Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Friday, 20 December 2024

Uang Palsu Di Cetak Di Dalam Kampus

 

Foto Jawa Post

Saya pribadi terus terang semenjak uang baru diluncurkan, kadang tidak terlalu peduli lagi dengan bentuk rupanya, apalagi mau sampai diraba diterawang, yang penting nominal dan nolnya masih beda, ini karena pengaruh terlalu sering negara ini mengganti bentuk dan gambar uang kartal ini. Seperti uang baru saat ini dibuat kecil mungkin karena untuk menghemat kertas, dibuat norak warnanya sehingga seperti kelihatan duit mainan.

Namun yang paling ngakak ketika ada berita, si Mulyono minta wajahnya dipajang disalah satu nominal uang kartal negeri ini, untung aturan BI tidak mengakomodir karena syaratnya harusnya “Mati” dulu 🤭. pikirku betul-betul ini orang penyakit narsistiknya sudah sangat akut dan sudah tergolong stadium paling maksimal 😅, apalagi baru lengser sehingga masih mengalami gejala post power syndrome 😂.

Namun sudahlah masa bapaknya Fufufafa ini sudah lewat, kita ke yang sedang viral saat ini, masih tentang uang, persoalan uang palsu ini bukan hal baru, tapi mengoyak nurani, karena ditemukan didalam institusi pendidikan didalam  kampus, kampusnya kampus Islami, proses pencetakan pemalsuan dibuat di area perpustakaan,  bahan baku, kertas dan tinta serta mesinnya bukan main, import langsung dari China melalui importir yang ada di Surabaya, harganya juga tidak main-main, sampai 600 juta, aktor utamanya tidak main-main pula, karena bergelar “Doktor”. sindikat ini tidak saja berasal dari internal kampus, namun berbagai macam profesi ada PNS/ASN, karyawan Bank, Politikus.

Meskipun sampai saat ini masih diselidiki berapa banyak nominal yang sudah tercetak dan teredarkan, dari kejahatan komplotan ini.

Runtuhnya maruah kampus, hancurnya reputasi kampus, rusaknya moralitas, ibarat mencabik-cabik dunia pendidikan, saya yakin didalam perpustakaan itu banyak buku, kitab suci, skripsi, tesis, diktat, literatur yang menerangkan tentang kejujuran, adab, sampai persoalan ganjaran dosa bagi pelaku kejahatan, namun kembali lagi, kalau watak dasar memang sudah rusak dan lemahnya iman, semuanya bisa dilabrak.

Bahkan sampai saat ini masih terus berkembang, kemana dan untuk apa dilakukan, yang membuat miris karena hasil kerja kotor ini mau dipakai untuk kepentingan Pilkada kemarin, dipakai untuk money politik, dipakai untuk menyogok masyarakat, dari cara kotor dipakai berbuat kotor, ibarat uang jin dimakan setan.

Entah sudah berapa nominal ratus juta, atau berapa milyar, yang sudah beredar yang sudah terpakai bertransaksi di kantong-kantong masyarakat, dan ini bisa jadi malapetaka bagi yang tidak paham soal asli dan palsunya uang yang dipegang, dan sudah pasti sangat merugikan sekali, kalau sama-sama tidak paham, proses transaksi perdagangan mungkin masih bisa berjalan, tapi kalau ada satu pihak yang sangat paham, bahkan dibantu pakai alat screening alat test deteksi seperti ultraviolet, maka bisa ambyar dan batal transaksi.

Jadi buat Bank Indonesia, apa solusinya ke masyarakat persoalan uang palsu ini biar tidak ada yang dirugikan…?. 🤔

Acchi
10:06 PM