Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Friday, 19 December 2014

Menanti Inovasi Pindad atas Kejadian Penyanderaan di Gresik..

Kemarin di beritakan di media tentang adanya drama penyanderaan oleh pria yang di perkirakan berumur 30an atas anak kelas empat SD di Gresik, drama yang cukup membuat kecemasan karena pelaku menggunakan pisau yang dipakai menodong ke anak SD tersebut dan terus mengancam akan melukai bahkan membunuh anak tersebut bila tuntutannya tidak dipenuhi.

Kejadian itu berlangsung selama kurang lebih dua jam di sekitaran sekolah anak yang di sandera dan di dalam Markas Kodim Gresik hingga penyandera tewas di terjang timah panas oleh polisi di jalan veteran kota Gresik.

Bila dilihat kronologis dari sumber media yang memberitakan bahwa penyandera ini mengalami depresi berat karena kalah dalam judi bola sehingga nyawanya merasa terancam karena tidak ada uang untuk di bayarkan kepada lawan judinya sehingga meminta untuk bertemu dengan Komandan Kodim yang kemungkinan besar akan meminta perlindungan karena nyawanya merasa terancam, dan menurut sumber berita lain mengatakan bahwa penyandera ini meminta untuk di fasilitasi untuk dibawa ke pelabuhan untuk pulang di kampung halamanya di Nusa Tenggara Barat.

Bila dilihat berdasarkan berita tersebut penyandera ini ketakutan sehingga mungkin ingin menghindar dari tagihan utang judinya sehingga Ia bermaksud melarikan diri, namun entah kenapa mungkin dalam kebingungan sehingga skenarionya sendiri berubah sehingga terjadilah penyanderaan.

Proses Pembebasan Sandra..

Proses pembebasan Sandra ini yang cukup menegangkan karena ada yang terluka dan penyandera itu akhirnya tewas, kabar berita di media mengatakan seorang Kapten TNI di Kodim yang menjadi sopir di mobil Garnisun yang membawa Penyandera dan Sandra mengatakan saat di lampu merah itu ketika macet dan penyandera sedikit lengah sehingga Kapten ini sempat ingin merebut ataupun menjatuhkan pisau yang dipakai menodong dan disaat bersamaan datanglah Polisi yang dari tadi mengikuti/membuntuti untuk melepaskan Sandra karena penyandera terus melakukan perlawanan tanpa mengindahkan tembakan peringatan dan dianggap membahayakan sandra dan polisi sehingga di terjanglah peluru dada dan kepalanya sehingga penyandera tersungkur dan tewas seketika.

Pindad Perlu Berinovasi..

Bila melihat kejadian diatas seandainya Polisi punya senjata yang hanya cukup membuat pingsan tanpa perlu menembak mati karena bila dilihat motifnya cukup sederhana karena hanya minta pulang dikampung halamnnya dan meskipun eksesnya besar karena kenekatan pelaku yang tak segan-segan melukai ataupun membunuh.

Dan dengan kejadiaan tersebut di atas bukan tidak mungkin kedepan tidak akan lagi ada hal-hal demikian yang ceritanya mirip-mirip diatas, alangkah baiknya PT PIndad yang sudah diakui dunia karena telah menciptakan senjata-senjata canggih dan kendaraan angkut tempur buat tentara,bekerja sama dengan lembaga atau kampus  juga membuat senjata yang tidak hanya bisa membunuh tapi juga bisa membuat senjata yang bisa melumpuhkan entah itu dari senjata sengatan listrik atau senjata bius yang bisa langsung bereaksi cukup sepersekian detik dua detik sehingga pelaku bisa langsung pingsan ataupun senjata dari apa yang tidak mematikan.

Karena bila dilihat rekaman ataupun photo-photo yang beredar di media Pelaku Penyandera tempat berdirinya cukup terbuka, maka seandainya Polisi mempunyai senjata yang mirip-mirip saya maksudkan diatas, dan dengan begitu Polisi dari angel mana saja sudah bisa melumpuhkan pelaku penyanderaan tersebut tanpa harus menembak mati, apalagi pelaku ini hanya orang stress dan depresi yang bukan pengacau Negara dan Teroris, sehingga bila tak berdaya dengan mudah dibawa kekantor Polisi untuk di intorogasi dan dimintai keterangan lebih dalam tentang motifnya.

Semoga Pindad ataupun lembaga lainnya seperti lembaga-lembaga penelitian dan Kampus bisa berinovasi membuat senjata yang demikian dan saya yakin sudah ada orang yang memikirkannya di Pindad ataupun mungkin Prototipenya sudah ada tinggal menunggu pengembangannya.

* Nb : Tolong dikoreksi kalau kronologi kejadian yang saya tuliskan diatas keliru..

