Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Friday 19 October 2012

Setelah Presiden Pidato, Tawuranlah Mahasiswa..


Sore tadi Teh hangat yang disungguhkan Ibuku setelah pulang dari aktivitas rutin tiap hari sambil berbicang tentang kisah hari ini di rumah dan diluar sana dan kabar pamanku yang sedang terbaring sakit dirumah sakit dikampung seberang sana.

Tanganku yang tak jauh dari remote tv segera meraihnya mencari acara-acara menarik liat acara petualang tentang bertahan hidup dihutan, setelah acara itu habis kupencet lagi stasiun tv yang lain sudah memberitakan tentang tawuran di Bone Sulawesi Selatan mahasiswa yang calon pendidik bertengkar secara kelompok hingga menjurus ke arah yang lebih besar saling pukul tendang menyalkiti sesama kawan mahasiswa.

Pemicunya lagi-lagi masalah sepele tidak ketemunya persamaan dalam menyikapi acara seminar yang mereka-mereka buat padahal sempat digambar terekam video tv tertulis di spanduk acara seminar pendidikan, tapi lagi-lagi perilakunya tidak menctrakan pendidikan.

Setelah berita diatas ternyata ada yang lebih heboh lagi dikampungku beritanya Live Report memberitakan tentang Tawuran mahasiswa sampai menimbulkan  korban jiwa, tidak lagi luka-luka tapi tewas, dua mahasiswa yang tewas entah apa yang mengenainya tapi diberitakan para pelaku Tawuran ini dari dua fakulitas berbeda antara Tekhnik dan Sastra Seni Desain masing-masing ada yang membawa senjata tajam dan batu.

Parang, Badik, Papporo, Busur, dll. yang sepatutnya barang yang beginian tidak boleh ada dalam kampus, bukan harusnya anak-anak tehknik hanya membawa barang-barang praktikum atau apapun yang ada di laboratorium, begitu pula dengan Saatra yang harusnya mengandalkan pena, pensil, kuas, kanvas dan lain perangkat seni.

Tapi ini tidak mereka menggunakan alat-alat yang mencederai sampai membunuh, dan entah apa ketika keluarga mereka tahu anaknya Tewas dikampusnya, cerita pilu, duka, air mata. bahkan sampai di rumah sakit pun mereka masih saling serang.

Ingat kalah jadi abu menang jadi arang dan itu akan terus teringat dan akan menjadi dendam bahkan sampai tembok berlin pun ditinggikan yang membatasi yang menjadi hijab yang menjadi partisi dari kedua fakulitas itu.

Karena ini sudah menjadi tradisi dan membudaya dan sudah beberapa Rektor silih berganti tak ada yang mampu mencari solusi agar ini yang telah menjadi dendam budaya dan tradisi yang memalukan memuakkan membuat Air mata dan nyawa terbuang percuma.

Maka sudah saatnya membongkar tembok berlin dan menutup dua fakulitas itu sampai lima tahun mendatang dan mahasiswa yang tersisa disarjanakan lebih cepat lebih baik, kemudian dua bangunan itu dijadikan Musium Tawuran koleksi Foto Gambar di pajang selama lima tahun dosen yang mengajar di hijrahkan baik dari segi mata pelajaran maupun kampusnya.

Dan kisah tawuran diatas sama-sama kampus yang mencetak calon-calon guru yang satu kampus STKIP Bone yang satu UNM Makassar (Eks IKIP).

Dan berita ini kulihat setelah berita pidato SBY tentang KPK dan POLRI yang diapresiasi dengan catatan..