ada? Serentak kami jawab yang saat itu sekitar selusinan menjawab iya kak, kemudian Kak Nawa mengatakan kalian lari keliling lapangan 5X (lima putaran), beberapa dari kami saling berpandangan dan berucap dalam hati mengatakan cuma lima biasanya hukuman lari rata-rata sepuluh kali, kemudian Kak Nawa mengatakan lima putaran lari non stop tanpa jalan-jalan kalau ada satu orang pun yang jalan larinya akan ditambah satu begitu seterusnya, dan saat itu kami-kami kembali saling berpadangan karena tadinya menganggapnya mudah ternyata oh ternyata jadinya susah juga, Hehehe.


Saat disuruh mulai kami berlari sejajar berderet, Kak Nawa duduk diatas kursi kayu mengawasi dengan syal melintang dileher, setelah tiga putaran berlalu barisan yang lari mulai kacau beberapa sudah ada yang ngos-ngosan, memperlambat lari sampai berjalan, Kak Nawa yang melihat itu yang beberapa dari kami yang berjalan kembali menyuruh berkumpul, dan sesuai yang diucapkan diawal akhirnya ditambah beberapa putaran, kalau tidak salah diatas sepuluh putaran.


Untung ada gedung Kiospon dan Poliklinik (Ex Masjid) yang jadi tirai penghalang kalau kita berlari dibelakangnya sehingga Kak Nawa tidak bisa melihat dari arah kantor IRM, sehingga bisa sedikit mendelay dan mengatur nafas, Hehehe 


Setelah hukuman tuntas, Kak Nawa kembali memberi wejangan sebelum berangkat kedapur untuk sarapan, Kak Nawa berpesan untuk selalu memperbanyak hafalan mufradat dan vocabulary, dan yang terpenting kalian harus kompak.


Mungkin karena didikan para senior yang seperti itu, harus kompak dan kompak sehingga anak Gombara soliditasnya tinggi, jiwa korsanya apalagi, dan terkadang sampai mereka rela di Massal satu asrama karena terkadang perbuatan konyol dari satu atau dua orang kawan-kawan yang berulah, Hehehehe


Terima Kasih Kak Nawa atas beberapa pelajaran yang pernah kami dapat, semoga itu jadi salah satu amal jariyah'Ta karena menjadi ilmu yang bermanfaat buat kami-kami, Selamat jalan...


Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu 😭😭😭


Acchi

06:56 PM


Link Kisah Gombara

Secuil Kenangan Lain di Gombara Baca Juga Di Sini :


1.  Arti Dari Sebuah Kejujuran

2.  Pergeseran Tradisi

3.  Ketika Kismul Hanya Panas-panas Tai Ayam

4.  Seleksi Alam Gombara yang Bertahan di Garis Akhir

5. Nama Masjid Gombara..?

6. Mengenang Daeng Mabe

7. Mengenang Kiyai Khalid

8.  Menjelang dan Usai Libur

9.  Dipalak Preman Sentral

10. Euforia Reformasi 98

11. Kecewa dengan Guru Olah Raga

12. Mengenang Ustadz Luqman Basrah

13. Gombara di Embun Pagi - Malino

14. Berteduh Sejenak

15. Tentang Hukuman

16. (Gombara Undercover Part 1) Akhirnya Naas Juga

17. (Gombara Undercover Part 2) Kedapatan Main Kartu di Waktu Shalat

18.  Kiriman dari Kampung

19. Cerita Horor Penjara Suci

20. Shalat Gerhana di Imami Kiyai Khalid

21. Mengenang Ustadz Zulvan Rofadi

22. Bermain Skip Challenge di Gombara

23. Turnamen IKAPEM Cup



Sunday, 22 August 2021

Mengenang Sosok Kanda Munawar Khalil

Sumber Foto Dari Facebook Beliau

Yaa... Allah apa karena corona? ucapku dalam hati, sesaat melihat berita duka yang beredar digrup WA, seniorku kandaku Munawar Khalil saat masih nyantri di Gombara, wafat di Rumah Sakit Muhammadiyah Yogyakarta ba'da Ashar.

Beberapa hari lalu beliau memposting foto dan keluarganya diberanda facebooknya, dan mengatakan beliau dan keluarga terpapar covid dan mohon didoakan.



Semoga amal ibadah, bakti, dan dedikasinya menjadi jalan penuntun untuk dikehidupan akhirat, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan atas kehilangan sosok figur teladan yang menimpanya, dan keluarga yang ikut terpapar covid semoga cepat pulih, Aamiin.


