Asri Salam ( Acchi )

Thursday, 30 December 2021

Indonesia Terbantai 4-0 Oleh Thailand

Bagi yang sudah paham tentang sejarah pertemuan sepakbola antara Indonesia dan Thailand, mungkin dag dig dug jantungnya tidak seperti rasa dan iramanya saat pertemuan Singapura di Semifinal AFF kemarin.

Kita sudah terbiasa kalah oleh Thailand, diatas kertas kita beberapa kali dipecundangi, kualitas permainan dalam mengelolah sikulit bundar memang sangat berkualiatas, sangat minim sekali kesalahan passing, pressing terhadap lawan begitu ketat, bola seperti lengket dan terarah di kaki para pemain Thailand.


Fisik mental juga sama bagusnya, tidak gampang drop dan keteteran, bila mendapatkan tekanan, bisa jadi karena pengaruh Negara mereka tidak pernah merasakan penjajahan, jadi tidak tahu rasanya tertekan, Hehehehe


Secara tekhnis rotasi pergantian pemain Timnas Indonesia tidak berefek, bahkan justru kelihatan blunder, karena pemain pengganti malah yang jadi bulan-bulanan dan gampang di acak - acak pemain Thailand.


Sementara di luar lapangan sebelum pertandingan, semuanya di buat heboh-heboh, para pencari muka dan aktor yang paling merasa punya andil, memanfaatkan panggung padahal belum juga juara, janji-janji bonus digembor-gemborkan, mau kasi inilah mau kasi itulah, biar katanya termotivasi, tapi bisa jadi justru kebalikannya malah menjadi beban berat pemain.


Media kita juga terlalu alay terlalu lembek, harusnya media ini belajar pada media-media Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, yang ikut andil menjatuhkan mental lawan-lawan buat negaranya.


Saat Coach STY berteriak kita cuma dapat nasi kotak selama di Negeri Singa, yang dia anggap nutrisi dan gizinya kurang, para pencari muka, para tukang janji ini harusnya sudah berekasi, sudah harus menangkap sinyal itu, kalau tidak dapat di Singapura, mungkin bisa didrop dari Batam yang jaraknya tidak seberapa, untuk mensupply kebutuhan mereka.


Untuk leg kedua hanya bisa berharap pada keajaiban, dan yang paling relevan adalah memburu ujug -ujug bisa memburu defisit gol, biar tidak bikin malu-malu amat.


Acchi

01:16 AM

Wednesday, 29 December 2021

Terima Kasih Asnawi

Foto Google

Ketika sebagian besar pecinta sepakbola tanah air dibuat deg-degan, kejadian pelanggaran di menit 89 dan penalty di menit 90+, saat kontra dengan Singapura.

Dan penalty itu gagal, dan akhirnya menambah nafas buat Timnas Indonesia, apalagi keberuntungan karena sistem bukan gol kandang tandang, maka keuntungan menjadi terbuka lebar, karena Singapura pemainnya sudah berkurang karena kena kartu merah.


Dan untuk aksi Asnawi, adalah kejadian yang wajar dalam sepakbola, sebab semua pertarungan di perlukan dalam sepakbola selama tidak menjurus ke hal-hal diluar batas kewajaran, selain tekhnik juga mental memang sebuah keharusan dalam strategi sepakbola, dan menjatuhkan mental lawan juga adalah bagian dari pertarungan, cobalah lihat disaat Singapura memimpin 2-1, mental pemain Indonesia drop, langsung kena mental, padahal unggul dalam jumlah pemain, passing operan banyak yang salah, panik, dan organisasi tim kelihatan kacau, jadi menurutku sifat spontanitas Asnawi masih termasuk kewajaran.


Coach STY harusnya cukup menegur saja, tanpa perlu mengancam corat-coret, itupun cukup didiskusikan diruang ganti, soal pertanyaan media dan kecaman media luar, cukup dijawab secara normatif saja, lihat saja media luar hampir semua negara mulai dari Vietnam, Singapura, Malaysia dan Thailand, berusaha menjatuhkan mental Timnas Indonesia dengan berbagai macam bacot dan opini-opini mereka.


Saya berharap besok, Asnawi performanya tidak menurun karena sudah kena teguran dan ancaman, mengingat lawan besok adalah Thailand yang paling sering menjegal Indonesia mendapatkan Throphy ini.


Dan yang terakhir kejadian 2010 tidak perlu terulang ketika pejabat memanfaatkan untuk segala macam meet-meet (pertemuan), termasuk yang saat ini yang ingin masuk ke ruang ganti, meskipun dia ketua federasi sepakbola, ruang ganti cukup pemain dan official saja biar konsentrasinya tidak ambyar.


Acchi

01:06 AM

Tuesday, 14 December 2021

Efek Gempa

Rumah Sakit Prof Anwar Makkatutu

Kalau tidak salah Rumah sakit daerah Bantaeng ini, Rumah sakit Prof Anwar Makkatutu, yang kali kedua penghuninya dibuat kalang kabut dan panik akibat gempa, dan kalau tidak salah ingat yang pertama saat gempa Sulbar-Sulteng dan yang kedua tadi saat gempa di laut Flores.

Dalam video yang beredar di media sosial, khususnya di Rumah sakit yang berlantai delapan ini, penghuninya berhamburan dikarenakan getaran akibat gempa.


Saya sendiri sempat merasakan getaran beberapa detik, awalnya pikirku karena tetangga yang sedang kerja plafon rumah, atau bisa jadi gudang dekat pasar yang lagi bongkar muat semen, disaat bersamaan guntur juga bergemuruh.


