![]() |
Foto Capture Trans7 |
Setelah saya menonton acara Indonesiaku Trans7 di YouTube chanelnya, linknya disini dan disini. Dan sepertinya kemarin juga sudah tayang di telivisi. Saya teringat ucapan tetangga saya, yang sudah berpulang sekitar 2 Tahun lalu, dia pernah mengatakan bahwa “salla anjo smelterka nasusai tau konjoa mae” orang Bantaeng sudah pasti tahu artinya, tapi tidak apa-apa saya terjemahkan karena saya mau posting juga diblog saya, bahwa artinya “nanti kelak smelter itu akan berdampak buruk bagi warga sekitar”.
Kebetulan yang saya temani bicara ini, teman nonton bola saya dirumah, dia adalah aktivis dan kader PDIP bahkan dari zaman PDI, beberapa kali juga mencoba peruntungan jadi caleg, namun belum pernah lolos. Lalu saya kembali bertanya kenapa bisa..? diuraikanlah pendapat dan argumentasinya, dia mengatakan pertambangan itu, tidak boleh terlalu dekat dengan pemukiman, karena pasti selalu bersinggungan dengan masyarakat. Sampai akhirnya pembicaraan kami berkembang dan melabar dan seterusnya termasuk ke persoalan izin dan dampak lingkungan.
Yang tinggal di kota Bantaeng memang tidak berdampak, karena jauh dari lokasi Smelter yang didaerah Papanloe Pajukukang, namun cerita dan video-video sudah pernah beberapa kali terlihat di media sosial, seperti atap seng warga sekitar smelter yang keropos bahkan hancur karena tergerus oleh debu yang disebabkan oleh pabrik, beserta isu-isu lainnya.
Liputan khusus Trans7 ini membuka mata kita, bahwa ada kelompok masyarakat yang dirugikan akibat beroperasinya pabrik pengelolaan biji nikel tersebut, tidak saja beberapa orang tapi sampai ribuan orang, desa dan beberapa dusun, begitu pula fasilitas umum ikut terdampak.
Selain pencemaran limbah, debu, asap, ore, tanah yang kadang jatuh berceceran di jalan, sampai mengeringnya sumber-sumber air, membuat masyarakat ada yang sumurnya sampai kering, ada juga yang sakit terserang ISPA, serta penurunan kualitas dari penghasilan utama warga, seperti sektor industri batu merah, industri rumahan kasur, pertanian, perkebunan, peternakan sampai kelautan pun berdampak karena laut tercemar limbah industri, sehingga petani rumput laut sulit mendapatkan hasil seperti sebelum ada aktivitas pabrik.
Kalau saja Pj Bupati belum bisa menuntaskan, semoga Bupati terpilih dan timnya sudah punya sketsa yang bisa jadi solusi, bila perlu blue printnya sudah ada draftnya di hp maupun di laptopnya, biar setelah pelantikan tinggal di sempurnakan dan di tindak lanjuti.
Terutama cerita-cerita yang masih sering terdengar, terutama persoalan AMDAL, CSR, Konpensasi ganti rugi warga terdampak, Community Development, Benefit sharing buat warga apa.?, prioritas lapangan kerja bagi warga lokal, persoalan lahan yang belum terbayarkan, dan lain sebagainya. (kita mami tambai kalau ada parallu mau ditambai 🤭).