Assalamu Alaikum Selamat Datang Di Blog Kami
Selalu Siap Menerima Kritik Dan Saran Atas Tulisan Dan Konten Di Blog Sederhana Ini...

Thursday, 25 November 2021

Masih Tentang Sirkuit Mandalika

Setelah membahas tentang sirkuit Mandalika dari perspektif media sosial yang berseliwerang diflatform berbagai macam aplikasi jejaring baik di facebook, twitter, instagram sampai tiktok.

Ternyata masih ada cerita lain tentang Mandalika, gelaran yang sukses terlaksana meskipun sempat terhambat hujan banjir dan kurangnya personel marshal pengibar bendera dan regu penolong bila ada pembalap yang crash.


Adu kencang ini menyisahkan cerita menarik, seperti sang juara dunia WSBK, Si Toprak, tidak merayakan semprotan champagne, akhirnya hal ini menjadi sorotan publik, dan alasan yang berkembang bahwa pembalap itu seorang Muslim dan berasal dari Turki, dan itulah penyebabnya dia tidak menyemprotkan cairan dalam botol berisi alkohol itu.


Dan gelaran balap kemarin itu berdasarkan info dimedsos, konon katanya sampai ditonton 1,6 milyar penduduk bumi, kebetulan yang ngomong adalah bapak Mentri serba bisa, entah bagaimana cara dia mendapatkan data viewer tersebut, tapi kalau soal ngutak ngatik data informasi memang dia jagonya, kalian mau tidak mau harus terima, meskipun nalarmu menolaknya dan validitas masih jadi pertanyaan.


Yang heboh lainnya adalah si pawang hujan melapor ke polisi, karena tidak tahan dibully dan dicemooh oleh nitizen, si pawang hujan ternyata baru tahu pedis dan rasanya dinyinyiran warga +62 ini. 


Nitizen mengatakan si pawang tidak ampuh dan jago memindahkan hujan, malah justru sebaliknya air hujan jadi banjir yang malah meluber sampai paddock tim pembalap.


Akibat itu bahkan nitizen lain ada yang mengatakan masih relevankah diera milenial dizaman milenial, hal seperti itu masih ada?.


Entah esok apa lagi kisah dan cerita dari Lombok sana, tentang arena balap Mandalika, dan yang paling penting tanah-tanah warga yang tergusur yang belum mendapatkan konpensasi segeralah dituntaskan, biar maret mendatang saat gelaran MotoGP tidak ada lagi yang membentangkan spanduk tentang ganti rugi lahan…


Acchi

09:56 AM



Monday, 22 November 2021

Cerita Lain Sirkuit Mandalika

Foto Google

Sirkuit Mandalika adalah sirkuit baru yang terletak di provensi Nusa Tenggara Barat, sirkuit dengan view pantai karena letaknya berbatasan dengan bibir pantai, masyarkat Indonesia, NTB khususnya layak berbangga.

Namun cerita sirkuit Mandalika ini cukup menarik, dan perkembangan tren-tren yang beredar di Medsos selain membuat kagum juga ada insiden-insiden memalukan.


Mulai dari konon kabarnya tanah adat yang tergusur, ganti rugi pemilik lahan yang belum tuntas, disaat menjelang perlombaan petugas baju orange (Marshal) yang tidak memenuhi standar, hingga balapan tertunda.


Masyarakat yang menonton dari pohon, akhirnya pohon yang sudah memang tandus itu dikorbankan, biar tidak makan korban dan membuat torcoreng wajah Negeri ini.


Dan yang paling memalukan adalah terjadinya genangan hingga memasuki paddock, official tim akhirnya ekstra kerja keras menghalau banjir yang masuk ke paddock, drainase tidak berfungsi baik, jalan jadi becek dari air yang meluber.


Foto Google

Otomatis perlombaan adu kuencang ini molor lagi, bahkan driver lebih memilih menikmati mandi-mandi hujan.


Yang tak kalah memalukan sapi-sapi juga lolos masuk area dekat sirkuit, kata nitizen mungkin sapi juga mau ikut nonton, kata nitizen lain mungkin dulu sapi-sapi itu tempat cari makannnya daerah situ, dan ada yang lebih sadis bahwa diduga banyak anjing dimusnahkan dengan cara diracun, kalau si Sherin@ sampai tahu bisa heboh lagi twitnya .