Karena sedang memegang handphone, lalu dengan cekatan saya kunjungi web BMKG, ternyata memang terjadi gempa dilaut Flores dekat Larantuka, magnitudonya cukup besar 7,5 dan kedalaman dangkal 12 KM, berselang beberapa menit hampir semua tv news/berita pada Breaking News.


Kalau tidak salah Bantaeng juga pernah mendapatkan efek gempa Maumere beberapa tahun lalu, sampai air laut dan sungai depan rumah berwarna hitam.


Bantaeng juga pernah diterpa isu Tsunami yang dihembuskan orang yang tidak waras, akhirnya orang-orang panik berhamburan naik ke gunung, padahal saat itu tidak ada gempa, dan masyarakat masih paranoid akibat gempa tsunami Aceh yang memang saat itu baru-baru terjadi.


Khusus di Bantaeng ini, karena gempa dan tsunami adalah fenomena alam, dan menjadi momok, maka diperlukan kebijakan dan edukasi untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini, meskipun daerah ini tidak termasuk dalam lintasan patahan, tapi tetap efeknya ada.


Apalagi tadi di televisi dikatakan bahwa, patahan sesar yang mengakibatkan terjadinya gempa tadi  termasuk yang belum teridentifikasi, dan bukan tidak mungkin dibawah tanah dan laut yang dipijak ini masih banyak yang belum teridentifikasi dikarenakan masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan alat perangkat untuk mendeteksinya.


Tetap waspada dan memohon perlindungan kepada Azza Wa Jalla pemilik jagad raya ini.


Acchi 

10:56 PM

Sunday, 5 December 2021

Erupsi Gunung Semeru

Foto Google

Gunung Semeru tiba-tiba menyemburkan awan panas dan lahar dingin sabtu kemarin, sampai hari ini korban meninggal sudah belasan orang, sementara yang dirawat karena luka bakar juga ada dirumah sakit setempat dan rumah sakit rujukan, dan yang dinyatakan hilang karena belum ditemukan juga ada, dan diduga tertimbun abu vulkanik, mengingat kondisi rumah dan kampungnya, yang kelihatan hanya atap-atap rumah saja.


Pertanyaan yang muncul, kenapa tidak ada peringatan dini?, biar warga bisa dievakuasi, seperti pengalaman beberapa tahun lalu saat wedus gembel muntah dari Gunung Merapi, saat itu jenjang status bertingkat, mulai dari waspada, siaga, awas.


Tadi saya menemukan jawabannya dari Mbah Rono mantan kepala Geologi Vulkanik, saat diwawancara di stasiun tv, dia mengatakan bahwa status Gunung Semeru memang pada level waspada, karena kondisi kawah gunung hanya meletupkan material sedikit demi sedikit, kemudian material yang bertumpuk itulah yang menjadi lahar dingin saat bercampur air hujan, sementara yang menjadi awan panas adalah letupan material yang ditumpahkan, sehingga terjadilah seperti yang kemarin kita saksikan, itulah yang saya tangkap dari pernyataannya.


Jadi erupsi Semeru kemarin tidak sama dengan kejadian Merapi yang lalu, karena gempa-gempa tremor yang secara kontinyu yang membuat statusnya jadi Awas sehingga warga bisa dievakuasi, kecuali sang juru kunci Merapi Mbah Marijan yang saat itu tidak mau dievakuasi.


Tragedi ini jadi pelajaran, bahwa kewaspadaan tidak mesti harus pada level Awas baru warga dievakuasi, kemudian relokasi warga juga adalah keharusan, pada radius aman, mengingat kecepatan muntahan semburan yang bisa berapa kilometer perjam, selanjutnya mitigasi bencana juga perlu terus diupdate.


Sama halnya dengan kejadian Tsunami di Banten beberapa tahun lalu, yang merenggut beberapa personel band seventeen, tiba-tiba ada Tsunami sementara warga tidak merasakan gempa, karena seperti biasanya Tsunami selalu diawali dengan gempa, ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, adalah bertemunya air pasang dan longsor bawah laut dekat Gunung Anak Krakatau.


Acchi

11.46 PM




 

Thursday, 25 November 2021

Masih Tentang Sirkuit Mandalika

Setelah membahas tentang sirkuit Mandalika dari perspektif media sosial yang berseliwerang diflatform berbagai macam aplikasi jejaring baik di facebook, twitter, instagram sampai tiktok.

Ternyata masih ada cerita lain tentang Mandalika, gelaran yang sukses terlaksana meskipun sempat terhambat hujan banjir dan kurangnya personel marshal pengibar bendera dan regu penolong bila ada pembalap yang crash.


Adu kencang ini menyisahkan cerita menarik, seperti sang juara dunia WSBK, Si Toprak, tidak merayakan semprotan champagne, akhirnya hal ini menjadi sorotan publik, dan alasan yang berkembang bahwa pembalap itu seorang Muslim dan berasal dari Turki, dan itulah penyebabnya dia tidak menyemprotkan cairan dalam botol berisi alkohol itu.


Dan gelaran balap kemarin itu berdasarkan info dimedsos, konon katanya sampai ditonton 1,6 milyar penduduk bumi, kebetulan yang ngomong adalah bapak Mentri serba bisa, entah bagaimana cara dia mendapatkan data viewer tersebut, tapi kalau soal ngutak ngatik data informasi memang dia jagonya, kalian mau tidak mau harus terima, meskipun nalarmu menolaknya dan validitas masih jadi pertanyaan.


