Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Friday, 30 August 2024

Drama Pilkada


Keputusan MK kemarin, lalu didukung kekuatan Rakyat, terutama gerakan elemen Mahasiswa dan buruh, setidaknya ada secercah perbaikan dari pesta demokrasi khususnya Pilkada.

Koalisi besar partai-partai khususnya yang tergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan gabungan dari Koalisi Perubahan, yang mereka sebut KIM Plus, tidak jadi mendominasi atau memonopoli kekuatan politik secara rakus dan brutal.


Bayangkan seandainya MK tidak insyaf atau masih dipimpin paman Oesman, sudah pasti akan banyak sekali, bahkan sebagian besar pertarungan didaerah melawan kotak kosong atau calon independen boneka.


Meskipun sampai semalam penutupan pendaftaran di KPU, tetap juga nanti masih ada pertarungan yang akan melawan kotak kosong, untuk Pilkada 2024 ini memang kebanyakan atau  hanya didominasi dua pasangan calon, yang akan bertarung.


KIM Plus bubar untuk didaerah, namun terkhusus di Jakarta memang mereka solid, karena ada kepentingan by order, dan ada yang harus dijegal, dan semua partai terpasung dan tersandera, karena bila berani melawan Mulyono si Raja Jawa yang bengis, Mulyono akan membegal partai dan mengeluarkan Sprindik dari kantong ajaibnya.


Sampai semalam dibatas akhir pendaftaran. Masih terjadi kejutan dan drama-drama yang alot. Anies yang di kabarkan akan di usung di Jawa Barat, menolak pinangan PDIP, dengan alasan bukan kehendak rakyat tapi kehendak segelintir elit politik, tentu akan beda ceritanya bila di Jakarta. Dan mungkin alasan lainnya adalah, lebih baik tidak berlayar, daripada harus menumpang di kapal bajak laut, seperti yang di tulis Tom Lembong di medsos. Sementara dari PDIP mengungkapkan alasan tersendiri bahwa Mulyono punya peran besar yang menggagalkannya.


Demokrasi di Negeri ini memang sedang tidak baik-baik saja, dinasti kekuasaan dipelihara, semua partai politik tersandera, sehingga rakyat tidak benar-benar berdaulat, suara mayoritas rakyat tidak didengar, elit-elit partai yang kotor, yang korup, menjadi penghalang utama. Politik bagi-bagi kue kekuasaan sudah dibicarakan dan diatur untuk rezim berikutnya.


Acchi

11:56 PM