Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Sunday, 16 April 2023

PSM Juara Liga 1 Indonesia



Merasakan experience pawai pertama kali saat PSM juara tahun 2000, itupun secara kebetulan, saat itu mau pulang dari Pondok ke rumah di JL Domba, rombongan pawai kebetulan lewat di sekitar Karebosi JL Ahmad Yani, Supporter tidak beraturan, ada yang lewat di JL Cokroaminoto, JL Nusakembangan, intinya sekitar jalan-jalan dekat Karebosi.


Tiba-tiba ada mobil pickup rombongan suporter lewat didepan saya, suporter teriak-teriak, naik-naik, karena jalannya pelan-pelan, saya mengulurkan tangan lalu ditarik naik ke atas pickup, suporter sambil nyanyi-nyanyi yang kebanyakan berpakaian merah dan melambai-lambaikan bendera suporter PSM, melewati JL Sudirman, JL Ratulangi, pas depan studio 21 (sekarang KFC Ratulangi), mobil kembali melambat karena lampu merah, disitulah saya turun, melompat, suporter berteriak "apaji" saya cuma balas mau pulang dulu bos. Meskipun singkat itupun secara kebetulan akan tetap terkenang bahwa saya pernah ikut pawai Juara PSM ðŸĪ­. Uang sewa pete-pete utuh karena dapat tumpangan gratis ðŸĪŠðŸ˜….


Sebenarnya jadi penikmat PSM, suporter, pendukung atau apalah namanya, semenjak di Madrasah di Gombara, beberapa kawan-kawan saya sampai rela membeli radio mini di pasar Sentral, ada yang harga Rp 8000 sampai Rp 15.000, meskipun radio adalah hal yang ilegal buat santri, dengan sadar harus menerima konsekwensi kalau ketahuan, mendengarkan siaran live RRI atau jalur FM RRI Pro 2, kalau PSM main di stadion Mattoanging, menjadi kenikmatan tersendiri mendengar radio sambil cokko-cokko (sembunyi-sembunyi) dibelakang lemari, saat itu punggawa PSM mulai dari zaman Ansar Abdullah, Bapaknya Asnawi Bahar Muharram, Jacksen Tiago, Luciano Leandro, Musa Kallon, Izack Fatari, Syamsuddin Batola, Ali Baba, Ronny Ririn, sampai pada era juara ketika ditangani Manager Nurdin Halid dan Pelatih Syamsuddin Umar, dengan para pemain Kurniawan, Aji Santoso, Carlos De Melo, Bima Sakti, Ortisan, Hendro Kartiko dll.


Zaman kuliah beberapa kali ikut nonton langsung di Stadion Mattoanging meskipun tidak sering, apalagi dari JL Domba dekat ke Mattonging cuma dua kali belok lewat JL Lanto Dg Pasewang & Andi Mappanyukki, dan yang paling asyik ketika beberapa kali, kalau tidak salah 3 atau 4 kali, dibayarkan sama dosen yang satu server dengan saya yang juga senang dengan PSM, duduknya ditribun tertutup harga Rp 35.000 kalau tidak salah waktu itu. 😅


Hari ini PSM kembali berpesta selama penantian 23 tahun lamanya, klub paling tua di Negeri ini, klub yang stadionnya tinggal kenangan, yang entah kapan lagi bisa terbangun. ðŸ˜Ē


PSM hari ini adalah PSM yang mampu mengukir sejarahnya sendiri, didepan publik sendiri, ditutup dengan kemenangan pula, PSM yang mampu angkat Thropy dan pesta pas dibulan yang diberkahi dibulan Ramadhan ini, racikan Bernardo Tavares, dengan ramuan memadukan pemain lokal dan asing, pemain muda mampu berkolaborasi baik dengan Rasyid Bakri pemain paling loyal dan setia di PSM, dan Pluim pemain yang juga cukup setia selama tujuh musim di PSM.