Yang heboh lainnya adalah si pawang hujan melapor ke polisi, karena tidak tahan dibully dan dicemooh oleh nitizen, si pawang hujan ternyata baru tahu pedis dan rasanya dinyinyiran warga +62 ini. 


Nitizen mengatakan si pawang tidak ampuh dan jago memindahkan hujan, malah justru sebaliknya air hujan jadi banjir yang malah meluber sampai paddock tim pembalap.


Akibat itu bahkan nitizen lain ada yang mengatakan masih relevankah diera milenial dizaman milenial, hal seperti itu masih ada?.


Entah esok apa lagi kisah dan cerita dari Lombok sana, tentang arena balap Mandalika, dan yang paling penting tanah-tanah warga yang tergusur yang belum mendapatkan konpensasi segeralah dituntaskan, biar maret mendatang saat gelaran MotoGP tidak ada lagi yang membentangkan spanduk tentang ganti rugi lahan…


Acchi

09:56 AM



Monday, 22 November 2021

Cerita Lain Sirkuit Mandalika

Foto Google

Sirkuit Mandalika adalah sirkuit baru yang terletak di provensi Nusa Tenggara Barat, sirkuit dengan view pantai karena letaknya berbatasan dengan bibir pantai, masyarkat Indonesia, NTB khususnya layak berbangga.

Namun cerita sirkuit Mandalika ini cukup menarik, dan perkembangan tren-tren yang beredar di Medsos selain membuat kagum juga ada insiden-insiden memalukan.


Mulai dari konon kabarnya tanah adat yang tergusur, ganti rugi pemilik lahan yang belum tuntas, disaat menjelang perlombaan petugas baju orange (Marshal) yang tidak memenuhi standar, hingga balapan tertunda.


Masyarakat yang menonton dari pohon, akhirnya pohon yang sudah memang tandus itu dikorbankan, biar tidak makan korban dan membuat torcoreng wajah Negeri ini.


Dan yang paling memalukan adalah terjadinya genangan hingga memasuki paddock, official tim akhirnya ekstra kerja keras menghalau banjir yang masuk ke paddock, drainase tidak berfungsi baik, jalan jadi becek dari air yang meluber.


Foto Google

Otomatis perlombaan adu kuencang ini molor lagi, bahkan driver lebih memilih menikmati mandi-mandi hujan.


Yang tak kalah memalukan sapi-sapi juga lolos masuk area dekat sirkuit, kata nitizen mungkin sapi juga mau ikut nonton, kata nitizen lain mungkin dulu sapi-sapi itu tempat cari makannnya daerah situ, dan ada yang lebih sadis bahwa diduga banyak anjing dimusnahkan dengan cara diracun, kalau si Sherin@ sampai tahu bisa heboh lagi twitnya .


Semoga perlombaan selanjutnya, jadwal yang telah rilis bulan maret tahun depan MotoGP, perangkat event bergengsi ini bisa lebih memaksimalkan kerja mereka, biar tidak terulang insiden-insiden memalukan, dan yang terpenting segera menyelesaikan lahan warga yang masih bermasalah.


Acchi

10:16 AM

Tuesday, 16 November 2021

Hukum Cacat Nalar

Akhir-akhir ini persoalan hukum kadang membuat nalar dipaksa berpikir keras untuk menerima sesuatu yang kadang secara nurani dan lubuk hati yang paling dalam tidak bisa menerimanya. Karena penilaian mutlak ada pada perspektif hukum yang dianut oleh penegak hukum itu sendiri, dan keputusan dari ketok palunya yang bisa membuat keputusan itu menjadi sebuah ketetapan hukum itu sendiri.

Ada kasus kemarin preman yang menganiaya pedagang pasar, justru malah yang teraniaya yang dilaporkan, karena ini viral dimedsos dan kekuatan bacot serta kekuatan jempol nitizen akhirnya kasus ini ada peninjauan.


Ada juga kasus pencuri yang dianiaya oleh pemilik rumah yang rumahnya digarong oleh pencuri tersebut, tapi malah pemilik rumah yang terlapor, dan entah kasus ini gimana kabarnya saat ini.


Dan yang paling baru ada seorang Ibu kena vonis hukuman satu tahun penjara karena memarahi suaminya yang suka mabuk-mabukan, dan ibu ini harus merana oleh hasil ketok palu hakim, kasus ini kronologisnya persisnya seperti apa?, apakah Ibu ini memarahi suaminya sambil lempar piring loyang atau apakah, persisnya belum diketahui, karena yang muncul dipermukaan adalah vonis hakim satu tahun atas laporan suami yang keberatan dimarahi.


Dan yang paling aneh polisi yang melaporkan rekannya, karena mencuri onderdil kendaraan dinas yang akan dilelang, dan polisi yang memviralkan dan melaporkan teman seprofesinya ini kena mutasi, nasib polisi garis lurus harus kalah dengan polisi palukka (Pencuri), hehehe.


Acchi

02:26 PM



Wednesday, 10 November 2021

Lawatan Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad Di Bantaeng

Sumber Foto Facebook Bupati Bantaeng

Rruarrrr... biasa sambutan masyarakat Bantaeng atas kedatangan Ustadz Abdul Somad, Masjid Raya Bantaeng tempat dilaksanakan acara tabligh akbar yang dikemas dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, penuh sesak, banyak jamaah yang tidak tertampung didalam, sehingga diluar pun ikut tumpah ruah.

Ustadz Abdul Somad yang lulusan Al-Azhar Mesir ini, dalam lawatannya akan mengisi acara Tabligh Akbar dibeberapa daerah di Sul-Sel, mulai dari Makassar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba.


