Baru beberapa jam lalu baru saya tahu datangnya berita duka ini, Guru kelas satuku di SD Muhammadiyah Bantaeng, "Ibu Rohani", meninggal kemarin.
Ibu guru yang punya andil besar dalam fase dasar kumengecap pendidikan, beliaulah yang dengan ikhlas mengajar kami-kami yang satu letting, tentang huruf tentang angka, kemudian merangkai menjadi kata, menjadi bilangan, hingga menjadi kalimat, termasuk rangkaian paragraf yang ada saat ini.
Beliaulah yang mengenalkan keluarga budi yang jadi buku wajib saat itu, beliaulah dengan tekun dan sabar menghadapi kami-kami berbagai macam karakter dari murid-muridnya.
Tidak saja mengajarkan kami merangkai kata, tapi membimbing kami menulis kata dan huruf, karena setahuku kebanyakan lettingku tidak sempat mengenyam pendidiian di TK, tapi langsung masuk SD, tak terbayang bagaimana ruwetnya menghadapi kondisi seperti itu,
Disamping sabar, telaten, dan pengalaman serta keikhlasanmu Ibu, semua terakumulasi seperti dalam bait-bait lagu di "hymne Guru"
Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir
Didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.
Terima kasihku, dan juga mungkin dengan perasaan yang sama dari letting-lettingku, dan semua yang pernah merasakan sentuhan dinginmu dalam pengabdian sebagai pendidik, sebagai pengajar, dan sebagai orang tua dibangku sekolah, atas bakti dan amal baikmu serta dedikasi yang tak terhingga, semoga Allah azza wa jalla menjadikanmu husnul khatimah.
Allahummagfirlaha warhamha waafiha wafuanha. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Acchi
09:56 PM