Acchi 02 : 26 PM

Monday, 8 December 2014

Suatu Ketika di Sekolah Berasrama Gombara Part 15 (Kiriman dari Kampung)

Gombara
Ini sengaja kutuliskan karena di ingatkan kembali oleh postingan Tabix Tabi di Grup Ikapem yang saya anggap cukup lucu, mengingat saat  di Gombara masing-masing angkatan punya kisah tersendiri dan kesan masing-masing waktu mondok dulu. 

Karena di Gombara itu kita disatukan dalam satu lingkungan yang multi suku dan daerah bahkan mungkin sampai multi etnis. sehingga barang bawaan dan kiriman yang datang dari kampung ataupun dibawakan langsung oleh Orang Tua atau keluarga kita punya ciri khas masing-masing daerah dan biasanya yang di bawa itu jenis kue dan buah-buahan, tapi kadang kala juga ada bungkusan atau kiriman yang memang dibeli dari toko seperti biskuit dan Mie Instan.

Dan di Gombara itu orang-orangnya karakternya berbeda-beda kalau ada yang menerima kiriman atau di bawakan langsung oleh keluarganya, ada yang langsung bongkar makan bersama, ada juga yang sembunyi-sembunyi, tapi yang saya perhatikan khusus di angkatanku saat itu kebiasan untuk makan sembunyi-sembunyi kiriman di dalam kelambu sampai belakang asrama tidak terlalu lama karena mungkin lebih nikmat memang kalau dinikmati bersama, meskipun pada awalnya kebiasan rebutan/rampas kalau sudah di bongkar itu kiriman khususnya buah kadang tak terhindarkan, sehingga keluarlah bahasa arab Gombara yang biasa di dengar La Tatarampas, Hehehehe.

Saat Tsanawiyah di Asrama Jenderal Sudirman (Jensud) atau di KH Mas Mansyur sampai Asrama Mujahidin hampir tiap pekan keluarga teman-teman asrama ada yang datang menjenguk dan disaat itulah biasa kita para santri di ajak berembuk bersama keluarga teman untuk menyantap barang bawaan keluarganya, seingat saya kami pernah makan semangka dari Takalar sehingga kami menggelari teman kami dengan sebutan Albittih karena orang tuanya paling sering membawa semangka, ada juga kendongndong atau Rambutan dan Langsat dari Luwu kadang sampai dua kardus Indomie, ada juga keluarga teman paling sering membawa Songkolo maulid sampai dua ember besar kalau keluarganya baru datang maulid di Pattene Maros, Songkolonya di makan Embernya di Pakai mencuci sekaligus bisa dipakai tempat kopi susu, dan yang paling tidak bisa saya lupa adalah ketika teman-teman saling rampas Salak kiriman teman dari Enrekang yang masih ada duri-durinya, apalagi namanya Salak Duri, Hehehehehe.

Pernah sekali juga karena saling berebutan dan rampas akhirnya tidak ada sama sekali yang dimakan karena yang di perebutkan kalau tidak salah Kue Bolu atau Kue agar-agar yang gampang hancur dan belum di potong-potong, dan apesnya lagi kita dapat hukuman dari pengurus karena belum tidur karena kejadian tatarampas itu disaat jam tidur padahal teman yang lain sudah ada yang tertidur, Hehhehehe.

Berdasarkan Penuturan Ibu Saya.

Karena hampir sebulan sekali saya di jenguk oleh Ibu saya saat itu kebiasan Ibu saya paling sering membawa pisang kecil-kecil beberapa sisir kalau tidak salah pisang susu yang di beli di Pasar Sentral, sehingga saya sempat protes kenapa pisang terus lalu Ibu saya bilang "Oke.. bulan depan saya bawakan Langsat atau Rambutan karena kalau Appel mahalki Nak baru timbangannya itu di Sentral kadang tidak sesuai, Gajinya juga Mama ini jadi Guru tidak seberapaji jadi uang Jajanmu apa kasi cukupki kalau gatal-gatalko makan ikan cakalangnya di dapurmu belimako Indomie di kantinmu, jadi janganmako banyak protes syukurimi saja karena kusuka tongi kalau kuliatko makan borong-borong (makan kumpul-kumpul)sama teman - temaNu di situ yang kubawakanko Nak"..

Hingga akhirnya kebiasan Tatarampas itu sedikit demi sedikit menghilang seiring berjalannya waktu keterikatan persaudaraan karena pengaruh satu asrama kalau ada kiriman misalnya seperti susu kaleng langsung dibikin dalam satu ember diminum bersama, kue atau buah dimakan bersama, meskipun ada satu dua teman yang kita tahu ada kuenya sampai-sampai kunci lemarinya di sembunyi di gulungan celananya baru tidur bahkan ada teman yang kue bolunya sudah babulu/jamuran baru nakasi keluar, Hahahaha..

Acchi 01 :56 PM

Secuil Kenangan Lain di Gombara Baca Juga Di Sini :