Terkhusus di Bantaeng dilaksanakan ba,da Isya tadi (kemarin maksudnya), semenjak sore menjelang maghrib pekarangan Masjid sudah ramai oleh jamaah yang akan menyambut dan yang akan mendengar tausyiahnya.


Japret Sendiri

Organisasi otonom dibawah naungan Muhammadiyah, seperti Kokam, IPM, Tapak Suci, Hisbul Wathan disiagakan untuk mengawal sekaligus meramaikan moment berharga ini, bahkan sampai club motor juga ikut mengawal perjalan Ustadz yang berasal dari RIAU ini.


Saya pribadi termasuk yang ikut senang menghadiri acara-acara seperti ini, Mulai  yang dikemas dengan nama acara Tabligh Akbar, Ta'lim, Daurah apalagi yang mengisi acara adalah Da'i-da'i kondang, tanpa melihat firqah-firqah dan latar belakang organisasinya. Terkhusus Ustadz Abdul Somad, saya sudah kali kedua mengikuti Tabligh Akbarnya yang beberapa tahun lalu di Masjid Toddopuli dan Masjid Al-Markaz Makassar.


Meskipun tadi (kemarin maksudnya) saya termasuk golongan yang tidak dapat tempat didalam, dan hanya dapat space diluar Masjid, cukup menikmati tausyiah yang disampaikan, karena speaker Masjid soundnya cukup bagus menggema diluar, dan seandainya ada layar yang disimpan diluar akan menambah nilai plus dari Tabligh Akbar ini, agar yang diluar bisa menyaksikan meskipun cuma dari layar.


Dan hari ini disajikan pengalaman menarik dan pelajaran berharga yang perlu dipetik, karena yang mengisi Tabligh Akbar berlatar belakang NU di Masjid Muhammadiyah dan disambut dengan hangat oleh ortom-ortom Muhammadiyah, seperti secercah ceramahnya tadi yang disampaikan Ustadz Abdul Somad  bahwa persoalan khilafiyah itu hal biasa yang utama adalah ummat tidak boleh terpecah belah.


Acchi

00:16 AM


 

Wednesday, 3 November 2021

Kenapa PCR ini sampai gaduh...?

Kenapa PCR ini sampai gaduh..?

Karena sedari awal covid ini adalah virus buatan, untuk kepentingan bisnis belaka, mulai dari masker hingga vaksin sebagai penawarnya.


Kalau virus ini ada yang dirugikan apalagi sampai jadi korban, tentunya banyak juga yang diuntungkan dari meraup banyak keuntungan dari bisnis wabah ini, apalagi ada kuasa, ada power, dan ada pasukan counter narasi yang dibayar.


Terutama PCR ini yang tidak saja penerapannya dilapangan yang acak kadut, karena terlalu banyak pemangku kebijakan yang mengurusi dan masing-masing berjalan seakan tanpa koordinasi, akhirnya kebijakan yang ada berubah-ubah, bahkan dibatalkan dengan sendirinya, dan merekanya saja jadi bingung sendiri apalagi rakyat.


Soal harga apalagi, ketika sedikit demi sedikit tabir terbuka tentang harga modal dan harga jualnya,  serta siapa dibelakang dan dibalik dari bisnis PCR ini, tidak terbayang dan terbilang lagi margin keuntungan yang sudah diraup dari bisnis tusuk hidung ini, yang sebelumnya berjuta-juta bisa turun sampai ratusan ribu.


Makanya jangan heran kalau ada yang berasumsi bahwa aturan level-level dan penyekatan, dikendalikan oleh lord dengan power yang hanya satu strip dibawah pimpinan tertinggi, salah satunya bisa jadi untuk melancarkan bisnis PCR ini.


Dan tentunya tak perlu kaget ketika bulan lalu, dirilis harta kekayaan para pemangku kebijakan itu, kenaikannya drastis-drastis, karena selain didapatkan dari kerjaan utama juga didapatkan dari kerjaan sambilan. Ahsudahlah narasi radikal radikul bentar di up lagi…


Acchi

11:06 PM



Tuesday, 2 November 2021

Ketika Sanksi Tilang Dibayar Dengan Bawang Sekarung

Lucu juga mellihat berita, polantas minta bayaran tilang dengan bawang sekarung, karena kasus ini viral akhirnya polantas itu kena sanksi oleh atasannya.

Aparat harusnya pahamlah dengan tupoksinya dilapangan, kalau ada pengendara yang melanggar, disanksilah dengan undang-undang yang berlaku, tidak perlulah improvisasi dalam tugas, akhirnya bikin malu karena apes akibat terekam candid camera, lalu bagaimana yang tidak terekam? bisa jadi hal seperti itu lebih banyak lagi, Hehehehe.


Polisi, Dishub, dan preman tukang palak dijalan yang kerjaannya bikin susah sopir truk, kontainer, pickup, dan mobil angkutan umum, harus sadar bahwa sopir-sopir itu ongkos biaya jalannya itu tidak seberapa, kalau operatornya adalah perusahaan ekspedisi detail-detailnya biayanya sudah ditentukan.


Saya punya pengalaman mendengar cerita-cerita sopir kontainer, sopir truk dan mobil pick up, ketika masih beraktifitas dikawasan industri (KIMA), sopir itu ada beberapa yang mengatakan terkadang kita cuma bawa pulang duit dirumah cuma lima puluh ribu, padahal kerjanya dari pagi sampai malam, belum lagi kalau ada masalah dijalan, termasuk seperti masalah diatas, kata si sopir perongkosan bisa jadi tidak cukup, sementara tanggung jawabnya besar, karena harus menjaga keamanan barang sampai pada tujuan.


