Semenjak semalam dan pagi ini, saya lihat di beberapa grup terutama dua grup lokal Bantaeng yang banyak anggotanya, banyak akun-akun yang kemarin tiarap akhirnya sudah berani speak up. Terutama untuk membicarakan hasil perolehan suara kemarin.
Meskipun rekapitulasi berjenjang masih berproses, namun hasil sepertinya sudah ketahuan, apalagi Bantaeng secara kewilayahan tidak terlalu luas, dan seluruh daerah sudah tercover signal Handphone, cuaca pun ikut mendukung, jadi untuk membuat laporan data C1 atau C hasil sepertinya tidak ada kendala, untuk sampai ke posko masing-masing tim pemenangan.
Seperti diketahui kemungkinan besar petahana tidak Oppo, kalau dilansir dari data real count dari tim Uji-Sah yang kemarin secara live terus memantau dari posko utama mereka di Bonto ATU, yang menggandeng SSI (Script Survey Indonesia), yang validitas mungkin sudah diatas rata-rata, karena sudah pasti ini persoalan pertaruhan reputasi, dan bila dilihat gapnya sampai dua digit, 57% vs 43%, Saya juga mencoba mencari data pembanding dari tim IA_Kan, namun belum menemukan, dan belum ada yang rilis, sementara data dari KPU, berdasar pantauan saya di website KPU bahkan masih sering disclaimer, seperti biasa KPU akan mendelay sampai proses berjenjang dari PPS, PPK, sampai usai pleno di KPU.
Sementara polling-polling yang saya buat, sejak beberapa bulan lalu di dua grup yang paling saya anggap paling reseh, paling brutal, yang bacotnya pedis-pedis, yang persoalan pa’gekannya sudah level menuju perang dunia ketiga, serta yang paling banyak membernya. ðĪĢð
Polling itu tidak pernah sekalipun pasangan Uji-Sah ☝️ kalah dari pasangan Ia_Kan ✌️, tentu dengan beberapa pertanyaan yang termodifikasi tergantung moment, seperti saat debat, saat kampanye, dll. Tingkat keterlibatan anggota masih cukup rendah bila dikalkulasi dari jumlah pengikut di grup, selain karena mungkin pengaruh algoritma juga postingan sudah jauh dibawah apalagi kalau tidak discroll, bahkan pernah ada keterlibatan anggota grup cukup banyak hampir mencapai 2000an vote, namun sepertinya kena takedown dari admin atau bisa jadi kena aturan regulasi dari Facebook, polling terakhir yang saya buat kemarin keikutsertaan sampai 700an.
Meskipun Polling itu tidak bisa dijadikan barometer, alat ukur, atau seperti membandingkan luas alun-alun dan lapangan hitam, karena yang ikut voting tidak bisa tervalidasi, karena bisa saja akun ganda, anak-anak, orang luar dan lain-lain, namun tidak bisa dipungkiri besar kecilnya punya efek di media sosial untuk era sekarang ini.
Saya juga beberapa kali wawancara random satu atau dua pertanyaan, meskipun terkadang pertanyaan “apaji di gaspolki atau oppo’na..?” kepada beberapa orang yang saya temui ketika berbelanja dipasar, ketika Paslon 1 dan 2 mau diantar ke KPU, baik yang di Seruni maupun di Jalan Raya, ketika kampanye Akbar di alun-alun mapun dilapangan hitam, ketika usai Joging Ahad pagi atau saat joging sore, ketika usai shalat Jum'at, bahkan kemarin di TPS masih sempat nyenggol-nyenggol “Doboloki atau Sambei..?” ð ððĪŠ☝️✌️
Dan memang hasil yang saya dapat, masyarakat Bantaeng kebanyakan butuh perubahan dan besar harapannya untuk “Bantaeng Bangkit lagi”. ðð