Semoga perlombaan selanjutnya, jadwal yang telah rilis bulan maret tahun depan MotoGP, perangkat event bergengsi ini bisa lebih memaksimalkan kerja mereka, biar tidak terulang insiden-insiden memalukan, dan yang terpenting segera menyelesaikan lahan warga yang masih bermasalah.


Acchi

10:16 AM

Tuesday, 16 November 2021

Hukum Cacat Nalar

Akhir-akhir ini persoalan hukum kadang membuat nalar dipaksa berpikir keras untuk menerima sesuatu yang kadang secara nurani dan lubuk hati yang paling dalam tidak bisa menerimanya. Karena penilaian mutlak ada pada perspektif hukum yang dianut oleh penegak hukum itu sendiri, dan keputusan dari ketok palunya yang bisa membuat keputusan itu menjadi sebuah ketetapan hukum itu sendiri.

Ada kasus kemarin preman yang menganiaya pedagang pasar, justru malah yang teraniaya yang dilaporkan, karena ini viral dimedsos dan kekuatan bacot serta kekuatan jempol nitizen akhirnya kasus ini ada peninjauan.


Ada juga kasus pencuri yang dianiaya oleh pemilik rumah yang rumahnya digarong oleh pencuri tersebut, tapi malah pemilik rumah yang terlapor, dan entah kasus ini gimana kabarnya saat ini.


Dan yang paling baru ada seorang Ibu kena vonis hukuman satu tahun penjara karena memarahi suaminya yang suka mabuk-mabukan, dan ibu ini harus merana oleh hasil ketok palu hakim, kasus ini kronologisnya persisnya seperti apa?, apakah Ibu ini memarahi suaminya sambil lempar piring loyang atau apakah, persisnya belum diketahui, karena yang muncul dipermukaan adalah vonis hakim satu tahun atas laporan suami yang keberatan dimarahi.


Dan yang paling aneh polisi yang melaporkan rekannya, karena mencuri onderdil kendaraan dinas yang akan dilelang, dan polisi yang memviralkan dan melaporkan teman seprofesinya ini kena mutasi, nasib polisi garis lurus harus kalah dengan polisi palukka (Pencuri), hehehe.


Acchi

02:26 PM



Wednesday, 10 November 2021

Lawatan Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad Di Bantaeng

Sumber Foto Facebook Bupati Bantaeng

Rruarrrr... biasa sambutan masyarakat Bantaeng atas kedatangan Ustadz Abdul Somad, Masjid Raya Bantaeng tempat dilaksanakan acara tabligh akbar yang dikemas dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, penuh sesak, banyak jamaah yang tidak tertampung didalam, sehingga diluar pun ikut tumpah ruah.

Ustadz Abdul Somad yang lulusan Al-Azhar Mesir ini, dalam lawatannya akan mengisi acara Tabligh Akbar dibeberapa daerah di Sul-Sel, mulai dari Makassar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba.


Terkhusus di Bantaeng dilaksanakan ba,da Isya tadi (kemarin maksudnya), semenjak sore menjelang maghrib pekarangan Masjid sudah ramai oleh jamaah yang akan menyambut dan yang akan mendengar tausyiahnya.


Japret Sendiri

Organisasi otonom dibawah naungan Muhammadiyah, seperti Kokam, IPM, Tapak Suci, Hisbul Wathan disiagakan untuk mengawal sekaligus meramaikan moment berharga ini, bahkan sampai club motor juga ikut mengawal perjalan Ustadz yang berasal dari RIAU ini.


Saya pribadi termasuk yang ikut senang menghadiri acara-acara seperti ini, Mulai  yang dikemas dengan nama acara Tabligh Akbar, Ta'lim, Daurah apalagi yang mengisi acara adalah Da'i-da'i kondang, tanpa melihat firqah-firqah dan latar belakang organisasinya. Terkhusus Ustadz Abdul Somad, saya sudah kali kedua mengikuti Tabligh Akbarnya yang beberapa tahun lalu di Masjid Toddopuli dan Masjid Al-Markaz Makassar.