Acchi

10:56 PM

Monday, 1 November 2021

Grand Opening Dehakims Aviary

Foto sumber youtube Dehakims Aviary

Akhirnya tayang juga grand opening Aviary dehakims di canal youtubenya setelah tertunda sehari karena proses editing yang belum selesai, grand opening juga di ramu secara sederhana namun konsepnya penuh makna dan simbolisasi, bentangan baligho oleh anak kembar Irfan Hakim yang melakukan aksi flying fox, sampai gelaran alat musik angklung, ikut mewarnai tentang alam dan ekosistem didalamnya.

Aviary yang awalnya dari tanah kosong yang luasnya kurang lebih 500 meter persegi ini, kini terbangun ekosistem alam yang didalamnya tertata apik dan natural, ibarat forest jungle, mulai dari pohon, bunga, rumput, kayu, air, kolam, batu dan tentunya ragam burung yang menjadi penghuni dari aviary itu sendiri, penghuni lain juga ada seperti ikan dan kura-kura aldabra dan sulcata yang berukuran besar.


Aviary yang dibangun kurang lebih setahun ini, tak lepas dari sentuhan tangan dari para ahli dibidangnya masing-masing, konsultan, tukang. Mandor, dan semua pihak yang punya andil dan kontribusi, yang berkolaborasi apik menjadikan aviary itu sendiri menjadi sangat wah dan membuat banyak mata yang berdecak kagum, untuk ukuran ekosistem alam versi mini.


Saya sendiri menjadikannya pengantar tidur, rela menyisihkan kuota demi menyaksikan tayangan canal youtube dehakims aviary ini, semenjak awal proses pembuatannya hingga sampai tayangan grand openingnya.


Saya pikir proses pembuatan aviary itu tidaklah mudah jalan terjal yang berliku, menjadi tantangan sendiri buat tim aviary dehakims, belum lagi nyinyiran nitizen yang sempat berkata tentang kolam lele, namun tim dehakims aviary tetap fokus dan harus menampung banyak masukan, pelajaran tentang habitat dan ekosistem, sampai struktur tanah lahan sampai kondisi suhu menjadi perhatian yang utama, termasuk cara mencampur tanah pupuk yang didapat dari komunitas suku baduiy, pemilihan pohon, kayu, batu yang sampai didatangkan dari beberapa daerah termasuk dari Jawa Barat, Bangka dan Malang.


Saya pribadi tidak menyangka jadinya akan seperti itu, hingga melampaui ekspektasiku, saya pribadi penikmat alam penikmat hijau biru putih hitamnya alam semesta ini, kagum dan mengapresiasi termasuk niat baik pemilik aviary dehakims "Irfan Hakim", yang punya tekad mencintai dan hasrat yang tinggi untuk melestarikan ekosistem alam tumbuhan dan hewan.


Semoga Aviary yang telah dibuatnya yang tentunya sudah pasti menghabiskan banyak cuan, banyak tenaga, sampai harus rela menebalkan kupingnya karena terkadang pedasnya nyinyiran nitizen, akan sesuai dengan cita-cita luhurnya akan menjadikan perpustakan hidup, menjadikan pembelajaran, dan menjadikan konservasi yang kelak nantinya burung-burung yang sudah beranak pinak akan dilepas liarkan dihabitat aslinya, dan juga semoga tanah pasir batu yang berasal dari berbagai daerah di tanah air ini, yang secara simbolis mengisi kolam nusantara dalam aviary itu menjadikan kesadaran rasa cinta yang tak terhingga buat negeri ini.


Salam lestari

Alam Negeri ini indah kawan, bukan untuk dirusak, tapi untuk dinikmati.


Congratulation Aviary dehakims

LInk channel dibawah 👇

https://youtu.be/k6yMW55NvTw


Acchi

01:16 AM

Friday, 29 October 2021

Mengenang Ibu Rohani

Mengenang Ibu Rohani guru kelas satu di SD Muhammadiyah, di jam-jam formal pelajaran akselerasinya tidak diragukan lagi, dan tak bisa saya pungkiri beliaulah yang punya andil besar selain dari Ibu saya sendiri, yang mendidik dan mengajarkan membaca dan menulis.

Kini ku mencoba mengenangnya dari sisi yang berbeda, diluar jam formal pelajaran, beliau sosok Ibu yang tekun dan sabar, beberapa guruku termasuk Ibu Rohani ini yang membawa anaknya yang masih balita, ke sekolah karena mungkin dirumah tidak ada yang menjaga dan mengurusnya, sementara tuntutan pengabdian juga harus ditunaikan.


Suatu ketika disamping kelas, tepatnya di perpustakaan, yang sebenarnya lebih mirip gudang dibanding perpustakaan, karena dijadikan tempat menyimpan, kursi bangku rusak, alat kebersihan sapu dan lain-lain, prakarya-prakarya senior terdahulu juga ada yang masih nongkrong disitu, koleksi bukunya juga buku-buku jadul, bahkan masih ada yang ejaan zaman old, dan yang membuat ngeri-ngeri sedap buat anak SD seperti kami saat itu, karena letak perpus dan kelas satu dibelakang, perpus dan kelas kami berdampingan dengan tempat penyimpanan keranda mayat Mushallah Muhammadiyah Al-Furqan, sehingga tidak jarang muncul imajinasi sampai mengarah ke yang mistis-mistis segala macam tentang keranda mayat itu, meskipun terkadang cuma kucing dan angin yang lewat, zuudzonnya tetap ke keranda mayat itu.