Saya mencoba flasback kebelakang saat masih nyantri, mencoba mengumpulkan kepingan kepingan memori yang masih ada dikepala, dan mencoba merangkumnya tentang beliau.


Kanda Munawar khalil senior yang sabar dan murah senyum, bakat kepemimpinannya terlihat saat memimpin IRM/IPM di Ranting Gombara.


Beliau mampu mengorganisasi secara apik bersama kawan-kawan pengurus lainnya, mengkoordinir dengan tangan dingin sehingga dimasa periodenya banyak gebrakan-gebrakan yang menjadi row model buat estafet pengurus generasi periode selanjutnya.




Sebutlah pada zamanya dibuat majalah buletin Qumbarran untuk santri yang terbuka buat semua kalangan pondok sehingga isi dari majalah tersebut cukup berbobot, bakti sosial ke daerah kabupaten juga turut serta diadakan, dan diperiodenya dua kali diadakan di Sengkang dan Sinjai dan kegiatan itu sukses dan sangat mengesankan, karena terbukti memori petualangan itu masih tersimpan baik dalam kepalaku, dan Insya Allah teman-teman yang ikut acara yang dikemas dengan nama bakti sosial dan silaturahmi pelajar tersebut pun juga demikian.


Dan diera periode kepemimpinannya termasuk yang durasi diperpanjang karena pihak ustadz dan pembina pondok terkesan dengan metode-metode pengembangan dan bimbingan terhadap adik-adik santri juniornya, hampir semua departemen atau kismul-kismul itu kompak dalam menjalankan organisasi khususnya kepada pembinaan, dan kami-kami pun sebagai junior sangat enjoy menjalaninya, karena kelak itupula yang akan kami-kami aplikasikan dan tentunya pengembangan dan improvisasi disaat masanya kami punya giliran yang menjadi pengurus IRM/IPM.


Dan diakhir periodenya termasuk meninggalkan kesan yang husnul khatimah, terlihat jelas dari jaket seragamnya yang timbal balik kalau tidak salah warnanya biru dan merah yang bertuliskan nama pondok dan nama-nama mereka masing-masing, yang zaman itu cukup wah hal seperti itu, dan itu adalah bentuk kewajaran karena diperiodenya mereka mampu mencari sumber dana dan mengelolah dana organisasi secara transparan dan akuntabel.


Selepas beliau tamat, Ia melanjutkan study di Yogya, pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat IRM/IPM, dan hingga akhir hayatnya beliau adalah dosen/ lecturer di salah satu perguruan tinggi Yogyakarta.


Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu 😭😭😭


Selamat jalan kanda….


Acchi

07:06 PM


Thursday, 19 August 2021

Tulisan ini dedikasi buat sahabatku Mas Desianto (3)

Tepat sebulan kepergianmu sobat hari ini, sehari sebelum Idhul Adha bulan kemarin, waktu terasa begitu cepat berlalu.


Wa_ku serasa ada yang hilang karena tak menemukan lagi status-status motivasi, status-status pesan moral tentang motivasi religi, tentang hidup dan mati, dan terkadang meme-meme yang lucu.


Saya juga mendapatkan kabar baik dari istri dan anak-anakmu bahwa Alhamdulillah mereka sehat dan tidak terpapar virus corona setelah menjalani test corona.


Dengan suasana kebathinan yang sesak semoga istri dan anak-anakmu tabah menjalai cobaan hidup, semoga mereka kuat menghadapi hari-hari tanpamu, dan saya yakin doa-doa dari mereka menjadikan jariyah akan terus mengalir kepadamu.


Yaa Allah titip salam doa dan rinduku pada sobatku 😭.


Tulisan sebelumnya 

Acchi

03:06 PM



Tuesday, 17 August 2021

Happy Independence Day #HUT76RI


76 Tahun usia negeri ini telah terproklamirkan tentang kebebasan, tentang cita-cita berdiri dan berekspresi sendiri, namun jalan yang ditapak masih ada riak-riak yang masih terus dibenahi.


Dan sudah 2 tahun terakhir ini kebebasan direnggut oleh corona, entah sudah berapa nyawa direnggutnya, tetangga, keluarga, sahabat beberapa sudah mendahului, dan khusus di negeri karena data kematian tak lagi terpublish, infonya jadi makin kabur.