Meskipun tadi (kemarin maksudnya) saya termasuk golongan yang tidak dapat tempat didalam, dan hanya dapat space diluar Masjid, cukup menikmati tausyiah yang disampaikan, karena speaker Masjid soundnya cukup bagus menggema diluar, dan seandainya ada layar yang disimpan diluar akan menambah nilai plus dari Tabligh Akbar ini, agar yang diluar bisa menyaksikan meskipun cuma dari layar.


Dan hari ini disajikan pengalaman menarik dan pelajaran berharga yang perlu dipetik, karena yang mengisi Tabligh Akbar berlatar belakang NU di Masjid Muhammadiyah dan disambut dengan hangat oleh ortom-ortom Muhammadiyah, seperti secercah ceramahnya tadi yang disampaikan Ustadz Abdul Somad  bahwa persoalan khilafiyah itu hal biasa yang utama adalah ummat tidak boleh terpecah belah.


Acchi

00:16 AM


 

Wednesday, 3 November 2021

Kenapa PCR ini sampai gaduh...?

Kenapa PCR ini sampai gaduh..?

Karena sedari awal covid ini adalah virus buatan, untuk kepentingan bisnis belaka, mulai dari masker hingga vaksin sebagai penawarnya.


Kalau virus ini ada yang dirugikan apalagi sampai jadi korban, tentunya banyak juga yang diuntungkan dari meraup banyak keuntungan dari bisnis wabah ini, apalagi ada kuasa, ada power, dan ada pasukan counter narasi yang dibayar.


Terutama PCR ini yang tidak saja penerapannya dilapangan yang acak kadut, karena terlalu banyak pemangku kebijakan yang mengurusi dan masing-masing berjalan seakan tanpa koordinasi, akhirnya kebijakan yang ada berubah-ubah, bahkan dibatalkan dengan sendirinya, dan merekanya saja jadi bingung sendiri apalagi rakyat.


Soal harga apalagi, ketika sedikit demi sedikit tabir terbuka tentang harga modal dan harga jualnya,  serta siapa dibelakang dan dibalik dari bisnis PCR ini, tidak terbayang dan terbilang lagi margin keuntungan yang sudah diraup dari bisnis tusuk hidung ini, yang sebelumnya berjuta-juta bisa turun sampai ratusan ribu.


Makanya jangan heran kalau ada yang berasumsi bahwa aturan level-level dan penyekatan, dikendalikan oleh lord dengan power yang hanya satu strip dibawah pimpinan tertinggi, salah satunya bisa jadi untuk melancarkan bisnis PCR ini.


Dan tentunya tak perlu kaget ketika bulan lalu, dirilis harta kekayaan para pemangku kebijakan itu, kenaikannya drastis-drastis, karena selain didapatkan dari kerjaan utama juga didapatkan dari kerjaan sambilan. Ahsudahlah narasi radikal radikul bentar di up lagi…


Acchi

11:06 PM



Tuesday, 2 November 2021

Ketika Sanksi Tilang Dibayar Dengan Bawang Sekarung

Lucu juga mellihat berita, polantas minta bayaran tilang dengan bawang sekarung, karena kasus ini viral akhirnya polantas itu kena sanksi oleh atasannya.

Aparat harusnya pahamlah dengan tupoksinya dilapangan, kalau ada pengendara yang melanggar, disanksilah dengan undang-undang yang berlaku, tidak perlulah improvisasi dalam tugas, akhirnya bikin malu karena apes akibat terekam candid camera, lalu bagaimana yang tidak terekam? bisa jadi hal seperti itu lebih banyak lagi, Hehehehe.


Polisi, Dishub, dan preman tukang palak dijalan yang kerjaannya bikin susah sopir truk, kontainer, pickup, dan mobil angkutan umum, harus sadar bahwa sopir-sopir itu ongkos biaya jalannya itu tidak seberapa, kalau operatornya adalah perusahaan ekspedisi detail-detailnya biayanya sudah ditentukan.