Saat itu, disaat sepi, guru-guru  pada didepan istirahat, kami menurunkan matras, kemudian kami-kami yang murid laki-laki beraksi, main salto-salto, main smackdown, eeh zaman itu belum ada kata smackdown lebih tepatnya main gulat-gulatan, saking serunya permainan itu salah satu teman kami menumpahkan minyak goreng milik Ibu Rohani, dengan spontan murid perempuan yang mengetahui kejadian itu, melaporkan perbuatan kami-kami, Alhamdulillahnya Ibu Rohani cuma marah dan berkata "berhenti semua main begitu, simpan ditempatnya itu matras bersihkan itu tumpahannya minyak", dan tanpa memberi kami hukuman apalagi sampai jewer telinga, karena kelakuan bebal kami.


Perlu diketahui, Ibu Rohani saat itu karena keterbatasan waktu sehingga harus dibagi untuk keluarga dan murid-muridnya, terkadang memasak lauk, disempatkan dilakukan disekolah yang kemudian diwaktu pulang sekolah akan dibawa pulang untuk keluarga dirumah.


Kebetulan sekolah kami berdekatan dengan pasar, beberapa kali juga Ibu Rohani minta tolong kepada kami-kami muridnya, yang sudah kelas lima & enam  saat itu untuk dibelikan sayur-mayur dipasar, untuk nanti dibawa pulang kerumah.


Selamat jalan Ibu guru, Ibu guru yang murah senyum, Ibu guru yang ramah, Ibu yang penuh dedikasi dan keikhlasan, atas transfer ilmunya, atas bimbingan dan binaannya, semoga Allah merahmatimu dan husnul khatimah.


Allahummagfirlaha warhamha waafiha wa'fuanha. 😭😭😭


Tulisan sebelumnya baca disini


Acchi

Ba'da Jumat

01:46 PM

Thursday, 28 October 2021

Selamat Jalan Ibu Rohani



Baru beberapa jam lalu baru saya tahu datangnya berita duka ini, Guru kelas satuku di SD Muhammadiyah Bantaeng, "Ibu Rohani", meninggal kemarin.

Ibu guru yang punya andil besar dalam fase dasar kumengecap pendidikan, beliaulah yang dengan ikhlas mengajar kami-kami yang satu letting, tentang huruf tentang angka, kemudian merangkai menjadi kata, menjadi bilangan, hingga menjadi kalimat, termasuk rangkaian paragraf yang ada saat ini.


Beliaulah yang mengenalkan keluarga budi yang jadi buku wajib saat itu, beliaulah dengan tekun dan sabar menghadapi kami-kami berbagai macam karakter dari murid-muridnya.


Tidak saja mengajarkan kami merangkai kata, tapi membimbing kami menulis kata dan huruf, karena setahuku kebanyakan lettingku tidak sempat mengenyam pendidiian di TK, tapi langsung masuk SD, tak terbayang bagaimana ruwetnya menghadapi kondisi seperti itu, 


Disamping sabar, telaten, dan pengalaman serta keikhlasanmu Ibu, semua terakumulasi seperti dalam bait-bait lagu di "hymne Guru"


Terpujilah

Wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup

Dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir


Didalam hatiku

Sebagai prasasti terimakasihku

Tuk pengabdianmu

Terpujilah wahai ibu bapak guru


Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku


Sebagai prasasti terimakasihku

Tuk pengabdianmu

Engkau bagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.


Terima kasihku, dan juga mungkin dengan perasaan yang sama dari letting-lettingku, dan semua yang pernah merasakan sentuhan dinginmu dalam pengabdian sebagai pendidik, sebagai pengajar, dan sebagai orang tua dibangku sekolah, atas bakti dan amal baikmu serta dedikasi yang tak terhingga, semoga Allah azza wa jalla menjadikanmu husnul khatimah.


Allahummagfirlaha warhamha waafiha wafuanha. 😭😭😭


Acchi

09:56 PM

Friday, 22 October 2021

Polemik Nama Jalan Mustafa Kemal Attaturk

Mustafa Kemal Attaturk akan dijadikan nama jalan di Jakarta, sebagai imbal balik atas pemberian nama Soekarno di ruas jalan di depan kedutaan besar Indonesia di Turki sana.

Waktu SD diajarkan bahwa Attaturk ini adalah bapak bangsanya Turki Modern, seingatku tidak banyak diulas oleh guru saat itu, cukup disandingkan dengan bapak bangsa negara-negara lain, misal Gandhi dari India, Gamal Naser dari Mesir, Mandela dari Afrika, sampai Washington di Amerika, dan bapak bangsa di negeri sendiri Soekarno-Hatta.


Nanti saat beranjak masuk Gombara dalam pelajaran SKI Sejarah Kebudayaan Islam, baru kelihatan belangnya bapak bangsa Turki itu, ustadz yang mengajar saat itu mengatakan dialah biang kerok runtuhnya kekhalifaan islam, Khalifah Utsmani, Kesultanan Ottoman, Sultan Hamid II, yang saat itu luas wilayah kekuasaan yang dicover sampai setengah wilayah bumi ini.


Dan diera saat inilah makin gampang mencari jejak, referensi, atas tindak tanduk Mustafa Attaturk itu, disaat dia berkuasa, disaat ia merusak dan mengacak-acak tatanan yang berasal dari Tuhan, bahkan sampai sakit dan matinya yang mengerikan, bahkan kuburnya harus ditimpa batu berton-ton beratnya, karena konon kabarnya seakan bumi menolak jasadnya.