PSM juga layak berterima kasih pada Ferdinand Sinaga yang punya andil menyelamatkan PSM dari jurang degradasi musim kemarin, PSM juga harus mengingat jasa Walikota Parepare, Bupati Gowa yang rela berbenah untuk stadionnya, ditengah ketidak adaan stadion di Makassar, demi homebase dan lapangan latihan PSM.


Managemen PSM di bawah Munafri dan Sadikin Aksa harus berbenah lebih cepat, pesta eforia tidak perlu terlalu lama, karena persiapan selanjutnya demi mengarungi laga-laga musim depan sudah menanti.


Dan yang terakhir, PSM meskipun homebase di Parepare, tetap di Makassar juga harus ada pesta, harus ada pawai, dan harus ada perayaan atas prestasi ini.


Selamat buat PSM

Congratulation

Ewako PSM


#Ewako

#PSMJuara


Acchi

10:36 PM



Tuesday, 4 April 2023

Fenomena Ibu Ida Dayak

Foto Google

Kalau tidak salah saya pernah melihat video tiga tahun lalu, seorang yang mengobati orang yang patah tulang, entah ibu yang sedang viral saat ini atau bukan..?

Namun jagad medsos kali ini hampir semua platform, divideo pendek reel ataupun video panjang, seorang perempuan bernama Ibu Ida, yang berasal dari Kalimantan Timur bersuku Dayak, menjadi fenomenal karena kemampuannya, menyembuhkan beberapa macam gangguan kesehatan, seperti stroke, sulit berbicara, gondok, saraf terjepit, dan yang paling fantastis adalah kemampuannya, meluruskan tulang tangan, lengan, kaki, jari, yang berbagai macam bentuknya, bukan saja yang melengkung seperti huruf "L" tapi ada juga yang seperti huruf "Z", kembali seperti sebagai mana mestinya, meskipun ada juga yang tidak normal-normal amat.


Pasiennya macam-macam ada yang karena bawaan lahir, ada yang karena kecelakaan, terjatuh, salah urat, dan lain-lain.


Yang membuat fenomenal karena metodenya cukup diurut, dengan minyak merah dari Dayak, yang mereka sebut minyak bintang, terkadang dibarengi dengan lafadz bismillah, jampi-jampi dan tarian Dayak sambi memejamkan mata, terkadang tidak memerlukan waktu lama cukup hitungan menit, dan pasien pun terkadang tidak kelihatan sakit, bahkan jarang ada yang berteriak kesakitan, karena tulang otot dan uratnya diluruskan atau dinormalkan kembali.


Inilah yang membuatnya menjadi fenomenal, karena didunia kedokteran dan medis, biasanya hal seperti itu perlu penanganan yang cukup panjang, perlu operasi yang terkadang tidak cuma satu atau dua kali penanganan, bahkan biaya pun perlu duit lebih untuk kesembuhan.


Saking viralnya ada satu daerah yang Ia kunjungi, pasiennya membludak baru-baru ini, dan tak terkendali, hingga akhirnya praktiknya dibatalkan, dan yang membuat banyak orang yang datang karena pengobatannya tidak dipungut biaya alias gratis, Ibu Ida ini hanya menjual minyak urut merahnya itu yang harganya juga cukup terjangkau.

 

Di salah satu video Ibu Ida ini mengatakan, dikampung di daerahnya sendiri tidak membuka tempat praktek khusus, karena Ia lebih sering keluar kedaerah lain mendatangi tempat-tempat diberbagai Negeri ini, untuk membantu melakukan pengobatan. Ibu Ida ini juga memposting kegiatannya diberbagai platform media sosial, tapi yang paling sering ditonton dan paling ramai followersnya di Tiktok.


Saya sendiri beberapa hari ini sering menonton video-videonya, meskipun awalnya ada rasa ngilu-ngilunya juga melihat tulang urat dikretek-kretek seperti itu.


Acchi

11:46 PM