Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Tuesday, 26 November 2024

Pemilu Damai Dengan Hati Nurani


Kampanye Akbar masing-masing Paslon usai sudah, bukan saja di Bantaeng dan Sulawesi Selatan, tapi di seluruh Indonesia, karena hari ini sudah memasuki hari tenang.

Namun psy war masih terus berlangsung demi mengais simpati masyarakat, untuk mendapatkan vote di TPS nanti pada hari rabu tanggal 27 November 2024, tim-tim kerja masing-masing paslon masih akan bergerilya dihari tenang, justru didetik-detik akhirlah makin intensif bergerilya, namanya saja hari tenang, namun nyatanya hari-hari menegangkan, berbagai cara pun akan dilakukan cara halal sampai cara culas, playing victim, serangan magrib dan serangan ba’da shubuh, dari iming-iming, hadiah, bala-bala, sampai intimidasi adalah bagian dari trik.

Kalkulasi dan persentase TPS dan data pemilih akan dipetakan dan diukur, tim yang salah hitung sudah pasti akan ambyar, ini catatan khusus kalau permainan secara fair, tapi kalau wasit ikut bermain tetap akan lain cerita.

Rakyat tinggal menghitung hari kembali akan kembali ditinggalkan, sebab rakyat hanya dibutuhkan saat kampanye dan dibilik suara, yang menang akan berpesta, yang kalah akan menangis. Pada hari kepastian kemenangan setelah perhitungan sampai perkara di MK usai, kue-kue kekuasaan akan dibagi, yang loyal menunggu kursi, yang tidak loyal apalagi di cap berhianat, akan dipaksa pensiun dan tersingkir, bahkan bisa dikasuskan, sementara penyokong dana, penyokong amunisi dan logistik, proposal proyek sudah berbaris mengantri.

PAD, APBD sampai dana talangan yang tak seberapa, di coba diramu agar porsi bisa terbagi merata, tentang mana porsi untuk janji kampanye, porsi penyokong, sampai porsi diri pribadi. Apalagi kemarin dana kampanye yang paling banyak menguras kantong dan logistik, terutama untuk entertainer, panggung, kembang api, mendatangkan artis, dana cetak baju, baligho, banner , atribut, sampai dana untuk beli paku dan bambu untuk menancapkan banner baliho dipohon-pohon, itu semua pakai duit yang bukan main besaran biayanya. Belum lagi dana-dana buat sembako dan serangan sebelum pagi dan sebelum berangkat ke TPS.

Makanya jangan heran kalau sudah menjadi pejabat, mereka akan jadi pemburu rente, markup anggaran proyek, demi balik modal, meskipun berperkara berkasus tetap akan jadi momok, bila dekat dengan kekuasaan hukum bisa dibeli, hasil korupsi, gratifikasi, rampokan, akan aman. Kurang setoran bisa jadi tumbal.

Lalu rakyat dapat apa…? tetap kembali kesetelan pabrik, berjuang sendiri, petani bergelut dengan ladang sambil diperhadapkan dengan bibit dan pupuk yang langka dan kadang susah terjangkau, disaat panen berhadapan dengan kebijakan bisnis import pemerintah, begitu pula nasib buruh, nasib nelayan, nasib pedagang, dan nasib rakyat pada umumnya  yang kadang regulasinya tidak berpihak, hukum pilih kasih, bahkan jangan lupa januari tahun depan pajak PPN sudah naik 12%, dan ini sudah pasti berefek secara massif pada kebutuhan dasar dan pokok, yang akan memberatkan lagi rakyat.

Janji kampanye itu bisa jadi lip service, kalau dapat pemimpin yang amanah, bisa jadi janji tertunaikan, kalau dapat yang oportunis janji bisa dilupakan, buat rakyat harus open mind, come on naikkan kualitas demokrasi, naikkan cara pandang dan berpikir, jangan mau terus dicap golongan IQ under 78, suara itu selayaknya tidak semurah, dengan politik uang apalagi cuma sembako dari serangan maghrib dan fajar.

Sebab suara yang kalian jual, yang hanya dihargai sembako atau 100, 200 atau lebih, tidak saja merendahkan derajatmu, tapi akan terus menjadi preseden buruk perpemiluan di Negeri ini, dan akan terus mendapatkan pemimpin yang hanya mementingkan diri pribadi dan kelompoknya.

Terkhusus selain golputers, pemilu itu adalah pilihan, berbeda pilihan itu lumrah di alam demokrasi, jangan sampai ada friksi-friksi apalagi sampai mengorbankan tali kekerabatan. Dan yang punya niat mencoblos, pilih sesuai hati nurani, lihat rekam jejak dan keberpihakannya pada rakyat, dan yang paling kecil mudharatnya, bila perlu yang muslim shalat istikharah “Bismillah” minta petunjuk pada Allah, yang non muslim pun demikian dengan cara dan tuntunan agama masing-masing.

Acchi
10:06 AM