Kembali untuk nama jalan yang akan disematkan disalah satu ruas jalan di Jakarta, menjadi polemik timbul pro kontra, bagi yang kontra jelas melihat dari sudut pandang historisnya, yang pernah diperbuat Attaturk selama periode kekuasaannya, yang banyak mencedarai nilai-nilai Islam demi modernisitas.


Sementara yang pro memandang hanya semata-mata balas jasa terhadap pemerintah Turki, dan tanpa perlu flashback ke nilai-nilai sejarahnya, dan golongan yang pro ini orang-orangnya cukup dilihat dari latar belakangnya dari arah pemikiran, ideologi, bahkan agamanya.


Acchi

10:16 AM

Monday, 18 October 2021

Tim Thomas Indonesia Membawa Pulang Thropy


Di saat tim Uber Indonesia kandas diperempat final, tim Thomas Indonesia justru menjadi kampiun dengan mengalahkan tim kuat China dipartai pamungkas dengan skor 3-0, dan akhirnya piala Thomas kembali direbut setelah sembilan belas tahun penantian.

Meskipun ini bukan kali pertama buat Indonesia sebab trophy ini adalah koleksi yang ke empat belas yang akan terpajang dilemari PBSI disaat pulang nanti.


Turnamen bergensi Thomas Uber ini ibarat piala dunianya bulutangkis, sehingga sangat wajar untuk diapresiasi buat Ginting dan kawan-kawan atas perjuangan yang telah ditorehkan.


Dalam ceromony penyerahan medali dan piala semalam Indonesia dilarang menampilkan bendera merah putih dan hanya digantikan dengan logo PBSI, akibat sanksi dari badan dopping dunia buat badan dopping negeri ini karena lalai dalam menerapkan regulasi dan aturan, untungnya lagu Indonesia Raya tetap bisa dinyanyikan sehingga menambah khidmat hasil dari perjuangan.


Selamat buat atlet-atlet yang telah berjuang. Dan buat pejabat dipersilahkan untuk memberi selamat bila perlu cetak baligho dengan wajah anda, mumpung ada moment, dan buat BuzzeRp dipersilahkan juga menyerempet sampai nyinggung keyakinan atlet seperti yang sudah-sudah. 😎😀😂


Acchi

09:46 AM

Sunday, 17 October 2021

Kick Corona



Pertandingan seru bulutangkis semalam, yang cukup bikin dag-dig-dug jantung hati, untung klimaksnya dapat serasa baru keluar makan dari warung coto dari hasil proyek yang latto, semoga partai pamungkas kembali bisa menang, biar piala abang Thomas itu yang sudah bertahun-tahun tidak nambah-nambah di rak koleksi PBSI, bisa bertambah kembali, semoga, dan Aamiin.

Usai nonton itu, mencoba ganti channel tv siaran favorit Mace' ada yang berubah karena sekat-sekat keliling ka'bah sudah dibuka, yang selama setahun lebih terpampang, ibarat ka'bah dipingit aja modelnya, di instagram juga ramai beredar video pasukan hijau masjidil haram mencopot sticker-sticker tanda kaki yang dijadikan pertanda jaga jarak kalau shalat, bahkan sudah beredar videonya shalat di Masjidil haram sudah rapat kembali.


Kalau di Negeri RuwetNesia sama tanggal kelender saja masih digeser-geser, padahal bagian timur kemarin PON slow dan santai aja penonton membludak, jangan-jangan yang tukang geser tidak doyan songkolo yang dibawahnya ada ayam plus telur warna-warni. Hehehe


Sementara didaerah domisiliku saat ini geliat ekonomi mulai bergairah kembali, setelah sekian lama pasar malam ditutup, kini kembali dibuka, antusiasme masyarakat yang rindu hiburan seperti itu terlihat membludak, tumpah ruah dimana-mana, jalan macet, pelapak yang menjajakan jajanan tersenyum sumringah karena cuan-cuan kembali mengisi kantongnya, sementara disisi lain panitia prokes terdengar serak suaranya memperingatkan untuk selalu pakai masker.


Semoga kejadian-kejadian diatas, seperti bulutangkis dan sepakbola di Eropa sana supporter sudah memenuhi stadion,bisa berefek pada kehidupan sosial lainnya.


Semoga Corona yang jadi momok hampir dua tahun ini, sirna sudah, dan tidak ada lagi invasi gelombang-gelombang berikutnya dan nama istilah baru lagi. Kalian yang telah memporak-porandakan sendi kehidupan dunia ini, sudah untung banyak dari wabah ini, pundi-pundi yang terkumpul sudah lebih dari cukup.


Sudah terlalu banyak air mata yang tumpah, saya sendiri merasakan kehilangan orang-orang terdekat, mulai dari sahabat, kakak senior, tetangga, hingga Pak RT teman ngobrol saat senja dilorongku di Makassar sudah pamit duluan, semoga mereka-mereka husnul khatimah, Aamiin.


Acchi

01:16 PM


 

Friday, 15 October 2021

Polisi Smackdown Pinjol

Polisi lagi gencar-gencarnya smackdown Pinjol (Pinjaman Online), beberapa tempat dibeberapa daerah digrebek, terlihat dalam penggrebekan operator pinjol itu cukup banyak juga, beberapa orang pria wanita berbaris duduk didepan meja komputer/laptop, entah tiap orang ditarget untuk mencover berapa mangsa, dan sudah pasti dalam barisan itu ada yang tugasnya sebagai seksi kirim-kirim sms,wa,telepon, seksi pengancaman dan intimidasi, seksi sebar-sebar gambar porno buat klien yang telat bayar.