Kebebasan dan merdeka dari aktivitas harian saja saat ini sungguh sangat mengkhawatirkan, pembatasan sampai level menyakitkan masih terus diterapkan, entah sampai kapan dan dimana ujungnya.


Doa dan harapan untuk terbebas dari bala' ini, tetap ada, masih terpatri untuk selalu optimis, asal untuk kemanusiaan, asal untuk kesehatan, bukan untuk kepentingan  yang diproyek bisniskan, bukan untuk melanggengkan hegemoni kekuasaan.


Semoga diusia negeri yang sudah cukup matang, pemangku kekuasaan juga cara berpikir dan bertindaknya ikut matang, bukan malah alergi dengan tulisan keluh kesah rakyat pada Tuhannya, seperti mural yang viral yang jejaknya sudah dihapus.


Dan Alhamdulillah 17 Agustus kali ini tetap ditanggal 17, tidak digeser seperti kekhawatiran banyak orang karena hari terjepit yang bisa menjadi long weekend yang bisa memicu kerumunan.


Di penghujung tulisan ini dengan harapan besar dengan rahmat Allah SWT, semoga menjadikan negeri ini, negeri yang Baldatun Thayibatun Wa Rabbun Gafur.


Acchi

10:16 AM





Monday, 16 August 2021

Mengenang Ibu Saat Sidang Tahunan

Baru saja usai sidang tahunan MPR DPR DPD dan Pidato Presiden, tiba-tiba teringat Almarhumah Ibu yang sering menantikan sidang tahunan seperti ini semasa hidupnya, dan yang paling ditunggu hanya ujungnya saja soal kenaikan gaji PNS/TNI/Polri dan Pensiunan, Hehehe

Maklum Ibu hanya Guru PNS yang masa itu PNS gajinya tidak seberapa, tentu sudah sangat berbeda dengan penghasilan PNS/ASN dalam kurun waktu hampir 20 tahun terakhir ini.


Teringat Ibu paling happy saat era Presiden GusDur,  karena kenaikan gaji PNS dan Pensiunan sangat besar kalau tidak salah sampai 200% dibanding presiden-presiden terdahulu yang hanya kisaran 7% sampai 15%.


Sebagai single parent karena ditinggal mati Bapak tentu dengan penghasilan seperti itu akan menjadi nilai tambah untuk keberlangsungan dapur ngepul.


Mengelola keuangan rumah tangga tentu tidaklah mudah, meskipun penghasilan dari keringat mengajar dan gaji pensiunan Bapak, itu bukan satu-satunya penghasilan, karena Ibu juga nyambi dengan dagang sambil jualan dari perment sampai pakain dan seprei.


Dan Alhamdulillah dengan kesabaran, keikhlasan, dan kesederhanaan perlahan dari hasil tabungan beliau mampu beli cash motor second/bekas untuk anaknya yang mulai remaja kala itu dan berangkat haji ke Baitullah…


Terima kasih Ibu atas bakti selama hidupmu, Allahummagfirlaha warhamha wafiha wafu'anha….


Acchi

02:06 PM

Sunday, 8 August 2021

Olimpiade 2020 Tokyo Resmi Berakhir


Olimpiade 2020 Tokyo resmi berakhir, ditutup dengan pertunjukan ceromony yang apik, tarian tradisional negeri sakura juga dipentaskan dengan kekhasan pakaian adat kimono dipadukan dengan teknologi pencahayaan dan tata panggung yang canggih.

Olimpiade kali ini meskipun penonton sangat dibatasi tidak mengurangi semangat para atlet untuk bertanding, berlomba, dan bertarung.


Olimpiade yang seharusnya digelar tahun 2020 kemarin, terpaksa ditunda setahun akibat pandemi corona, meskipun Olimpiade ini dihantui kembali penundaan, tapi pihak pemerintah Jepang dan komite olahraga setempat mampu meyakinkan Olimpiade dapat digelar dengan protokol kesehatan yang ketat dan berlapis.


Ada yang menarik dari Olimpiade ini, karena kabarnya kepingan emas dari medali emas diambil dari barang elektronik rongsokan, yang sudah tidak terpakai yang disumbangkan masyarakat jepang selama dua tahun, dan berhasil terkumpul sebanyak tiga puluh kilogram setelah dilakukan pengolahan, meskipun medali emas tidak murni seluruhnya emas, karena bahan dasarnya adalah perak yang lebih dominan bahkan sampai sembilan puluan persen lebih, sementara emasnya hanya pelapis luarnya saja sekitar enam gram beratnya.