Saya punya pengalaman mendengar cerita-cerita sopir kontainer, sopir truk dan mobil pick up, ketika masih beraktifitas dikawasan industri (KIMA), sopir itu ada beberapa yang mengatakan terkadang kita cuma bawa pulang duit dirumah cuma lima puluh ribu, padahal kerjanya dari pagi sampai malam, belum lagi kalau ada masalah dijalan, termasuk seperti masalah diatas, kata si sopir perongkosan bisa jadi tidak cukup, sementara tanggung jawabnya besar, karena harus menjaga keamanan barang sampai pada tujuan.


Acchi

10:56 PM

Monday, 1 November 2021

Grand Opening Dehakims Aviary

Foto sumber youtube Dehakims Aviary

Akhirnya tayang juga grand opening Aviary dehakims di canal youtubenya setelah tertunda sehari karena proses editing yang belum selesai, grand opening juga di ramu secara sederhana namun konsepnya penuh makna dan simbolisasi, bentangan baligho oleh anak kembar Irfan Hakim yang melakukan aksi flying fox, sampai gelaran alat musik angklung, ikut mewarnai tentang alam dan ekosistem didalamnya.

Aviary yang awalnya dari tanah kosong yang luasnya kurang lebih 500 meter persegi ini, kini terbangun ekosistem alam yang didalamnya tertata apik dan natural, ibarat forest jungle, mulai dari pohon, bunga, rumput, kayu, air, kolam, batu dan tentunya ragam burung yang menjadi penghuni dari aviary itu sendiri, penghuni lain juga ada seperti ikan dan kura-kura aldabra dan sulcata yang berukuran besar.


Aviary yang dibangun kurang lebih setahun ini, tak lepas dari sentuhan tangan dari para ahli dibidangnya masing-masing, konsultan, tukang. Mandor, dan semua pihak yang punya andil dan kontribusi, yang berkolaborasi apik menjadikan aviary itu sendiri menjadi sangat wah dan membuat banyak mata yang berdecak kagum, untuk ukuran ekosistem alam versi mini.


Saya sendiri menjadikannya pengantar tidur, rela menyisihkan kuota demi menyaksikan tayangan canal youtube dehakims aviary ini, semenjak awal proses pembuatannya hingga sampai tayangan grand openingnya.


Saya pikir proses pembuatan aviary itu tidaklah mudah jalan terjal yang berliku, menjadi tantangan sendiri buat tim aviary dehakims, belum lagi nyinyiran nitizen yang sempat berkata tentang kolam lele, namun tim dehakims aviary tetap fokus dan harus menampung banyak masukan, pelajaran tentang habitat dan ekosistem, sampai struktur tanah lahan sampai kondisi suhu menjadi perhatian yang utama, termasuk cara mencampur tanah pupuk yang didapat dari komunitas suku baduiy, pemilihan pohon, kayu, batu yang sampai didatangkan dari beberapa daerah termasuk dari Jawa Barat, Bangka dan Malang.


Saya pribadi tidak menyangka jadinya akan seperti itu, hingga melampaui ekspektasiku, saya pribadi penikmat alam penikmat hijau biru putih hitamnya alam semesta ini, kagum dan mengapresiasi termasuk niat baik pemilik aviary dehakims "Irfan Hakim", yang punya tekad mencintai dan hasrat yang tinggi untuk melestarikan ekosistem alam tumbuhan dan hewan.


Semoga Aviary yang telah dibuatnya yang tentunya sudah pasti menghabiskan banyak cuan, banyak tenaga, sampai harus rela menebalkan kupingnya karena terkadang pedasnya nyinyiran nitizen, akan sesuai dengan cita-cita luhurnya akan menjadikan perpustakan hidup, menjadikan pembelajaran, dan menjadikan konservasi yang kelak nantinya burung-burung yang sudah beranak pinak akan dilepas liarkan dihabitat aslinya, dan juga semoga tanah pasir batu yang berasal dari berbagai daerah di tanah air ini, yang secara simbolis mengisi kolam nusantara dalam aviary itu menjadikan kesadaran rasa cinta yang tak terhingga buat negeri ini.


Salam lestari

Alam Negeri ini indah kawan, bukan untuk dirusak, tapi untuk dinikmati.


Congratulation Aviary dehakims

LInk channel dibawah 👇

https://youtu.be/k6yMW55NvTw


Acchi

01:16 AM