Menurut berita  kantor-kantor Pinjol itu ada yang legal dan lebih banyak yang ilegal, ada yang dalam satu kantor mempunyai banyak nama dan aplikasi, ada yang legal tapi ilegalnya juga ada karena tak berizin OJK dan tidak termasuk dalam asosiasi.


Pinjol ini disamping menjadi jalur cepat untuk mendapatkan uang cash bagi yang sudah terdesak, tapi bisa juga NgeRIBAnget, karena bunganya bisa berlipat dan beranak pinak, ada yang cuma ngutang dua juta tapi yang ditangihkan bukan cuma bunganya, karena sampai daun ranting batang sampai akar-akarnya ditagih hingga membengkak sampai seratus jeti.


Dan bagi customer yang tak mampu bayar, tak mampu menahan malu karena keluarganya secara tidak langsung yang tak tahu apa-apa bisa ikut dapat imbasnya, apalagi gambar video syurnya diancam disebar, akan menjadi sangat panik bin frustasi, bahkan ada diberita sampai nekat mengakhiri hidupnya.


Tugas pemerintah adalah berpikir keras bagaimana cara menyelesaikan persoalan ini, termasuk mengangkat taraf hidup rakyat biar tidak makin terperosok kedalam, Hhhmm… tapi eh tapi ternyata pemerintah tak kalah jago juga dalam soal utang. 😂😀😎

Acchi

08:56 PM

PON XX Papua Resmi Berakhir


PON XX Papua resmi berakhir setelah dua pekan penyelenggaraannya, Jawa Barat kembali mempertahankan kasta teratas sebagai juara bertahan, setelah sebelumnya Jawa Barat juga sebagai kampiun di PON sebelumnya empat tahun silam, untuk klasmen akhir perolehan medali bisa dicek digoogle.

Papua sukses menyelenggarakan pertandingan, perlombaan olahraga tingkat nasional ini, tanpa gangguan yang berarti seperti ancaman dari teroris Papua, meskipun tidak bisa dipungkiri ada riak-riak diarena pertandingan yang sempat rusuh, begitupun dengan corona cukup terantisipasi meskipun ada yang terpapar dan masih bisa ditangani, sehingga acara penutupan tetap meriah dan ramai, sama seperti pembukaan.


Prestasi kontingen Papua cukup membanggakan buat daerahnya karena mampu masuk lima besar dalam klasmen perolehan medali, dan mampu meraih medali emas untuk olahraga bergensi sepakbola putra putri dan futsal.


Semoga dengan berakhirnya PON XX Papua, ekonomi disana makin bergairah, Venue olahraga dan stadion tetap terawat dan terus terpelihara biar atlet-atlet muda bisa lahir, dan atlet-atlet yang telah berprestasi semoga bisa terus berprestasi, dan mudah-mudahan kelak tidak ada lagi atlet-atlet yang terlantar dan terlupakan.


Dan buat daerah yang atlet-atletnya telah bertanding dan berlaga, jangan lupa dijemput meskipun cuma pakai mobil pickup, apalagi yang sampai dapat medali sangat layak untuk diapresiasi dan diberi bonus, dan sampai jumpa di PON XI berikutnya di Sumatera Utara, buat daerah dan atlet persiapkan dirimu dari sekarang, dan buat kontraktor dan pejabat proyek cuan disana sedang menanti 😂.


Acchi

07:16 PM


.





Sunday, 3 October 2021

Tulisan ini dedikasi buat sahabatku Mas Desianto (4)

Makam Mas Yanto

Menjelang maghrib dapat kiriman foto diatas, dari salah satu kerabat di Surabaya, yang tadi siang menyempatkan diri berziarah ke makam Mas Desianto, di pemakaman khusus covid, beberapa tulisan di nisan itu tak kumengerti, entah apa artinya mungkin blok atau deretan atau apalah karena namamu duhai kanda dan sahabatku tak tercantum disitu.

Waktu begitu cepat berputar tak terasa sudah hampir tiga bulan engkau terkubur disitu duhai sahabatku.


Kemarin saya sempat ke Makassar, mengunjungi anjungan Pantai Losari, duduk ditempat duduk disaat kita bercengkrama, seolah menapak tilas kembali, canda tawa dan curhatmu, menyapa pagi yang syahdu saat itu.


Masih terekam dalam ingatan selepas pulang shalat shubuh dan nongkrong ditempat itu ditemani kopi instan Indomar*t dan buroncong panas, saking serunya cerita kala itu sampai matahari sudah menyapa, aktivitas roda perekonomian dan pekerja sudah mulai menjalani rutinitasnya, mulai dari jalan pasar ikan, penghibur, dan jalan nusantara kendaraan sudah ramai.


Saat hendak pulang polisi lalu lintas sudah ramai mengatur lalu lintas dipinggir jalan, akhirnya bingung mau pulang karena tidak pakai helm, dan cuma pakai songkok karena sebelumnya ba'da shubuh pulang dari Masjid langsung nongkrong dianjungan.


Akhirnya memberanikan diri dengan Bismillah, jalan slow aja, ada beberapa polisi yang dilewati, namun setelah beberapa yang dilewati akhirnya ada juga polisi yang menyetop, kami pun ditanyai, dan kami pun menjawab sesuai kondisi realnya bahwa tadi selepas shalat shubuh kami nongkrong sampai lupa waktu, untungnya penjelasan itu diterima oleh Pak Polisinya,  dan diberi kebijakan diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.


Sepenggal kenangan bersamamu sobat pagi hari di Pantai Losari.


Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu.


Acchi

07:46 PM