Olimpiade kali ini keluar sebagai juara umum adalah Amerika Serikat dengan koleksi tiga puluh sembilan keping medali emas, dan berhasil mempertahankan tahtanya di Olimpiade sebelumnya di Rio De Janeiro Brazil.


Sementara Indonesia mampu membawa pulang lima keping medali, satu emas, satu perak, dan tiga perunggu, yang didapat dari cabang olahraga bulutangkis dan angkat besi, sementara enam cabang olahraga lain seperti atletik, menembak, renang dan lain-lain dari delapan cabang olahraga yang diikut sertakan belum mampu menyumbangkan medali.


Semoga Olimpiade 2024 di Paris Prancis selanjutnya, atlet-atlet negeri ini bisa lebih berprestasi lagi, dan tentunya persiapan dimulai saat ini juga.


Acchi 

11:46 PM

Tuesday, 3 August 2021

Prank Donasi 2T

Semenjak viral pekan kemarin menghiasi media mainstrem maupun media sosial, tentang sumbangan sebesar 2T oleh keluarga Akidi Tio, negeri ini dibuat terhentak apalagi dibantu viralkan oleh para dedengkot buzzerp dan media-media propagandanya, apalagi dibumbui dengan nyinyiran perbandingan soal etnis soal donasi palestina dan lain sebagainya, makin menggila kabarnya hingga menerobos kepelosok-pelosok desa, apalagi muncul cuplikan gambar bersama pejabat memegang papan donasi itu yang terus digembor-gemborkan.

Tapi tadi sesaat pebulutangkis putri Indonesia mendapatkan medali emas, dua kehebohan muncul yang pertama Indonesia akhirnya memperoleh medali emas pertama di olimpiade Tokyo 2020 dari cabang bulutangkis, dan yang kedua berita hebohnya anak Akidi Tio ditangkap polisi karena dianggap ngeprank donasi atau hoax soal donasi 2T, di timeline dan beranda media sosial menghiasi kedua berita heboh tersebut yang memang timingnya bersamaan.


Sampai saat ini belum ada rilis info terbaru yang keluar, yang pasti satu bangsa tanah air dan udara kena prank nasional diusia negeri ini yang sebentar lagi merayakan hari jadi 76 tahun.


Dari awal saya termasuk orang yang tidak percaya, karena pekan lalu semenjak heboh sempat browsing dan mencari siapa Akidi Tio di Wikipedia tapi tidak menemukan siapa dia. Akhirnya keraguan makin bertambah karena latar belakang yang tidak jelas, pertanyaan pun muncul dia punya duit berapa triliun? Sampai hendak donasi dengan nominal sebesar itu?, bahkan yang naga-naga saja yang sudah terkenal pemilik properti, bank, pabrik, sawit, harta sampai hutan tidak terdengar gaungnya berdonasi sampai triliunan, apalagi yang model china toto. 


Bahkan ditwitter sempat saya komentari yang punya twet persoalan donasi ini, dengan pertanyaan kalau memang benar-benar ada nih duit donasi, kenapa keluarga itu tidak membuat lembaga sendiri? untuk mendonasikan duitnya, apalagi pesan mendiang Akidi Tio hanya terbatas diwilayah Sumatera Selatan tentu akan sangat mudah menyalurkan, tinggal gaji orang, kerjasama dengan lembaga sosial, lembaga keagamaan, lembaga kesehatan lembaga zakat, pengurus Masjid dan juga tempat ibadah yang lain. Pendapat saya kurang dari 3 bulan sudah bisa habis tersalurkan tuh duit untuk dibelikan berbagai macam mulai dari Ambulance, Tabung oksigen, vitamin, obat, sampai sembako buat warga Sumsel yang terdampak covid19 ini.


Namun naas ternyata duit sebesar itu entah dimana keberadaanya, rasa-rasanya keberadaanya mirip dengan duit yang satu-satu ribu triliun itu.


Banyaknya tokoh-tokoh nasional yang meragukannya menambah ketidakjelasan dan bisa saja ini hanya halusinasi semata, kecuali buzzerp yang mempercayainya karena mungkin mereka berharap kebagian sedikit racci-raccinya kata orang Makassar. BuzzeRp saat ini lagi menghibur diri mencoba membuat opini counter attack biar tidak malu-malu amat, tapi aaahsudalah buzzerp memang tak punya malu. Hehehe


Acchi 

12:36 AM