![]() |
| Foto Antara |
Bencana Sumatera benar-benar maha dahsyat, sampai Rakyat Aceh mengatakan ini Tsunami kedua, ribuan warga berjalan berkilo-kilo meter naik turun lembah,gunung dan pesisir, eksodus mencari sumber-sumber kehidupan, sebagian ingin mencari tahu tentang sanak keluarga, meninggalkan kampung yang telah hilang dan rumah yang telah tergerus air bah bersama poko' poko' yang ditebang oleh gerombolan si serakah.
Entah apa dipikiran pemerintah, dibenak Prabowo sampai dia tidak mau menetapkan ini bencana nasional, sudah menjelang tiga pekan masih ada daerah terisolir, tanpa bantuan, sumber makanan yang nihil.
Rakyat disana mulai pasrah, kecewa menahan pilu, sesama korban saling bantu korban, mereka berekspresi dengan cara mereka sendiri, mengibarkan bendera putih, menaikkan bendera Malaysia sebagai negara serumpun yang punya perhatian lebih, bahkan Gubernurnya sudah menyurat kelembaga dunia untuk diperhatikan, bahkan warga Nias sudah minta merdeka.
Sementara lembaga-lembaga negeri ini tak henti-hentinya bikin muak, bikin sesak dada, disaat Prabowo mau berkunjung tenda-tenda pengungsi baru dipasang, padahal bencana sudah dua pekan lebih, tentara mengintimidasi wartawan yang mengekspos luka lara warga, pejabat ngibul, bermental feodal dan penjilat, relawan mereka nyinyirin, bantuan luar negeri tertahan karena dipajaki dan dianggap enteng oleh Tit0, internet yang seharusnya gratis dibisnisi, bantuan berton-ton raib entah kemana, dan mirisnya ada yang diperjual belikan.
Dan sampai saat ini yang merusak hutan, yang mengusir dan membunuh satwa, yang merampok kayu, belum tersentuh hukum.
Korban sudah tembus seribu nyawa, yang hilang pun bisa jadi juga sudah tak bernyawa, kayu gelondongan masih menumpuk, hujan masih turun, makin membasahi lumpur yang belum kering.
Yaa... Allah
Kuatkan mereka...
Kabulkan doa mereka...
Dan simpati dan empati warga Indonesia dan dunia semoga bisa menjadi penyemangat buat mereka...
Acchi
09:16 PM
